Terlalu Banyak Olahraga Bisa Sebabkan Hiponatremia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Maret 2020
Terlalu Banyak Olahraga Bisa Sebabkan HiponatremiaTerlalu Banyak Olahraga Bisa Sebabkan Hiponatremia

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar keluhan kesehatan bernama hiponatremia? Nah, bagi kamu cuek dengan asupan cairan tubuh, rasanya perlu berhati-hati. Kurangnya asupan cairan tubuh bukan cuma berkaitan dengan dehidrasi saja. Kondisi ini juga bisa menimbulkan masalah lainnya, yaitu hiponatremia. 

Hiponatremia merupakan kondisi ketika tubuh mengalami gangguan elektrolit. Tepatnya ketika kadar natrium (sodium) dalam darah lebih rendah dari batas normal. Padahal, natrium memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi dalam tubuh. Mulai dari menjaga tekanan darah, mengendalikan kadar air dalam tubuh, hingga mengatur sistem saraf dan kinerja otot. 

Lantas, apa sih penyebab hiponatremia? Benarkah olahraga intens dalam waktu yang lama bisa memicu kondisi ini? SImak jawabannya di bawah ini.

Baca juga: Pelari Maraton Rentan Alami Hiponatremia, Ini Alasannya

Bukan Cuma Kurang Minum, Banyak Pemicunya

Hiponatremia berkaitan dengan natrium. Nah, sudah tahu kadar natrium dalam tubuh?  Kadar natrium yang normal berkisar 135 sampai 145 mEq/liter (miliequivalen per liter). Artinya, seseorang yang kadar natriumnya di bawah 135 mEq/liter, bisa dibilang mengalami hiponatremia. Lantas, kondisi seperti apa sih yang bisa jadi penyebab hiponatremia? 

Penyebab hiponatremia sendiri beragam, salah satunya olahraga yang sangat intens. Sebenarnya bukan olahraga yang menjadi biang keladinya, tetapi konsumsi air saat aktivitas tersebut yang perlu diperhatikan. Ingat, konsumsi air saat melakukan olahraga intens seperti marathon, ultramaraton, triathlon, dan aktivitas jarak jauh dan berintensitas tinggi, bisa menyebabkan kadar natrium dalam darah menurun. 

Baca juga: Pelari Borobudur Marathon Meninggal Saat Lomba, Mungkinkah Ini Penyebabnya? 

Di samping itu, olahraga yang sangat intens dalam waktu lama, juga bisa memicu dehidrasi. Nah, dehidrasi sendiri bisa memicu hiponatremia.  Dehidrasi inilah yang bisa menyebabkan tubuh kita kehilangan elektrolit. Selain olahraga, dehidrasi juga bisa disebabkan oleh diare atau muntah yang parah. 

Selain kondisi-kondisi di atas, ada beberapa faktor lainnya yang bisa memicu terjadinya hiponatremia, yaitu: 

 

  • Penggunaan NAPZA. Penggunaan obat-obatan terlarang seperti eksteri atau obat golongan amfetamin, bisa memicu kondisi hiponatremia parah. 

 

  • Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH).  SIADH menghasilkan antidiuretic hormone dalam jumlah yang besar. Kondisi ini menyebabkan tubuh tubuh untuk menahan air, alih-alih mengeluarkan secara normal melalui urine. Ingat, air yang berlebihan dalam tubuh bisa melarutkan natrium, dan membuat kadarnya menurun.
  • Perubahan hormon. Kurangnya kadar hormon adrenalin bisa memegaruhi tubuh untuk memproduksi hormon yang menjaga keseimbangan air, natrium, dan kalsium dalam tubuh. Selain itu, kadar hormon tiroid juga bisa memicu kondisi hiponatremia. 
  • Konsumsi obat-obatan tertentu. Contohnya, obat antidepresan, diuretik, obat pereda nyeri, dan obat lainnya yang bisa memengaruhi hormon atau ginjal dalam menjaga kadar natrium tubuh.

 

 

Baca juga: Perlu Tahu, 5 Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Hiponatremia

Awasi Gejala yang Muncul

Ketika menyerang seseorang, hiponatremia bisa menimbulkan banyak keluhan. Berikut ini beberapa gejala hiponatremia yang bisa dialami pengidapnya: 

  • Kehilangan energi dan kelelahan.

  • Kelemahan otot atau kram.

  • Penurunan kesadaran

  • Mual dan muntah.

  • Nyeri kepala.

  • Linglung atau kebingungan. 

  • Kejang.

  • Koma.

  • Gelisah.

Baca juga: Pelari Maraton Rentan Alami Hiponatremia, Ini Alasannya

Tips Mencegah Hiponatremia

Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah  hiponatremia, contohnya: 

  • Mengatasi kondisi pemicu hiponatremia, contohnya seperti kondisi yang menyebabkan kekurangan hormon adrenal.

  • Minum air secukupnya, jangan kurang atau berlebihan.

  • Minum-minuman pengganti elektrolit tubuh yang hilang, terutama saat usai beraktivitas dan berolahraga.

Baca juga: Kenali Prosedur Diagnosis Hiponatremia

Ingat, jangan main-main dengan hiponatremia, apalagi hiponatremia kronis. Kondisi ini bisa menyebabkan kadar natrium turun secara bertahap dalam dua hari atau lebih. Mau tahu akibatnya? Bila kadar natrium terjadi dalam waktu cepat (akut), hal ini bisa menyebabkan pembengkakan otak yang berujung pada komat, atau bahkan kematian. Tuh, seram kan? 

Mau tahu lebih jauh mengenai hiponatremia? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol kapan dan di mana saja dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Hyponatremia.
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Hyponatremia?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan