Terapi Psikologis Bisa Membantu Mengatasi Ejakulasi Dini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Januari 2021
Terapi Psikologis Bisa Membantu Mengatasi Ejakulasi DiniTerapi Psikologis Bisa Membantu Mengatasi Ejakulasi Dini

Halodoc, Jakarta - Mengalami ejakulasi dini memang membuat sebagian besar pria menjadi tidak percaya diri dan kehilangan gairah seksnya. Guna mengatasinya, tak jarang konsumsi obat-obatan maupun suplemen herbal pun jadi pilihan. Padahal, khasiatnya belum tentu benar, terlebih penyebab ejakulasi dini sendiri sebenarnya harus diketahui terlebih dahulu. 

Ternyata, ada dua hal yang menyebabkan seorang pria mengalami ejakulasi dini. Pertama adalah kondisi fisiologis dan kedua yaitu faktor biologis, misalnya ketidakseimbangan hormon dan kondisi medis tertentu seperti mengidap diabetes. Jika kamu sudah menjalani terapi hormon, tetapi masih belum ada perubahan, berarti ejakulasi dini terjadi karena faktor psikologis. 

Ternyata, ejakulasi dini juga bisa terjadi karena kamu terlalu cemas, terlalu bersemangat, merasa tidak percaya diri, ada perasaan bersalah, bahkan rasa takut terhadap ejakulasi dini itu sendiri. Tidak heran, karena keluarnya air mani diatur oleh otak yang sama-sama mengatur emosi juga kondisi psikologis seseorang.

Baca juga: Ejakulasi Dini Bikin Susah Klimaks, Atasi dengan Teknik Relaksasi Ini

Bahkan, ada pula ejakulasi dini yang terjadi karena dulu trauma, pernah memiliki pengalaman buruk soal seks, terlibat permasalahan dengan pasangan, atau depresi. Oleh karena sebagian besar kebanyakan masalah ejakulasi berasal dari kondisi psikologis, maka salah satu cara terbaik untuk mengatasinya, yaitu dengan bantuan ahli psikologis, termasuk psikolog atau psikiater.

Tidak perlu takut bercerita pada psikolog, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk curhat langsung melalui ponsel. Jika ingin langsung ke rumah sakit, kamu bisa kok buat janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Jadi tidak perlu lagi mengantre kalau mau berobat ke rumah sakit.

Terapi Psikologis Bantu Atasi Ejakulasi Dini

Terapi perilaku kognitif atau CBT menjadi cara yang kerap digunakan oleh psikolog untuk membantu mengatasi ejakulasi dini. Terapi ini berfokus pada pola pikir agar bisa mengubah perilaku. Diharapkan, terapi ini bisa membantu mengendalikan ejakulasi dini yang dialami dengan berbagai metode yang diajarkan oleh terapis. 

Baca juga: Ejakulasi Dini, Masalah Kesehatan atau Emosional?

Lalu, bagaimana prosedur terapi CBT untuk membantu mengatasi ejakulasi dini? Berikut ini paparannya:

  • Membantu Mengubah Pola Pikir yang Negatif

Pertama, terapis akan membantu mencari penyebab utama kamu mengalami ejakulasi dini. Terapis akan memberikan pertanyaan terkait hal ini, seperti apakah ada trauma di masa lalu, pengalaman seksual atau lainnya. Melalui cara ini nantinya terapis akan mengetahui apa yang menyebabkan kamu mengalami ejakulasi dini. 

Tahapan pertama ini berfokus pada mengubah pola pikir negatif yang menyebabkan kamu mengalami masalah ejakulasi dini. Kamu mungkin diminta bercerita tentang kondisi dirimu, bisa secara langsung maupun melalui buku harian. 

Baca juga: Pria Harus Tahu Ini Mitos dan Fakta Ejakulasi Dini

  • Menciptakan hubungan Sehat dan Harmonis dengan Pasangan

Tidak lupa, terapis juga akan meminta kamu mengevaluasi hubungan dengan pasangan. Ini termasuk cara berpikir dan berkomunikasi dengan pasangan sehingga hubungan kamu dan pasangan bisa menjadi lebih erat. Bukan tidak mungkin terapis akan meminta pasangan untuk turut menemani ketika kamu menjalani pengobatan.

  • Mengubah Perilaku

Kamu perlu mengetahui bahwa terapi perilaku kognitif tidak bisa memberikan hasil secara instan. Kamu harus bersabar dan mengikuti setiap sesinya tanpa tekanan, sehingga masalah yang kamu alami bisa sepenuhnya teratasi. Ini termasuk pula cara mengubah perilaku melalui perubahan pola pikir. 

Misalnya, kamu mengalami kecemasan setiap kali hendak berhubungan intim yang membuatmu mengalami ejakulasi dini. Terapis bisa saja mengajari kamu untuk menarik napas dalam setiap kamu merasakan hal tersebut, sehingga kecemasan pun bisa dikurangi. Terapis juga akan mengajarkan bagaimana memunculkan sugesti positif setiap kali kamu memiliki pemikiran negatif tentang hubungan intim, dan banyak cara lainnya. 

Seharusnya, hubungan intim tidak hanya dinikmati oleh salah satunya, tetapi keduanya harus sama-sama menikmatinya. Jadi, tidak usah takut untuk menceritakan keluhanmu pada ahlinya sehingga apapun masalah yang kamu alami bisa mendapatkan jalan keluarnya. 



Referensi:
Mohammadi, Seyyed Davoud et al. 2013. Diakses pada 2021. Effectiveness Of Cognitive Behavioral Therapy On The Signs, Symptoms And Clinical Consequences Of Premature Ejaculation. Japanese Psychological Research. 55(4): 350-357.
Abdo, Carmita H. N. 2012. Diakses pada 2021. Treatment Of Premature Ejaculation With Cognitive Behavioral Therapy. Premature Ejaculation: 213-220.
Psych Central. Diakses pada 2021. Premature (Early) Ejaculation Disorder Treatment.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan