Perubahan Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Iskemia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Agustus 2023
Perubahan Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap IskemiaPerubahan Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Iskemia

"Iskemia adalah kondisi ketika aliran darah menuju organ atau jaringan tertentu tidak tercukupi karena pembuluh darah mengalami gangguan. Untungnya ada gaya hidup sehat tertentu yang bisa mencegah kondisi ini."

Halodoc, Jakarta - Iskemia merupakan kondisi kurangnya asupan darah pada jaringan atau organ tubuh yang disebabkan karena adanya gangguan pada pembuluh darah. Kurangnya pasokan darah akan mengakibatkan jaringan atau organ tidak mendapatkan oksigen sesuai dengan kebutuhan. 

Hal ini akan berujung pada komplikasi yang membahayakan, seperti stroke atau serangan jantung. Aterosklerosis menjadi penyebab iskemia yang paling sering ditemui.

Aterosklerosis sendiri merupakan kondisi ketika plak yang sebagian besar mengandung lemak menghambat proses aliran darah. Seiring waktu, pembuluh arteri yang tersumbat menjadi keras dan menyempit. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya iskemia, yaitu:

  • Mengidap masalah kesehatan tertentu, misalnya hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, hipotensi, penyakit celiac, obesitas, gagal jantung, anemia sel sabit, dan gangguan pembekuan darah. 
  • Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tidak rutin berolahraga.

Perubahan Gaya Hidup bagi Pengidap Iskemia

Gejala yang terjadi saat seseorang mengalami iskemia terbilang berbeda, bergantung pada lokasi terjadinya masalah kesehatan ini. Iskemia sendiri bisa terjadi pada jantung, otak, usus, dan tungkai. Untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter tentu perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Jika kamu merasakan gejala yang tidak biasa, segera lakukan pemeriksaan. Kamu bisa menanyakan pada dokter guna mendapatkan penanganan pertama. Agar lebih mudah, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc di ponselmu.

Pengobatan yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk kembali meningkatkan aliran darah menuju organ sasaran. Pengobatan akan didasarkan pada lokasi dan penyebab iskemia. Maka dari itu, Ketahui 4 Jenis Iskemia yang Perlu Diwaspadai.

Jika konsumsi obat tidak memberikan hasil sesuai harapan, dokter bisa saja melakukan tindakan lainnya, seperti angioplasti guna melebarkan kembali pembuluh arteri yang mengalami penyempitan atau menjalankan prosedur bypass.

Sementara untuk iskemia pada tungkai yang mengakibatkan bekuan darah, dokter akan melakukan terapi trombolitik guna menghilangkan bekuan tersebut. Meski begitu, pengobatan saja tidak cukup, pengidap iskemia disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti berikut ini:

  • Diet. Konsumsi buah, sayuran, ikan, dan daging putih. Kurangi konsumsi kue kering, daging yang diawetkan, gorengan, dan daging merah. Diet seimbang memiliki manfaat tambahan untuk mengendalikan faktor risiko lain, seperti kelebihan berat badan, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
  • Olahraga. Sempatkan untuk berolahraga minimal tiga jam per minggu. Aktivitas ini tidak harus melibatkan olahraga berat, tetapi kamu tetap harus memperhatikan detak jantung jika mengalami peningkatan dan pernapasan menjadi sedikit lebih berat. Lebih baik memulai dengan perlahan kemudian secara bertahap tingkatkan setiap hari.
  • Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Pasalnya, tidak ada dampak positif dari merokok, sedangkan konsumsi alkohol yang berlebihan pun sama negatifnya pada tubuh. 

Selain menerapkan gaya hidup di atas, waspadai pula Gejala Iskemia Berdasarkan Lokasinya. Perubahan terhadap gaya hidup tersebut tetap membutuhkan saran dan pengawasan langsung oleh dokter.

Jadi, sebaiknya kamu tanyakan dengan detail sebelum memulai menjalaninya. Pun, perubahan ini dilakukan tentu saja bertujuan agar pengidap terhindar dari risiko komplikasi iskemia yang serius dan mengancam nyawa, seperti stroke, penyakit jantung, hingga amputasi jika iskemia menyerang tungkai. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. What is Ischemia?
Clinic Barcelona. Diakses pada 2023. Living with Ischaemic Heart Disease.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan