Pertanyaan Seputar Asam Lambung yang Bisa Diajukan ke Dokter

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Juni 2021
Pertanyaan Seputar Asam Lambung yang Bisa Diajukan ke DokterPertanyaan Seputar Asam Lambung yang Bisa Diajukan ke Dokter

Halodoc, Jakarta – Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (refluks asam) yang menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan bisa mengiritasi kerongkongan. Refluks asam sebenarnya adalah kondisi yang umum yang dialami banyak orang dari waktu ke waktu.

Namun, penyakit asam lambung atau dikenal juga dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa menyebabkan refluks asam setidaknya dua kali dalam seminggu. Bila kamu termasuk orang yang punya masalah dengan asam lambung, kamu mungkin bertanya-tanya, apakah saya mengidap GERD, bagaimana cara mengatasinya, adakah pantangan makan yang perlu dihindari, dan masih banyak lagi.

Nah, berikut ini beberapa pertanyaan seputar asam lambung yang bisa kamu ajukan ke dokter:

  1. Bagaimana Caranya untuk Mengetahui Bila Saya Mengidap GERD?

GERD sering kali tidak disadari oleh pengidapnya, karena hanya dianggap sebagai refluks asam biasa. Lantas, bagaimana caranya mengetahui bahwa kamu mengidap GERD? Kamu perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis GERD. Temuilah dokter bila kamu mengalami gejala-gejala, seperti:

  • Kamu mengalami rasa nyeri dengan sensasi terbakar di dada (heartburn) dua kali atau lebih dalam seminggu.
  • Heartburn yang kamu alami semakin parah.
  • Heartburn membuat kamu terbangun dari tidur di malam hari.
  • Kamu mengalami kesulitan atau rasa sakit saat menelan.
  • Ketidaknyamanan yang kamu alami sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

GERD biasanya bisa didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala. Namun, dokter mungkin juga bisa melakukan tes untuk memastikan diagnosis GERD.

Baca juga: Apa Saja Ciri Ciri Asam Lambung Naik?

  1. Apa Penyebab dari Gejala Asam Lambung yang Saya Alami?

Refluks asam terjadi ketika penghalang otot antara lambung dan kerongkongan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari faktor genetik sampai kelainan fisik. Terkadang, penyebab seseorang mengalami refluks asam tidak bisa diketahui secara pasti. Hal itu karena setiap kasus berbeda dan mungkin tidak ada satu penyebab spesifik.  

  1. Tes Apa yang Harus Saya Jalani untuk Mendiagnosis GERD?

Salah satu tes terbaik untuk menentukan penyakit ini adalah dengan endoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan tabung yang fleksibel dengan kamera ke tenggorokan untuk mengambil gambar kerongkongan dan untuk membantu melakukan biopsi jaringan. 

Tes lainnya yang juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis GERD adalah ambulatory acid test, untuk mengukur jumlah asam di perut selama 24 jam.  Sinar X-ray mungkin juga diperlukan untuk melihat sistem pencernaan bagian atas.

  1. Apakah Kondisi Saya Hanya Sementara atau Kronis?

Kamu juga bisa menanyakan pada dokter apakah penyakit yang kamu alami tersebut bersifat sementara atau kronis. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnosis tambahan, dokter bisa menentukan tingkat keparahan GERD yang kamu alami.

  1. Apa Saja Pilihan Pengobatan yang Tersedia untuk Mengatasi Asam Lambung?

Dokter biasanya akan menganjurkan kamu untuk mencoba melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas terlebih dahulu untuk mengatasi penyakit asam lambung.

Namun, bila kondisi kamu tidak membaik dalam beberapa minggu, dokter bisa meresepkan obat, seperti H-2 blocker untuk memblokir histamin di sisi reseptor sel parietal, penghambat pompa protein yang menghalangi kemampuan pompa proton untuk membuat asam lambung, dan antasida yang menetralkan asam lambung. Pada kasus yang parah, operasi menjadi pilihan pengobatan yang dilakukan.

Untuk membeli obat-obatan yang kamu butuhkan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Tinggal order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam.

Baca juga: Obat Alami untuk Atasi Gejala Asam Lambung

  1. Apakah Ada Makanan atau Minuman yang Perlu Dihindari?

Kamu yang mengidap penyakit asam lambung perlu mengubah pola makan agar bisa menghindari makanan pemicu yang bisa memperburuk gejala. Beberapa makanan tersebut termasuk makanan pedas dan makanan asam, seperti tomat dan jeruk. Minuman tertentu juga harus dibatasi atau dihindari, seperti kopi, alkohol, dan minuman berkafein. Kamu juga bisa bekerja sama dengan dokter untuk menentukan jenis makanan yang bertindak sebagai pemicu bagi tubuh kamu.

Baca juga: Benarkah Apel Mampu Menenangkan Asam Lambung yang Kambuh?

  1. Apakah Ada Perubahan Gaya Hidup Lain yang Membantu Mengatasi Gejala?

Untuk membantu meringankan gejala, kamu perlu berhenti merokok dan menghindari mengenakan pakaian ketat. Orang dengan penyakit asam lambung juga harus menghindari makan larut malam dan berbaring tepat setelah makan. Konsumsilah makanan sehat dalam porsi kecil sepanjang hari dan pertahankan berat badan yang sehat.

  1. Komplikasi Apa yang Bisa Terjadi Bila GERD Tidak Membaik?

Seiring waktu, GERD yang tidak membaik bisa menyebabkan peradangan kronis di kerongkongan. Akibatnya, kamu berisiko mengalami komplikasi berupa penyempitan kerongkongan (striktur esofagus), luka terbuka di kerongkongan (ulkus esofagus), dan pre-kanker pada kerongkongan (Barrett’s esophagus).

Itulah pertanyaan seputar penyakit asam lambung yang bisa kamu tanyakan pada dokter. Jangan ragu untuk menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc bila kamu punya pertanyaan seputar kesehatan, ya. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Health Central. Diakses pada 2021. 10 Questions to Ask Your Doctor about Acid Reflux.
WebMD. Diakses pada 2021. 10 Questions to Ask Doctor About GERD.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Gastroesophageal reflux disease (GERD).
International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders (IFFGD).Diakses pada 2021. Common Questions about GERD.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan