Sering Sarapan Sereal, Baik untuk Kesehatan Tubuh?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Juli 2023
Sering Sarapan Sereal, Baik untuk Kesehatan Tubuh?Sering Sarapan Sereal, Baik untuk Kesehatan Tubuh?

Halodoc, Jakarta – Sarapan sereal adalah makanan yang mudah dan nyaman untuk kamu yang terbiasa dengan kesibukan pagi. Banyak produk sereal yang mengklaim kalau produknya mengandung nilai gizi yang tinggi.

Sereal terbuat dari gandum olahan dan seringnya dimakan dengan susu, yoghurt, buah, ataupun kacang. Sebagai pertimbangan untuk mengetahui apakah sereal baik untuk kesehatan tubuh, ada baiknya kamu mengetahui bagaimana pengolahan produk sereal yang sesungguhnya.

Biji-bijian sereal terbuat dari tepung halus yang dimasak. Tepung tersebut kemudian dicampur dengan bahan-bahan, seperti gula, coklat, dan air. Banyak sereal sarapan diproduksi melalui ekstrusi di mana makanan diproses dengan suhu tinggi yang menggunakan mesin untuk membentuk sereal.

Setelah melalui ekstrusi, lalu sereal dikeringkan baru kemudian dibentuk, seperti bola, bintang, persegi panjang, dan bentuk-bentuk lainnya. Sereal sarapan juga bisa dibakar, dipipihkan, ataupun diparut. Sereal juga bisa dilapisi cokelat atau frosting sebelum dikeringkan.

Kebanyakan sereal diolah dengan gula dan karbohidrat halus sehingga meningkatkan berat badan dan membuat tubuh tidak sehat. Sereal sebenarnya kombinasi sarapan yang tidak begitu dianjurkan untuk dikonsumsi sering-sering karena mengandung banyak gula.

Mengonsumsi sereal sebagai sarapan dapat meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk makan berlebihan. Klaim yang tertulis pada produknya yang menginformasikan kalau produk sereal tersebut sehat dan baik untuk dikonsumsi justru tidak sepenuhnya benar. Bagaimanapun makanan olahan yang diawetkan tidak lebih baik ketimbang makanan segar tanpa pengawet.

Asosiasi yang Salah

Sudah bukan rahasia lagi kalau sereal sebagai sarapan ditujukan kepada anak-anak. Produsen sereal kerap menggunakan warna-warna cerah atau karakter kartun untuk menarik perhatian anak-anak. Tidak mengherankan, situasi ini membuat anak-anak mengasosiasikan sarapan sereal sebagai hiburan dan kesenangan.

Kemudian, klaim kesehatan yang tidak sepenuhnya benar membuat orangtua membelikan produk sereal sebagai sarapan anak-anaknya. Walaupun begitu, mengonsumsi sereal sebagai sarapan bukan dilarang, hanya saja perlu dilakukan lebih cermat, berikut beberapa tipsnya:



1. Membatasi Konsumsi Gula

Perhatikan porsi gula yang terdapat dalam produk sereal. Biasanya produsen menyebut gula ke dalam beberapa nama yang berbeda untuk membagi persentase gula tersebut supaya terlihat lebih sedikit. Idealnya, pilih sereal yang mengandung gula kurang dari 5 gram per porsi agar manfaat sarapan sereal bisa lebih terasa.



2. Pilih yang Mengandung Serat Tinggi

Baiknya kandungan serat pada sereal adalah 3 gram sebagai porsi optimal untuk memberikan manfaat bagi kesehatan. Kalau ternyata produk sereal tersebut tidak mencukupi nilai optimal, ada baiknya menambahkan buah-buahan segar yang pasti lebih nikmat dimakan bersama sereal.



3. Porsi yang Pas

Sarapan sereal cenderung renyah dan lezat dan ini sangat bisa membuatmu mengonsumsi lebih banyak ketimbang porsi maksimalnya.



4. Alternatif Sarapan Lain

Jangan membiasakan diri untuk mengonsumsi sereal sebagai sarapan setiap hari. Ada baiknya menempatkan alternatif sarapan lain yang lebih sehat. Seperti, roti bakar selai almond, bubur kacang hijau, oatmeal, ataupun buah segar.



5. Susu Low Fat

Biasanya sereal dimakan dengan ditemani susu. Untuk mengurangi asupan kalori dan gula yang diterima tubuh setiap paginya, ada baiknya susu digantikan dengan susu low fat. Jadi, sarapanmu tidak hanya manis dan lezat saja, tetapi juga bergizi.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai apakah sereal baik untuk kesehatan tubuh atau tidak, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan