4 Metode Pengobatan untuk Atasi Hipokalemia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Juli 2019
4 Metode Pengobatan untuk Atasi Hipokalemia4 Metode Pengobatan untuk Atasi Hipokalemia

Halodoc, Jakarta - Di dalam darah yang mengalir ke seluruh tubuh, terkandung beragam mineral yang terbawa bersama oksigen. Salah satu jenisnya adalah kalium. Normalnya, kalium di dalam darah ini berkisar antara 3,6 hingga 5,2 mmol/L. Nah, jika kadarnya lebih rendah, bahkan jika berada di bawah angka 2,5 artinya kamu mengalami hipokalemia. Hati-hati dengan penyakit yang satu ini, ya!

Apa penyebabnya? Banyak, paling utama adalah konsumsi obat diuretik, yang membuat kamu mudah dan sering buang air kecil. Alkohol, obat pencahar, berkeringat berlebihan, diare, gagal ginjal kronis, ketoasidosis diabetik, hingga kurangnya asam folat bisa menjadi penyebab hipokalemia. Beberapa kasus kurangnya kalium juga terjadi karena kurangnya magnesium dan malnutrisi. 

Baca juga: Jangan Diremehkan, Hipokalemia Bisa Berakibat Fatal

Pengobatan Hipokalemia, Apa Saja?

Sama halnya dengan penyebabnya, pengobatan hipokalemia berbeda-beda. Namun, supaya kamu bisa lebih mengetahui mana yang tempat untuk kondisi tubuhmu, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc dengan memanfaatkan fitur Tanya Dokter. Kamu juga bisa membuat janji tanpa perlu antre di rumah sakit mana saja dengan dokter pilihanmu. 

Pengobatan untuk Defisiensi Kalium

Pengobatan pertama bertujuan untuk menangani apa yang menjadi penyebab kurangnya kalium dalam darah. Jenisnya terbagi menjadi empat: 

  • Golongan diuretik tanpa mengurangi kalium. Meski kamu akan merasa sering buang air kecil karena sifat diuretik pada obat, kadar kalium dalam darah tidak ikut berkurang. 

  • Penghalang reseptor angiotensin II. Obat ini berfungsi mencegah hilangnya kalium karena terbawa urine dengan cara mengurangi sekresi hormon aldosteron. 

  • Menghambat enzim yang mengubah angiotensin. Cara kerja dari obat ini adalah menghambat terbentuknya hormon aldosteron di dalam ginjal. 

  • Aldosteron selektif antagonis, yang menghambat aldosteron untuk bisa terikat pada reseptor tetapi lebih selektif. 

Baca juga: Disebabkan karena Kadar Kalium Rendah, Ini Fakta Hipokalemia

Pengobatan untuk Mengembalikan Kadar Kalium yang Hilang

Pengobatan hipokalemia berikutnya bertujuan untuk mengembalikan kadar kalium dalam darah yang hilang. Hal ini dilakukan jika hipokalemia tidak terlalu parah. Cara yang paling banyak digunakan adalah pemberian suplemen yang dikonsumsi langsung. Namun, jika kasusnya parah, asupan kalium ini diberikan melalui infus. 

Ada beberapa hal yang perlu kamu tahu, seperti efek samping dari penggunaan suplemen yang bisa memicu terjadinya iritasi pada perut. Nah, jika suplemen diberikan dalam bentuk infus, pemberiannya harus sangat hati-hati dan perlahan karena bisa memicu gangguan jantung. Apabila kamu memiliki riwayat asidosis parah dan batu kalsium, pemberian suplemen berjenis kalium sitrat, bukan kalium klorida. 

Pemantauan Kadar Kalium

Tahapan pengobatan ini dilakukan apabila kamu telah diberikan pengobatan inti. Tujuannya sederhana, supaya kadar kalium yang ada di tubuhmu tidak terlalu banyak, sehingga ketika kebutuhannya sudah terpenuhi, konsumsi suplemen bisa dikurangi. Tidak hanya kadar kalium rendah yang memicu komplikasi, kadarnya yang terlalu tinggi pun tidak baik untuk tubuhmu. 

Baca juga: Bisa Fatal, Ketahui 9 Gejala Hipokalemia

Hidup Sehat dengan Asupan Nutrisi yang Tepat

Tidak kalah pentingnya adalah menjaga asupan nutrisi yang tepat dengan konsumsi makanan sehat kaya kalium. Biasanya, ini dibarengi dengan kombinasi makanan tinggi kandungan magnesium, karena kedua mineral ini berhubungan. Lalu, tidak lupa dengan konsumsi suplemen untuk meningkatkan magnesium. 

Terlalu rendah atau terlalu tinggi, apa pun itu tidak pernah baik untuk tubuh kamu. Jadi, jagalah supaya semua komponen mineral atau nutrisi lainnya yang diperlukan selalu seimbang dan tepat takaran. Solusinya, disiplin untuk selalu hidup sehat, ya!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan