Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Spondylosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Juli 2019
Pola Hidup Sehat untuk Pengidap SpondylosisPola Hidup Sehat untuk Pengidap Spondylosis

Halodoc, Jakarta – Ankylosing spondylitis adalah penyakit radang kronis dan jenis radang sendi yang  menyebabkan rasa sakit, kaku, dan mobilitas berkurang di tulang belakang. Kondisi ini dapat memengaruhi sendi lain juga.

Pengobatan dini, termasuk perubahan pola makan, dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi risiko komplikasi yang disebabkan oleh spondylosis. Kalau ingin mengetahui lebih lanjut, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Berat Badan Ideal untuk Nyeri Sendi

Mempertahankan berat badan yang sehat adalah penting bagi mereka yang mengidap nyeri sendi. Kelebihan berat badan juga merupakan faktor risiko untuk pengembangan osteoarthritis. Diet anti inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh. Jenis diet ini memiliki kemiripan dengan diet Mediterania dan direkomendasikan oleh Arthritis Foundation dan Cancer Treatment Centers of America.

Suplemen omega-3 mengurangi aktivitas penyakit radang sendi. Diet tinggi lemak esensial ini memiliki efek yang konsisten, tetapi sederhana pada peradangan sendi yang terkait dengan rheumatoid arthritis yang merupakan jenis lain dari radang radang sendi.

Lemak omega-3 ditemukan bisa ditemukan di biji chia, ikan berlemak, seperti salmon, sarden, dan tuna. Kemudian juga biji rami, minyak biji rami, kacang kenari, serta buah-buahan dan sayur-sayuran.

Baca juga: Ini 5 Cara untuk Mengobati Spondilosis Servikal

Makan berbagai buah dan sayuran setiap hari memastikan asupan tinggi vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan secara keseluruhan. Makanan ini juga rendah kalori dan tinggi serat.

National Ankylosing Spondylitis Society di Inggris merekomendasikan makan buah-buahan dan sayuran dari semua warna berbeda, karena mengandung berbagai senyawa antioksidan yang melindungi terhadap penyakit.

Sejatinya kalsium membantu tulang agar tetap kuat. Sumber makanan yang tinggi kalsium, meliputi sayuran hijau gelap, seperti selada air dan kangkung, brokoli, sawi putih, produk susu rendah lemak, kacang almond, ikan sarden kalengan, tahu dan sereal.

Baca juga: Salah Bantal Bisa Sebabkan  Spondliosis Servikal?

Olahraga dan Cukup Tidur

Selain makanan, pengidap spondylosis juga perlu untuk mengatur olahraga dan pola tidur. Terlepas dari rasa sakit dan kekakuan yang dialami, berolahraga adalah aktivitas rutin yang penting.

Gerakan teratur membantu menjaga fleksibilitas dan mengurangi kekakuan dan rasa sakit. Jika kamu mencari latihan untuk dilakukan di rumah, fokuslah pada latihan yang berdampak rendah, seperti berjalan dan berenang. 

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Spondilosis Servikal

Olahraga air memungkinkan peningkatan rentang gerak pada persendian kamu, tanpa efek menahan beban. Ketika dilakukan dalam air hangat, itu juga dapat meningkatkan aliran darah. Ini dapat membantu mengurangi peradangan.

Juga, pertimbangkan latihan yang meningkatkan fleksibilitas, seperti Tai Chi dan yoga. Latihan teratur bisa menjadi penting terutama untuk menurunkan berat badan. Tidur adalah bagian penting dari kesehatan. 

Peradangan dapat terjadi pada tubuh yang kurang tidur, membuat rasa sakit, kaku, dan kelelahan menjadi lebih buruk. Ditambah lagi, kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya olahraga, lebih banyak stres, dan pilihan makan yang buruk.

Ankylosing spondylitis dapat membuat pengidapnya merasa lelah di tengah hari, terutama ketika kamu merasa kaku dan kesakitan. Stres dapat meningkatkan peradangan. Karena itu, penting untuk mengurangi stres dalam hidup.

Menjalani hobi, melakukan perenungan, menghabiskan waktu di alam, berendam air hangat, mendengarkan musik, dan duduk santai di kafe adalah serangkaian aktivitas yang bisa meredakan stres.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan