Perlu Tahu, Ini Faktor Risiko Munculnya Hiponatremia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   17 Mei 2019
Perlu Tahu, Ini Faktor Risiko Munculnya HiponatremiaPerlu Tahu, Ini Faktor Risiko Munculnya Hiponatremia

Halodoc, Jakarta – Mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh penting untuk kesehatan. Kurang asupan cairan dalam tubuh bisa menyebabkan dehidrasi. Namun, terlalu banyak mengonsumsi cairan dapat berdampak buruk untuk kesehatan. Terlalu banyak mengonsumsi cairan menyebabkan kadar natrium dalam tubuh kamu terlalu rendah. Kondisi ini dikenal sebagai hiponatremia. Faktanya, diet garam secara berlebihan juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Baca juga: Pelari Maraton Rentan Alami Hiponatremia, Ini Alasannya

Natrium memiliki banyak fungsi seperti menjaga kadar air dalam tubuh, menjaga tekanan darah, dan mengatur kinerja saraf dan otot. Kenali gejala yang dapat dialami oleh pengidap hiponatremia agar kamu mengetahui penanganan yang tepat.

Gejala hiponatremia umumnya jarang diketahui pada tahapan awal. Hal ini karena kadar natrium biasanya menurun secara perlahan dalam tubuh. Namun, berbeda jika kadar natrium turun secara cepat, ada beberapa gejala yang dirasakan, seperti sakit kepala yang menyebabkan pengidap mengalami kondisi linglung. Selain itu, mual dan muntah juga dialami oleh pengidap hiponatremia dapat merasakan kondisi tubuh yang lemah serta lemas berkepanjangan.

Penyebab Hiponatremia

Kadar natrium dalam tubuh pada kondisi normal adalah 135 hingga 145 miliekuivalen per liter. Jadi ketika kadar natrium seseorang di bawah batas normal bisa dikatakan mengalami hiponatremia. Kenali penyebab dari kondisi ini, yaitu:

1. Perubahan Hormon

Kekurangan hormon adrenal memengaruhi kinerja kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal memiliki fungsi untuk menjaga kadar air, natrium, dan kalium dalam tubuh tetap seimbang. Tidak hanya hormon adrenal, hormon tiroid yang rendah dapat menyebabkan seseorang mengalami hiponatremia.

2. Diare atau Muntah yang Cukup Parah

Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami kekurangan natrium dalam tubuhnya karena banyaknya cairan yang terbuang.

3. Penggunaan Obat Diuretik dan Antidepresan

Penggunaan obat jenis ini memengaruhi kerja ginjal maupun hati dalam menjaga keseimbangan kadar natrium dalam tubuh.

4. Penggunaan Narkotika

Obat golongan amfetamin menyebabkan seseorang kekurangan natrium dan mengalami hiponatremia yang cukup parah.

Baca juga: Menjaga Asupan Cairan Tubuh Bisa Mencegah Hiponatremia

Selain faktor penyebab tersebut, ada faktor-faktor lain yang membuat seseorang berisiko mengalami hiponatremia, seperti:

1. Aktivitas Fisik

Melakukan aktivitas fisik atau olahraga menjadi kegiatan yang baik untuk kesehatan kamu. Perhatikan asupan cairan tubuh setelah melakukan aktivitas fisik. Ternyata, konsumsi banyak air ketika olahraga meningkatkan risiko kondisi hiponatremia.

2. Usia

Bayi dan orang yang memiliki usia lanjut rentan mengalami kondisi hiponatremia. Biasanya bayi dan lansia tidak dapat mengendalikan rasa haus yang mereka rasakan, sehingga terkadang mengalami dehidrasi yang diikuti kondisi hiponatremia.

Pencegahan Hiponatremia

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindarkan dari kondisi hiponatremia dengan minum air secukupnya. Hindari konsumsi air secara berlebihan maupun kurang minum. Perhatikan warna urine serta menghindari rasa haus yang berlebihan.

Atasi kondisi yang dapat memicu hiponatremia seperti diare. Hindari kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol dan penggunaan narkotika. Bahayanya, kondisi ini menyebabkan komplikasi kesehatan seperti pembengkakan otak, penurunan kesadaran, koma, dan parahnya hingga kematian.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi hiponatremia. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Alami Hiponatremia, Ketahui 10 Gejalanya

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan