Sering Dialami Anak-Anak, Ini 3 Fakta Penting Mengenai Alergi Kacang

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Maret 2019
Sering Dialami Anak-Anak, Ini 3 Fakta Penting Mengenai Alergi KacangSering Dialami Anak-Anak, Ini 3 Fakta Penting Mengenai Alergi Kacang

Halodoc, Jakarta - Alergi kacang menjadi alergi makanan serius yang sering terjadi pada anak. Pada kebanyakan orang, alergi ini terjadi ketika berusia anak-anak dan berlanjut seumur hidup, meski 20 persen berhasil sembuh seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, penting untuk orang tua mengetahui apa saja fakta penting di balik penyakit yang sering menyerang anak ini.

Apa yang Terjadi Jika Sang Buah Hati Mengalami Alergi Kacang?

Apabila anak terserang alergi kacang, sistem kekebalan tubuh mengeluarkan reaksi langsung setelah ia mengonsumsi kacang. Pasalnya, sistem imun salah mengartikan kacang mengandung protein yang tinggi. Reaksi alergi terhadap kacang dapat terjadi ringan, tetapi terkadang dapat juga menimbulkan reaksi parah yang dinamakan anafilaksis.

Bagaimana Alergi Kacang Berkembang di Tubuh Anak?

Pada dasarnya, alergi erat kaitannya dengan penyakit keluarga. Jika anak memiliki saudara kandung atau orang dengan kondisi alergi seperti asma atau eksim, sang anak lebih mungkin mengembangkan alergi terhadap makanan seperti kacang tanah. Pasalnya, anak yang memiliki alergi kacang sering mengalami eksim atau asma, atau keduanya.

Baca juga: Ibu Harus Tahu, Ini Tes untuk Mengetahui Alergi Kacang

Anak yang mengidap alergi ini harus bersentuhan langsung dengan kacang tanah. Proses ini dinamakan sensitisasi. Jika ia memiliki kecenderungan alergi (atopik atau atopi), kontak awal ini meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya, sehingga ia bereaksi pada saat berikutnya kembali bersentuhan langsung dengan kacang. Sebagian besar anak-anak yang memiliki alergi ini menimbulkan reaksi pada pertama kali.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak menjadi lebih peka terhadap kacang jika kacang menyentuh kulit. Apabila mengidap eksim, risiko semakin tinggi. Semakin parah eksim, semakin dini eksim terjadi, semakin tinggi risiko alergi kacang ini.

Beberapa jenis krim untuk eksim mengandung minyak kacang yang disebut minyak arachis. Ketika anak menggunakan minyak ini pada kulit yang mengalami peradangan, hal tersebut meningkatkan terjadinya alergi. Minyak jarak juga mengandung arachis, meski telah jarang digunakan. Teori lain adalah konsumsi makanan yang mengandung kacang memungkinkan alergi terjadi.

Baca juga: Bukan Cuma Telur, Kacang Juga Sebabkan Alergi pada Anak

Siapkan Penanganan Darurat

Jangan malu atau menutupi kondisi anak jika ia memang memiliki riwayat alergi kacang. Penanganan pertama pada anak yang terkena alergi kacang adalah pemberian antihistamin dan bisa dibantu dengan steroid oral.

Beritahukan pada guru atau teman sekolahnya, agar mereka memberikan penanganan pertama jika alergi anak kambuh ketika ia sedang tidak berada di rumah. Pasalnya, dapat terjadi komplikasi anafilaksis jika alergi tidak segera ditangani.

Cara untuk mengurangi anafilaksis ini, dokter merekomendasikan epinefrin injeksi untuk mengurangi dampak negatif terhadap reaksi alergi ini. Sediakan pula obat antihistamin untuk mengatasi alergi yang sifatnya ringan. Namun, pada kondisi alergi parah yang mengarah pada anafilaksis, epinefrin adalah obat yang tepat. Segera setelah disuntikkan dan kondisi membaik, anak harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

Baca juga: Ini Alasan Kacang Bisa Sebabkan Alergi pada Anak

Demikian tadi fakta penting yang harus orangtua ketahui tentang alergi kacang yang sering terjadi pada anak. Jika anak ibu mengalami alergi ini dan dokter meresepkan obat untuknya, tetapi ibu tidak sempat pergi ke apotek untuk menebusnya, pakai saja aplikasi Halodoc. Ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc ini pada ponsel melalui Play Store dan App Store, lalu pilih layanan Beli Obat. Masukkan resep dari dokter dan tunggu obat diantar ke rumah.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan