Advertisement

Spinal Cord Injury: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   13 Oktober 2025

Ada berbagai penyebab spinal cord injury, baik akibat trauma maupun non-trauma. 

Spinal Cord Injury: Penyebab, Gejala, dan PenangananSpinal Cord Injury: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

DAFTAR ISI


Spinal cord injury adalah kondisi cedera pada sumsum tulang belakang yang bisa menyebabkan hilangnya fungsi motorik, sensorik, atau keduanya. 

Cedera ini terjadi akibat trauma langsung seperti kecelakaan atau bisa juga karena penyakit tertentu yang merusak struktur saraf.

Spinal cord injury merupakan kondisi medis serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara drastis. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami kondisi ini secara menyeluruh, mulai dari penyebab, gejala, hingga penanganannya.

Jenis-Jenis Spinal Cord Injury

Berdasarkan tingkat keparahannya, spinal cord injury dibagi menjadi dua jenis utama:

  1. Complete Spinal Cord Injury: Cedera total yang menyebabkan hilangnya seluruh kemampuan sensorik dan motorik di bawah titik cedera.
  2. Incomplete Spinal Cord Injury: Sebagian fungsi motorik atau sensorik masih dapat dirasakan. Kondisi ini memiliki kemungkinan pemulihan lebih besar dibandingkan complete injury.

Penyebab Spinal Cord Injury

Ada berbagai penyebab spinal cord injury, baik akibat trauma maupun non-trauma. 

Berikut adalah penyebab yang paling umum:

  • Kecelakaan lalu lintas, yang menjadi penyebab utama spinal cord injury, terutama pada usia produktif.
  • Jatuh dari ketinggian. Umum terjadi pada lansia dan pekerja konstruksi.
  • Kecelakaan olahraga, seperti dalam olahraga ekstrem atau kontak fisik seperti rugby.
  • Kekerasan fisik, misalnya akibat luka tembak atau tusukan.
  • Penyakit tertentu seperti tumor, infeksi tulang belakang, atau penyakit degeneratif.

Selain itu, yuk pahami lebih dalam tentang Fisioterapi – Jenis, Manfaat, Prosedur, dan Informasi Lengkap di sini.

Gejala Spinal Cord Injury

Gejala spinal cord injury dapat muncul segera atau berkembang dalam waktu beberapa jam. 

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Kehilangan kemampuan menggerakkan bagian tubuh tertentu
  • Mati rasa atau kehilangan sensasi, termasuk rasa sakit atau suhu
  • Sulit bernapas atau batuk
  • Nyeri hebat di leher, punggung, atau kepala
  • Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus
  • Spasme otot atau refleks berlebihan

Semakin cepat gejala spinal cord injury dikenali, semakin besar kemungkinan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Cara Mendiagnosis Spinal Cord Injury

Diagnosis spinal cord injury biasanya dilakukan melalui beberapa tahap pemeriksaan:

  • Pemeriksaan fisik dan neurologis untuk menilai fungsi motorik dan sensorik.
  • Pencitraan seperti X-ray, CT scan, dan MRI untuk melihat kondisi tulang belakang dan jaringan lunak.
  • Pemeriksaan lanjutan bila terdapat gejala yang tidak jelas, seperti tes konduksi saraf.

Diagnosis akurat sangat penting untuk menentukan jenis spinal cord injury dan menentukan rencana penanganan yang tepat.

Kamu bisa cari tahu juga 8 Penyakit yang Rentan Menyerang Tulang dan Sendi.

Penanganan Spinal Cord Injury

Spinal cord injury tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, namun penanganan yang tepat dapat meningkatkan fungsi dan kualitas hidup. 

Berikut beberapa metode penanganannya:

1. Penanganan Darurat

Penting untuk segera menstabilkan kondisi pasien di lokasi kejadian.

Jangan menggerakkan tubuh korban sembarangan karena bisa memperburuk cedera.

2. Obat-obatan

Obat seperti corticosteroid (misalnya methylprednisolone) dapat diberikan dalam 8 jam pertama untuk mengurangi peradangan.

3. Operasi

Dilakukan untuk mengurangi tekanan pada sumsum tulang belakang, memperbaiki fraktur tulang, atau mengangkat benda asing.

4. Rehabilitasi

Terapi fisik, terapi okupasi, serta konseling psikologis diperlukan dalam proses pemulihan jangka panjang. 

Rehabilitasi membantu pasien mendapatkan kembali kemandirian semaksimal mungkin.

5. Alat bantu

Kursi roda, brace tulang belakang, atau perangkat bantu gerak dapat digunakan sesuai kebutuhan pasien.

Tips Mencegah Cedera Tulang Belakang

Pencegahan spinal cord injury lebih mudah dilakukan dibandingkan menanganinya. 

Inilah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Gunakan sabuk pengaman saat berkendara.
  • Pakai helm saat naik sepeda motor atau bersepeda.
  • Hindari aktivitas fisik berisiko tinggi tanpa perlindungan yang tepat.
  • Pastikan rumah bebas dari bahaya jatuh, terutama bagi lansia.
  • Jalani gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit degeneratif tulang.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Jika kamu atau orang terdekat mengalami trauma di leher atau punggung disertai gejala seperti kesemutan, kesulitan bergerak, atau nyeri parah, segera cari bantuan medis.

Segera kenali gejalanya, lakukan pencegahan, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional jika mengalami gejala mencurigakan.

Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter saraf melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan awal yang cepat dan aman.

Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2025. Spinal cord injury.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Spinal cord injury.
Shepherd Center. Diakses pada 2025. Learn About Spinal Cord Injuries.
National Institutes of Health. Diakses pada 2025. Spinal Cord Injury.