Salah Bantal Bisa Sebabkan Spondilosis Servikal?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 November 2018
Salah Bantal Bisa Sebabkan Spondilosis Servikal?Salah Bantal Bisa Sebabkan Spondilosis Servikal?

Halodoc, Jakarta - Spondilosis servikal merupakan kondisi rusaknya ruas tulang leher dan bantalannya akibat memburuknya fungsi sendi dan tulang leher belakang. Kondisi ini mengakibatkan kaku pada leher yang mengakibatkan rasa nyeri pada leher, kepala, dan bahu.

Spondilosis servikal lebih dikenal sebagai penyakit osteoarthritis servikal atau artritis leher. Kondisi ini terjadi akibat proses penuaan dan dipengaruhi oleh faktor lainnya. Pada saat mengalami penuaan, osteoartritis pada leher juga akan mengalami penurunan fungsi dan mengalami kerusakan jaringan.

Spondilosis servikal merupakan sebuah kondisi ketika tulang, cakram, dan sendi leher menjadi aus karena pengaruh usia atau penuaan. Semakin usia bertambah, cakram pada tulang leher akan menyusut, kehilangan cairan, dan menjadi kaku, sehingga menyebabkan rusaknya jaringan.

Kemudian tulang leher akan berusaha memperbaiki jaringan yang rusak, tetapi justru menghasilkan struktur tulang abnormal yang mempersempit saluran tulang belakang. Bantalan tulang yang berfungsi melindungi saraf tulang belakang juga mengalami penipisan. Penyempitan saluran tulang belakang dan menipisnya bantalan tulang ini akan menyebabkan saraf tulang belakang tertekan dan terganggu fungsinya.

Spondilosis servikal sering ditemukan pada usia 40-60 tahun, dan pada laki-laki dapat timbul lebih awal dibanding wanita. Diperkirakan bahwa 90 persen orang yang telah berusia 60 tahun ke atas mengalami masalah ini. Namun, spondilosis servikal dapat juga timbul pada orang muda karena penyebab lain, biasanya karena ada cedera atau salah bantal pada saat tidur.

Walaupun kondisi ini bukanlah penyakit yang berbahaya dan tidak memengaruhi aktivitas harian, spondilosis servikal menyebabkan rasa sakit yang kronis dan membuat rasa tidak nyaman dalam gerak. Kondisi ini muncul gejala, seperti:

  1. Sakit leher yang akan bertambah saat batuk dan bersin.

  2. Kaku pada leher.

  3. Terasa kesemutan, kaku, dan lemah pada lengan, kaki, dan tungkai.

  4. Nyeri dapat menyebar ke daerah kepala, lengan, dan bahu.

  5. Muncul gerakan involunter pada tungkai.

  6. Tidak bisa menahan buang air kecil dan besar.

  7. Kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan dan kesulitan berjalan.

  8. Otot lengan melemah.

  9. Mati rasa dan kesemutan pada tangan, lengan, dan jari-jari.

  10. Pusing.

  11. Kehilangan keseimbangan.

Faktor utama terjadinya spondilosis servikal adalah akibat perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan tulang leher. Perubahan yang terjadi dapat berupa:

  1. Pengapuran tulang leher. Sebagai respon terhadap menipisnya bantalan tulang, tulang leher akan membentuk jaringan tambahan dalam upaya menjaga keutuhan tulang leher. Jaringan tulang tambahan ini dapat menekan saraf tulang belakang.

  2. Herniasi bantalan tulang. Akibat penuaan, bantalan tulang leher juga dapat mengalami keretakan, sehingga membuat bantalan ini menonjol dan menekan saraf tulang belakang.

  3. Menipisnya bantalan tulang. Tulang leher merupakan bagian dari tulang belakang yang bentuknya seperti pilar yang memiliki ruas. Di antara ruas tersebut diisi oleh bantalan tulang. Seiring bertambahnya usia, bantalan ini akan menipis akibat berkurangnya cairan pada bantalan tersebut. Jika bantalan ini menipis, akan sering terjadi gesekan antar tulang.

  4. Ligamen kaku. Penuaan juga dapat menyebabkan ligamen atau jaringan ikat antara tulang leher menjadi kaku dan tidak fleksibel.

Beberapa faktor berikut ini merupakan faktor pemicu spondilosis servikal:

  1. Faktor genetik. Jika ada anggota keluarga yang mengalami spondilosis servikal, ia memiliki risiko lebih mudah terkena spondilosis servikal.

  2. Usia. Risiko seseorang mengalami spondilosis servikal akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

  3. Merokok.

  4. Cedera leher. Seseorang yang pernah mengalami cedera leher, lebih rentan mengalami spondilosis servikal.

  5. Pekerjaan. Pekerjaan yang melibatkan gerakan leher berulang, posisi yang tidak ergonomis, serta melibatkan tekanan pada leher dapat memudahkan seseorang terkena spondilosis servikal.

Kamu dapat berdiskusi dengan dokter jika kamu mengalami gejala-gejala spondilosis servikal pada diri kamu. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berdiskusi langsung dengan dokter melalui Chat atau Voice/Video Call di mana pun dan kapan pun. Kamu tidak hanya dapat berdiskusi langsung, kamu juga dapat membeli obat di Halodoc. Yuk, download aplikasinya segera di App Store atau Google play!

Baca juga:

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan