Pemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Penyakit Sapi Gila

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Agustus 2020
Pemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Penyakit Sapi GilaPemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Penyakit Sapi Gila

Halodoc, Jakarta – Penyakit sapi gila atau mad cow disease adalah gangguan otak yang terjadi akibat mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi. Penyakit ini dikenali dari beberapa gejalanya yang khas, yaitu gangguan emosi dan penurunan fungsi saraf secara bertahap. Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis penyakit sapi gila.

Penyakit sapi gila, dalam istilah medis dikenal sebagai bovine spongiform encephalopathy (BSE) adalah salah satu dari sejumlah penyakit prion. Prion adalah sejenis partikel menular. Penyakit prion bersifat progresif, infeksi degeneratif yang memengaruhi sistem saraf pusat ternak. Pada kasus penyakit sapi gila, ternaknya adalah sapi dewasa.

Sapi dapat terinfeksi BSE bila mengonsumsi pakan yang terkontaminasi organisme BSE. Sapi yang terinfeksi dapat mengembangkan penyakit otak yang mengakibatkan kematian. Penyakit ini disebut sapi gila, karena sapi yang terinfeksi cenderung agresif dan mengamuk.

Baca juga: Konsumsi Daging saat Idul Adha, Perhatikan 4 Hal Ini

Kenali Gejala dari Penyakit Sapi Gila

Penyakit sapi gila bisa menular ke manusia yang mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi atau bersentuhan dengan jaringan hewan yang terinfeksi. Pada manusia, penyakit sapi gila dikenal dengan variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD) yang dapat menyebabkan kelainan otak yang fatal.

Secara umum, penyakit sapi gila dapat menyebabkan sejumlah gejala berikut pada manusia:

  • Demensia, yaitu penurunan kemampuan untuk berpikir, bernalar, berkomunikasi, dan mengurus diri sendiri. Berbeda dari demensia terkait Alzheimer yang berlangsung dengan lambat, demensia yang terjadi pada CJD varian dan klasik dapat menyebabkan pikiran dan tubuh pengidap memburuk dengan cepat.
  • Ataksia, yaitu kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
  • Perubahan kepribadian dan perilaku. Gejala ini sering ditemukan pada pengidap varian CJD. 
  • Kebingungan atau disorientasi. 
  • Kejang.
  • Beberapa bagian tubuh kesemutan dan sulit digerakkan.
  • Mengantuk.
  • Kesulitan berbicara.
  • Kebutaan. 

Bila kamu mengalami beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kini, periksa kesehatan ke dokter semakin mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Enggak perlu antre, kamu tinggal buat janji dengan rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi.

Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Penyakit Sapi Gila

Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Sapi Gila

Untuk mendiagnosis penyakit sapi gila, dokter akan melihat riwayat kesehatan lengkap, melakukan pemeriksaan fisik, dan evaluasi neurologis. Dokter juga dapat menggunakan sejumlah pemeriksaan penunjang berikut untuk memastikan diagnosis penyakit sapi gila:

1.MRI

MRI adalah tes yang paling membantu dalam mendiagnosis penyakit sapi gila. Tes ini dapat mendeteksi perubahan kecil yang terjadi pada otak yang mungkin menunjukkan CJD. MRI menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar otak yang terperinci.

Baca juga: 5 Penyakit Ini Lebih Mudah Diketahui dengan MRI

2.Electroencephalogram (EEG)

Melalui pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan elektroda yang ditempel pada kulit kepala untuk memeriksa gelombang otak kamu. Bila kamu mengidap penyakit sapi gila, gelombang otak kamu mungkin menunjukkan lonjakan tajam atau pola yang tidak normal.

3.Pungsi Lumbal

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum tipis ke bagian bawah tulang belakang untuk mengambil sampel cairan serebrospinal (yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang), sehingga dapat diuji untuk melihat apakah terdapat protein tertentu yang menunjukkan CJD.

4.Tes Darah

Dokter dapat menggunakan tes darah untuk mengidentifikasi dan menyingkirkan masalah seperti hipotiroidisme dan sifilis, yang juga dapat menyebabkan demensia.

5.Biopsi Tonsil

Pengambilan sampel berupa sepotong kecil jaringan dari amandel dapat dilakukan untuk memeriksa adanya prion abnormal yang biasanya ditemukan pada pengidap varian CJD. 

6.Tes Genetik

Tes darah sederhana dapat dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya mutasi pada gen yang menghasilkan protein normal. Hasil yang positif dapat menandakan bahwa pengidap memiliki penyakit prion familial atau diturunkan.

Selain menggunakan pemeriksaan penunjang di atas, penyakit sapi gila juga dapat dideteksi melalui biopsi otak. Prosedurnya, ahli bedah akan mengebor lubang kecil ke dalam tengkorak dan mengangkat sepotong kecil jaringan otak dengan menggunakan jarum yang sangat tipis.

Biopsi otak berpotensi menyebabkan kerusakan otak atau kejang, sehingga hanya dilakukan pada kasus tertentu saja. Biopsi otak dapat dilakukan ketika terdapat kekhawatiran bahwa seseorang tidak mengidap CJD, melainkan beberapa kondisi lainnya yang dapat diobati.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Creutzfeldt-Jakob Disease and Mad Cow Disease.
Healthy Children. Diakses pada 2020. Mad Cow Disease.
NHS. Diakses pada 2020. Creutzfeldt-Jakob disease.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan