Sebelum Terlambat, Cegah Diare Kronis dengan 4 Cara Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Juli 2019
Sebelum Terlambat, Cegah Diare Kronis dengan 4 Cara IniSebelum Terlambat, Cegah Diare Kronis dengan 4 Cara Ini

Halodoc, Jakarta - Hampir semua orang pasti pernah mengalami diare. Penyakit yang satu ini biasanya berlangsung singkat, dan bukan merupakan kondisi medis serius. Namun, ketika diare berlangsung dalam jangka panjang dan tidak mendapat penanganan yang tepat, diare bisa saja membahayakan nyawa pengidapnya. Jadi, sebelum terlambat, cegah diare kronis dengan beberapa cara berikut.

Baca juga: Mitos atau Fakta Diare Kronis dapat Mengancam Nyawa?

Diare Kronis, Diare yang Berlangsung Dalam Jangka Waktu yang Lama

Diare merupakan gejala yang muncul ketika adanya gangguan pada saluran pencernaan yang menyebabkan feses menjadi cair. Diare kronis sendiri merupakan diare yang berlangsung lama, yaitu sekitar lebih dari dua minggu. Selain feses menjadi cair, pengidap diare juga akan mengalami gerakan saluran pencernaan juga menjadi lebih aktif. Karenanya, pengidap diare akan merasakan mulas yang parah.

Diare Kronis, Apa yang Menjadi Gejalanya?

Berbicara tentang diare, sudah pasti gejala umumnya berupa feses yang cair. Selain itu, diare kronis juga dapat ditandai dengan kram perut, perut kembung, demam, mual, adanya penurunan berat badan, wajah pucat, berkeringat di malam hari, serta dehidrasi.

Hal Ini yang Menyebabkan Diare Kronis

Karena diare kronis merupakan gejala dari suatu penyakit, jadi ketika diare muncul selama dua minggu lamanya, baiknya segera periksakan diri ke dokter. Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan diare kronis, antara lain:

  • Mengidap infeksi parasit atau bakteri.

  • Efek samping operasi daerah perut.

  • Mengidap kolitis ulseratif, yaitu peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum.

  • Mengidap penyakit Crohn, yaitu kondisi yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan, seperti ileum atau usus besar.

  • Mengidap irritable bowel syndrome, yaitu penyakit pencernaan yang memengaruhi kerja usus besar.

  • Mengidap penyakit celiac, yaitu penyakit autoimun yang terjadi akibat banyak mengonsumsi gluten.

  • Mengidap penyakit whipple, yaitu infeksi bakteri langka yang paling sering menyerang sistem pencernaan.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Diare Kronis dengan Diare Akut

Sebelum Terlambat, Cegah Diare Kronis dengan Cara Ini

Diare kronis yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu memang tidak selalu bisa dicegah. Namun, kamu bisa melakukan beberapa upaya di bawah ini untuk mencegah diare kronis yang disebabkan oleh infeksi parasit dan bakteri. Beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain:

  1. Cuci bersih daging sebelum dimasak, kemudian masak daging hingga benar-benar matang.

  2. Pastikan air minum yang kamu konsumsi adalah air yang benar-benar bersih.

  3. Pastikan mencuci tangan sebelum makan.

  4. Bersihkan dapur dan peralatan dapur guna mencegah dari kontaminasi parasit dan bakteri.

Pada pengidap diare kronis, akan mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan tubuh. Dehidrasi sendiri merupakan kondisi kesehatan yang dapat mengancam nyawa. Gejala pada dehidrasi akan ditandai dengan urine yang berwarna gelap, rasa haus yang berlebihan, demam, pusing, merasa lemas, dan muntah-muntah.

Baca juga: Ada Lendir atau Darah dalam Feses, Hati-Hati Gejala Diare Kronis

Jika kamu mengalami diare yang tak kunjung sembuh, segera diskusikan dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc, ya! Jika dokter merasa ada masalah dengan kesehatan kamu, dokter akan memberikan resep obat dan pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan