4 Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 November 2018
4 Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita4 Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita

Halodoc, Jakarta - Terdengarnya sih memang agak tidak adil, tapi faktanya memang seperti ini, ternyata penyakit autoimun diketahui lebih sering menyerang wanita ketimbang pria. Sebagian besar kasusnya terjadi pada mereka di usia 20—40 tahun. Lho, kok bisa?

Menurut pakar autoimun, penyakit autoimun sering kali berhubungan dengan hormonal, khususnya hormon estrogen. Nah, beruntunglah kaum adam, sebab pada dasarnya perempuan memang lebih banyak memiliki hormon estrogen dalam tubuhnya.

Hormon estrogen sendiri berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksi. Tak cuma itu, fungsinya mengatur fungsi organ dan sel hingga mengatur perkembangan dan metabolisme.

Kata ahli, banyak penyakit autoimun yang cenderung membaik atau memburuk seiring dengan fluktuasi hormon wanita. Misalnya, ketika mereka hamil, menggunakan kontrasepsi oral, ataupun sejalan dengan siklus menstruasi. Nah, hal inilah yang mengindikasikan kalau hormon seksual mungkin berperan dalam banyak penyakit autoimun.

Lantas, jenis penyakit autoimun apa saja sih yang sering menghantui kaum hawa?

  • Lupus

Lupus yang bernama lengkap lupus eritematosus sistemik merupakan jenis penyakit autoimun yang kerap menyerang wanita. Alih-alih melindungi tubuh, sistem imun pengidap lupus justru menyerang sel, jaringan, dan organ tubuhnya sendiri. Nah, hal inilah yang ujung-ujungnya bisa menyebabkan peradangan kronis. Penyakit ini bisa menyerang bagian tubuh, seperti sel darah, sendi, ginjal, kulit, paru-paru jantung, otak, dan sumsum tulang belakang. Tuh, bikin resah kan?

Pengidapnya kebanyakan mengalami gejala, seperti kehilangan berat badan, demam, nyeri dan bengkak di bagian sendi dan otot, rambut rontok, serta ruam pada wajah. Menurut data dari para pakar, sembilan dari sepuluh pengidap lupus adalah wanita. Meski faktor hormonal bisa memicu penyakit ini, tapi susunan genetik dan faktor lingkungan juga turut serta menjadi faktor penyebabnya.

  • Multiple sclerosis (MS)

Gangguan saraf yang satu ini merupakan penyakit progresif yang muncul akibat sistem imun yang keliru. Alih-alih melindungi, sistem imun ini justru menyerang selaput pelindung saraf (mielin) dalam otak dan saraf tulang belakang. Saraf-saraf yang rusak ini lama-kelamaan akan mengeras dan membentuk jaringan parut atau sklerosis.

Menurut para ahli, rusaknya mielin bisa menghalangi sinyal-sinyal persarafan yang dikirim melalui otak. Alhasil, akan terjadi miskomunikasi antara otak dengan bagian tubuh lain. Namun yang bikin resah, bila menyerang otak seseorang bisa saja lupa atau mengalami gangguan memori.

Dalam banyak kasus, pengidap MS akan mengalami gejala, seperti sulit berjalan atau lumpuh, kesemutan, kram otot, gangguan penglihatan, dan bermasalah dengan koordinasi serta keseimbangan.

  • Tiroiditis Hashimoto

Hal yang satu ini juga termasuk jenis penyakit autoimun yang rentan menyerang wanita. Penyakit ini terjadi saat sistem imun tubuh menyerang tiroid. Pengidapnya bisa saja mengalami pembengkakan di depan tenggorokan, seperti gondok. Enggak cuma itu saja, gejala hashimoto juga bisa ditandai dengan penambahan berat badan, depresi, ketidakseimbangan hormon, kelelahan, dan nyeri otot atau sendi.

Penyakit ini memang bisa menyerang siapa saja dan di usia berapa pun, tapi faktanya wanita lebih sering terserang tiroiditis hashimoto ketimbang pria. Bahkan, wanita 10 lipat lebih mudah terserang penyakit ini, lho.

  • Graves

Kata ahli, penyakit ini menyebabkan terjadinya hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid berlebih. Nah, seseorang yang mengidap penyakit ini, sistem imunnya akan menyerang kelenjar tiroid (autoimun), bukannya melindungi tubuh.

Kelenjar tiroid sendiri merupakan kelenjar endokrin yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk mengontrol aktivitas tubuh. Namun, bila kelenjar ini terlalu aktif dan memproduksi lebih banyak tiroid, maka ujung-ujungnya akan menyebabkan hipertiroidisme.

Rasanya, kaum hawa harus mesti sedikit waspada terhadap penyakit.  Sebab menurut para ahli, penyakit graves umumnya lebih sering menyerang wanita ketimbang pria.

Memiliki masalah dengan sistem imun atau punya keluhan kesehatan? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan