Peran Orangtua Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak Difabel

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 Desember 2020
Peran Orangtua Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak DifabelPeran Orangtua Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak Difabel

Halodoc, Jakarta - Masa kanak-kanak adalah periode waktu khusus yang sangat penting untuk membangun harga diri yang sehat, citra diri, dan kepercayaan diri. Anak-anak dengan masalah seperti disabilitas, ADHD, atau kebutuhan khusus intelektual lain mungkin sangat rentan terhadap masalah kepercayaan diri. Sebagian dari masalahnya adalah bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus ini cenderung melihat dunia dengan cara yang berbeda dari anak-anak "normal". Alhasil, ini bisa menimbulkan banyak kecemasan dan frustasi karena mereka mulai menyadari bahwa mereka memiliki keterbatasan yang berbeda. Di sini orangtua perlu menemukan cara untuk membangun kepercayaan pada anak berkebutuhan khusus.

Keadaan ini dapat menyebabkan harga diri yang buruk dan kemudian mengarahkan anak untuk bertindak buruk sebagai akibat dari rasa frustasi dan amarahnya. Memaksa anak berkebutuhan khusus untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diatur orangtua juga berarti membuat mereka gagal. Mereka mungkin menjadi putus asa atau akan mulai banyak mengatakan "Saya tidak bisa". Oleh karena itu, sangat penting untuk bekerja sama untuk menduduk setiap anak berkebutuhan khusus dengan cara dan bahasa yang mereka pahami.

Baca juga: Cara Tepat Pilih Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus 

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Difabel

Kadang orangtua juga juga sulit untuk mengomunikasikan betapa bangganya orangtua atas pencapaian anak meski mereka kekurangan. Namun, secara umum ada beberapa cara yang bisa membantu membangun rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus berikut: 

Berlatih Sedikit Mencintai Diri Sendiri

Bagaimana ibu bisa mengharapkan anak untuk percaya pada diri sendiri jika ibu sendiri tidak mencintai diri sendiri dulu? Apa yang mungkin tidak kamu sadari adalah bahwa anak mungkin mempelajari kebiasaan merendahkan diri dengan memperhatikan orangtuanya. Tidak jarang orangtua dari anak-anak berkebutuhan khusus juga merasa kurang diperhatikan. 

Luangkan waktu sejenak untuk melihat diri di cermin dan cara bertindak saat ada anak berkebutuhan khusus. Apakah ibu menyukai apa yang dilihat? Apakah ibu nyaman dengan diri sendiri? Jika tidak, mungkin ini saatnya ibu mulai berlatih sedikit mencintai diri sendiri. Ini adalah cara yang bagus untuk memberi contoh bagi anak.

Cobalah beberapa latihan self-love berikut:

  • Ucapkan Kata-Kata Penegasan (Words of Affirmation). Dorong diri sendiri dengan menggunakan bahasa yang mewujudkan kepercayaan diri, meskipun ibu belum percaya diri. Kebanyakan ahli menyarankan untuk mengucapkan pernyataan ini dengan lantang untuk mencapai hasil terbaik. Cobalah melihat diri di cermin saat mengulangi penegasan ini.
  • Self-Talk yang Positif. Bagaimana ibu berbicara dengan diri sendiri di kepala? Apakah ibu mengatakan pada diri sendiri bahwa, "Aku bodoh" atau "Sepertinya saya tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar?" Cobalah mengganti pernyataan seperti ini dengan penegasan positif seperti, "Saya pintar" atau "Saya bisa melakukan ini!" Meskipun anak tidak dapat mendengar pikiran, tetapi mereka akan melihat bahwa ibu berdiri sedikit lebih tinggi, seiring ibu mengubah pembicaraan diri negatif menjadi pembicaraan diri yang positif. Ingat, anak selalu memperhatikan ibu dan akan mencoba meniru perilaku. Semakin positif ibu melihat diri sendiri, anak akan semakin melakukan hal yang sama.
  • Lakukan Hal yang Bisa Buat Ibu Merasa Menang. Beri diri sendiri tugas yang ibu tahu benar-benar dikuasai dan rayakan setiap kemenangan. Ketika ibu memberi diri kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ibu kuasai, ibu akan membangun landasan yang kuat sehingga tidak akan merasa sangat terpuruk saat gagal. Semakin banyak kemenangan kecil yang ibu raih, semakin mudah bagi ibu untuk memuji pencapaian anak.

Baca juga: Si Kecil Mengidap Autisme, Ibu Harus Apa?

Rayakan Prestasi Anak

Anak akan mengalami banyak kemenangan kecil yang bagi ibu kelihatannya tidak spesial. Namun, ketika mereka melakukannya, anak akan datang dengan penuh kegembiraan tentang kesuksesan mereka. Ibu tidak bisa mengabaikan kemenangan terkecil sekalipun. Misalnya, jika anak senang hasil ulangannya bagus, beri tahu mereka betapa hebatnya pekerjaan mereka. Ibu juga perlu berbagi kegembiraan mereka, itu akan membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri mereka.

Beri Anak Ruang untuk Membuat Kesalahan

Sulit menjadi orangtua dari anak berkebutuhan khusus. Ibu mungkin ingin memperhatikan setiap gerakan mereka dan memastikan mereka tidak melukai diri sendiri atau berperilaku tidak pantas. Namun, ketika seorang anak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya, mereka memiliki kesempatan untuk menemukan batasan sosial atau kekuatan mereka sendiri. Pujian terus menerus dapat menjadi salah satu cara yang lebih ampuh untuk membangun kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus. Biarkan anak menemukan pencapaiannya sendiri dan berikanlah perhatian. 

Cobalah memberi anak lebih banyak kebebasan untuk menjelajahi dunianya dan menikmati kemenangan kecil, serta membuat kesalahan. Semakin ibu membiarkan mereka melakukan ini, mereka akan semakin percaya diri

Baca juga: Parenting yang Tepat bagi Orangtua dengan Anak Difabel

Jika ibu masih membutuhkan saran pola asuh yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus, jangan sungkan untuk bertanya pada psikolog di Halodoc. Psikolog akan memberikan beberapa tips yang baik supaya anak ibu bisa mendidik anak berkebutuhan khusus dengan baik.

Referensi:
Special Education Guide. Diakses pada 2020. Building Self-Esteem in Children with Special Needs.
Special Education Resources. Diakses pada 2020. 5 Tips For Building Self-Esteem In Children With Special Needs.
Special Strong. Diakses pada 2020. 3 Ways to Build Confidence in Your Special Needs Child.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan