Sakit Diabetes, Waspada Juga Gagal Jantung

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Oktober 2018
Sakit Diabetes, Waspada Juga Gagal JantungSakit Diabetes, Waspada Juga Gagal Jantung

Halodoc, Jakarta - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi banyak orang. Seseorang yang mengalami diabetes umumnya tidak akan bisa sembuh sempurna, sehingga hal yang dapat dilakukan hanyalah menjaga kadar gula tetap normal, guna mencegah berbagai komplikasi yang dapat terjadi. Salah satu komplikasi yang banyak terjadi akibat diabetes adalah gagal jantung.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Framingham Heart Study menemukan bahwa gagal jantung berisiko 2 kali lebih tinggi pada pria, dan 5 kali lebih tinggi pada wanita, yang mengidap diabetes. Risiko terkena gagal jantung juga akan semakin meningkat seiring bertambahnya umur dan durasi diabetes yang dialami.  

Meski belum ada penelitian yang menjelaskan hubungan antara diabetes dan gagal jantung, ada beberapa hal yang dapat memicu pengidap diabetes mengalami gagal jantung. Berikut di antaranya:   

1. Aterosklerosis

Hormon insulin memiliki berbagai dampak pada jaringan tubuh. Dampak tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk obesitas dan akumulasi lemak pada bagian perut atau abdomen. Ketika diabetes tipe 2 terjadi, tubuh menjadi tidak peka terhadap hormon insulin yang diproduksi, sehingga menyebabkan terjadinya resistensi insulin.

Resistensi insulin yang terjadi berulang-ulang dapat menyebabkan inflamasi pada jaringan tubuh. Semakin banyaknya gula yang masuk, tubuh menjadi semakin resisten terhadap insulin, dan membuat inflamasi yang terjadi semakin parah. Inflamasi itulah yang kemudian membuat pengidap diabetes berisiko tinggi mengalami gagal jantung.

2. Hipertrigliserida

Ketika seseorang mengidap diabetes, tidak hanya pembuluh darahnya yang mengandung kadar gula yang tinggi, kadar trigliseridanya pun akan cenderung meningkat. Hipertrigliserida yang terjadi pada pengidap diabetes terjadi karena hormon insulin juga memiliki peran untuk mengatur kadar lemak dalam tubuh. Ketika tubuh resisten terhadap insulin, fungsi hormon ini pun terganggu dan membuat kadar lemak dalam darah tidak terkontrol.

Hipertrigliserida yang terjadi pun dapat menyebabkan kolesterol jahat dalam tubuh meningkat, dan sebaliknya, kolesterol baik menurun. Jika keadaan ini berlangsung terus-menerus akan memicu terjadinya komplikasi lain seperti aterosklerosis atau penumpukan lemak pada pembuluh darah. Aterosklerosis yang terjadi pada tubuh pun menyebabkan tekanan darah meningkat, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan memicu terjadinya gagal jantung.

3. Stres Oksidatif

Stres oksidatif adalah kondisi ketika kebutuhan makanan sel tubuh tidak terpenuhi, sehingga memunculkan efek kelaparan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kondisi hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi. Ketika seseorang mengalami diabetes, gula yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat diolah menjadi simpanan pada otot. Akibatnya, gula yang dibutuhkan sel untuk dijadikan bahan bakar tidak dapat disalurkan, sehingga sel-sel tersebut mengalami kelaparan yang berujung pada kerusakan hingga kematian sel.

Ketika sel-sel tersebut mati, jaringan tubuh yang membentuk berbagai organ akan terganggu, termasuk pada jantung. Ketika ada sebagian jaringan jantung yang rusak, jaringan jantung lainnya akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan fungsinya. Kondisi ini kemudian akan menimbulkan kelelahan pada jantung, dan jika terus terjadi, jantung akan berhenti untuk melakukan fungsinya. Keadaan inilah yang disebut gagal jantung.

Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal gagal ginjal atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan