Ini Risiko Kesehatan Penggunaan Sex Toys yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Februari 2019
Ini Risiko Kesehatan Penggunaan Sex Toys yang Perlu DiketahuiIni Risiko Kesehatan Penggunaan Sex Toys yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Sex toys bukan lagi menjadi sesuatu yang baru bagi pasangan ataupun personal yang ingin mengeksplorasi seksualitasnya. Popularitas mainan dewasa telah meningkat akhir-akhir ini. Menurut Katherine Schreiber and Heather Hausenblas Ph.D, pakar kesehatan seksual dan hubungannya dengan adiksi mengatakan, sex toys kerap digunakan pasangan sebagai variasi mencapai kepuasan selain juga fantasi.

Tapi dibalik kesenangan, ada baiknya pasangan ataupun orang yang menggunakan sex toys juga tahu risiko kesehatan dan penggunaan seperti apa yang aman untuk organ intim. Sebelum kamu menggunakan sex toys, sebaiknya kamu mempertimbangkan beberapa hal ini supaya kesehatan organ intim tetap terjaga.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Keseimbangan pH Miss V

  1. Mengandung Zat Kimiawi Berbahaya atau Tidak

Beberapa sex toys dibuat dengan bahan kimia yang tidak aman bagi tubuh manusia. Zat kimia ini dapat menyebabkan gatal, terbakar, ruam, dan kerusakan jaringan. Bahan kimia yang paling umum digunakan dalam sex toys adalah phthalate. Ini merupakan bahan kimia yang membantu mengikat benda-benda dan membuat plastik lebih fleksibel. Phthalate biasanya ditemukan dalam karet sex toys yang murah.

Paparan phthalate telah dikaitkan dengan masalah kesuburan laki-laki, kanker payudara, obesitas, diabetes tipe 2, asma, masalah perkembangan saraf, masalah perilaku, gangguan spektrum autisme, dan ADHD.

Bahan kimia lain yang perlu diperhatikan termasuk trimethyltin chloride, phenol, carbon disulfide, toluene, dan admium. Zat kimia ini dapat memengaruhi janin perempuan yang sedang hamil atau menyusui. Kandungan zat-zat ini juga memiliki efek berbahaya pada sistem saraf pusat.

Baca juga: Efek Sering Ditahan, Hati-Hati Infeksi Saluran Kemih Mengintai

Untuk mengetahui apakah bahan sex toys aman atau tidak kamu bisa memeriksa dari baunya. Jika suatu produk memiliki aroma yang kuat, itu indikator yang baik bahwa bahan yang murah dan tidak aman digunakan untuk membuatnya.

  1. Tekstur yang Rentan Bakteri

Sex toys yang berpori dan tidak dibersihkan dengan baik adalah rumah bagi pertumbuhan bakteri. Apalagi kalau teksturnya berpori, maka sulit membersihkannya karena terlalu berlekuk membuat sex toys rentan terhadap bakteri.

  1. Jenis Material yang Aman

Pemilihan material yang aman adalah salah satu hal yang penting dipertimbangkan saat kamu hendak memilih sex toys. Beberapa jenis bahan yang tergolong aman, yaitu:

Baca juga: 3 Manfaat Madu untuk Kesehatan Reproduksi

  • Silikon

Silikon umumnya digunakan untuk membuat sex toys lebih elastis dan dan realistis. Ini lebih mahal daripada bahan yang dibuat dengan bahan kimia berbahaya karena lebih tahan lama.

  • Stainless steel

Material ini tidak hanya enak dilihat, namun juga mudah dibersihkan.

  • Kaca Borosilikat

Bahan ini sangat cocok untuk sex toys karena tidak berpori atau beracun serta tidak berubah bentuk pada suhu tinggi.

  1. Sex Toys dengan Buah?

Jen Gunter, MD ginekologis dari Kanada tidak menyarankan untuk menggunakan sex toys dari buah, salah satunya mentimun. Ini dikarenakan walaupun teksturnya lembut, namun cenderung dapat menyebarkan bakteri dan mikroba tanah ke dalam Miss V. Bahkan, mentimun juga bisa memiliki risiko mencederai lapisan dalam Miss V.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai kesehatan organ intim, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan