Wanita yang Merokok Berisiko Alami Mastalgia, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Juli 2019
Wanita yang Merokok Berisiko Alami Mastalgia, Benarkah?Wanita yang Merokok Berisiko Alami Mastalgia, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Sering mengalami nyeri pada payudara? Bisa jadi itu gejala mastalgia. Nyeri payudara akibat mastalgia ini juga bisa berasal dari luar payudara, tetapi terasa hingga ke jaringan payudara. Wanita yang mengalami kondisi ini biasanya akan merasakan nyeri yang menusuk dan panas, hingga sesak pada payudaranya. 

Secara umum, mastalgia terbagi menjadi 2, yaitu nyeri yang berkaitan dengan siklus menstruasi dan yang tidak berkaitan. Jika berkaitan dengan siklus menstruasi, nyeri pada payudara ini umumnya terjadi karena perubahan hormon. Sementara jika tidak berkaitan dengan siklus menstruasi, biasanya nyeri disebabkan oleh arthritis pada dada yang menyebar hingga ke payudara. 

Baca juga: Nyeri pada Satu atau Kedua Payudara, Awas Gejala Mastalgia

Mastalgia umumnya dialami para wanita yang belum menopause dan banyak dicemaskan sebagai gejala penyakit kanker. Meski demikian, pemeriksaan secara menyeluruh terhadap gejala mastalgia tetap diperlukan untuk menentukan penyebab sesungguhnya. Terutama jika nyeri semakin memburuk, mengganggu kegiatan sehari-hari, atau berlangsung terus-menerus selama beberapa minggu.

Merokok Dapat Meningkatkan Risiko

Meski penyebab pasti dari mastalgia sulit diketahui, kondisi ini diduga dapat dipicu oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kebiasaan merokok. Selain itu, ada juga beberapa hal lain yang bisa memicu terjadinya mastalgia pada wanita, yaitu:

  • Kondisi asam lemak tidak seimbang. Sel dengan jumlah asam lemak tidak seimbang dapat memengaruhi kepekaan jaringan payudara dan memicu mastalgia.

  • Ukuran payudara. Wanita dengan payudara besar memiliki potensi untuk mengidap mastalgia yang tidak berkaitan dengan siklus menstruasi.

  • Cedera pada otot, sendi, atau tulang sekitar payudara. Rasa nyeri dapat menyebar melalui saraf-saraf dada, sehingga terasa seperti dari payudara. Contohnya adalah pada kasus kostokondritis atau peradangan yang terjadi pada bagian yang menghubungkan iga dengan tulang dada.

  • Masalah saat menyusui. Mastalgia dapat terjadi saat menyusui akibat pembengkakan payudara, penyumbatan saluran air susu, infeksi jamur pada puting, atau radang payudara (mastitis).

  • Benjolan pada payudara. Beberapa jenis benjolan payudara yang dapat memicu mastalgia, di antaranya adalah fibroadenoma, kista payudara, mastitis, dan abses payudara.

  • Hormon reproduksi. Hal ini biasa terjadi pada mastalgia yang terkait siklus menstruasi. Nyeri seringkali berkurang atau menghilang ketika hamil atau menopause.

  • Efek samping obat. Mastalgia terkadang merupakan efek samping penggunaan suatu obat, misalnya kontrasepsi, antidepresan, dan antipsikotik.

  • Pasca operasi payudara. Nyeri payudara pasca operasi terkadang masih terasa meski luka telah sembuh.

Baca juga: 6 Penyebab Terkena Mastalgia yang Wajib Diketahui

Bagaimana Mengobatinya?

Mastalgia umumnya bisa diatasi dengan perawatan rumahan dengan menggunakan kompres panas atau dingin pada payudara, mengonsumsi obat pereda nyeri, melakukan terapi relaksasi, diet rendah lemak, dan menghindari konsumsi kafein. 

Selain itu, disarankan juga untuk menggunakan bra dengan bentuk dan ukuran yang sesuai, serta membuat catatan guna mengetahui apakah nyeri pada payudara berkaitan dengan siklus menstruasi atau tidak. 

Sebagian besar wanita dapat pulih dari mastalgia tanpa memerlukan pengobatan dari dokter. Namun, jika dianggap perlu, konsultasi pada dokter sebaiknya dilakukan. Dokter akan menentukan jenis pengobatan mastalgia berdasarkan umur, riwayat penyakit, kondisi medis, serta toleransi pengidap terhadap obat atau terapi yang akan dilakukan.

Baca juga: Siklus Haid yang Tidak Normal Sebabkan Mastalgia, Benarkah?

Itulah sedikit penjelasan tentang mastalgia. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan