Jangan Salah, Ini Bedanya Diare Kronis dengan Diare Akut

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Juli 2019
Jangan Salah, Ini Bedanya Diare Kronis dengan Diare AkutJangan Salah, Ini Bedanya Diare Kronis dengan Diare Akut

Halodoc, Jakarta – Diare adalah penyakit umum yang mungkin pernah dialami oleh hampir semua orang. Seseorang bisa dikatakan mengalami diare bila sering buang air besar (BAB) hingga lebih dari 3 kali dalam sehari atau tinja menjadi lebih cair. Namun, tahukah kamu? Berdasarkan lama waktu berlangsungnya kondisi tersebut, diare bisa dibedakan menjadi diare akut dan diare kronis. Apa bedanya kedua jenis diare tersebut? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Diare akut berarti diare yang berlangsung selama kurang dari dua minggu. Sementara diare kronis adalah diare yang berlangsung selama lebih dari dua minggu. Mengetahui jenis diare yang kamu alami sangat penting, agar kamu bisa melakukan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Ini Perbedaan Diare dan Muntaber

Diare Akut: Jenis yang Paling Umum Terjadi

Jenis diare yang dialami oleh kebanyakan orang adalah diare akut. Penyebab utamanya adalah:

  • Infeksi saluran pencernaan akibat bakteri, virus, ataupun parasit yang didapat dari air dan makanan yang terkontaminasi maupun melakukan kontak langsung dengan orang lain yang sedang mengalami infeksi ini.

  • Mengonsumsi terlalu banyak minuman bersoda, minuman beralkohol, ataupun minuman yang mengandung kafein.

  • Keracunan makanan.

  • Efek samping dari obat-obatan tertentu.

Selain buang air besar dalam bentuk cair dengan frekuensi yang sering, diare akut juga bisa menimbulkan gejala, seperti muntah, terdapat darah atau lendir pada tinja, demam, sakit kepala, dan sakit perut. Namun, dari semua gejala tersebut, dehidrasi adalah gejala yang paling perlu kamu waspadai dari diare akut. Dehidrasi ditandai dengan gejala berupa lemas, kram otot, sakit kepala, frekuensi buang air kecil berkurang, dan mulut kering.

Biasanya, diare akut bisa sembuh dalam beberapa hari setelah mengonsumsi obat, minum air putih yang cukup dan beristirahat. Namun, kamu dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter bila mengalami diare yang disertai dengan gejala berikut:

  • Mengalami sakit perut yang tidak tertahankan.

  • Muntah dalam jumlah yang banyak atau sangat sering.

  • Keluar darah saat muntah atau buang air besar.

  • Disertai dengan demam tinggi yang tidak kunjung reda.

Begitu juga dengan kamu yang berusia lanjut, sedang hamil, mengidap epilepsi, diabetes, radang usus, sakit ginjal, ataupun memiliki daya tahan tubuh yang rendah akibat kemoterapi, dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter bila mengalami diare.

Baca juga: 3 Penyebab BAB Berdarah

Diare Kronis: Dapat Mengancam Nyawa

Diare kronis yang berlangsung selama lebih dari dua bahkan empat minggu adalah kondisi yang jarang terjadi. Meski demikian, kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyebabnya bisa infeksi oleh bakteri, parasit, dan virus.

Selain infeksi, diare kronis juga bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • Gangguan pada usus, misalnya penyakit radang usus.

  • Gangguan pada pankreas.

  • Gangguan pada tiroid, misalnya hipertiroidisme.

  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.

  • Tumor.

  • Penyakit turunan, misalnya yang menyebabkan defisiensi. 

  • Berkurangnya aliran darah pada usus.

  • Intoleransi tubuh terhadap makanan dan minuman tertentu, seperti susu sapi, fruktosa, atau protein kedelai.

  • Obat-obatan, seperti obat pencahar atau antibiotik.

Perbedaan diare akut dan diare kronis lainnya terletak pada cara mendiagnosisnya. Selain pemeriksaan fisik, diagnosis diare kronis biasanya membutuhkan pemeriksaan tambahan untuk mencari tahu penyebabnya, seperti tes darah, cek feses, foto Rontgen, dan endoskopi. Diare kronis juga bisa menimbulkan komplikasi yang berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi kesehatan pengidap. Pada orang yang sudah mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, diare kronis bisa menyebabkan malnutrisi. Jenis diare ini juga berisiko tinggi menimbulkan dehidrasi dan gangguan elektrolit. Itulah mengapa apapun penyebabnya, diare kronis perlu mendapatkan penanganan medis dari dokter secepatnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta Diare Kronis dapat Mengancam Nyawa?

Nah, itulah bedanya diare kronis dan akut yang perlu kamu tahu. Kalau kamu ingin membeli obat anti diare, gunakan saja aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order saja lewat fitur Buy medicines dan pesananmu akan tiba dalam waktu satu jam. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan