6 Kebiasaan Supaya Si Kecil Terhindar dari Infeksi Saluran Kemih

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 November 2018
6 Kebiasaan Supaya Si Kecil Terhindar dari Infeksi Saluran Kemih6 Kebiasaan Supaya Si Kecil Terhindar dari Infeksi Saluran Kemih

Halodoc, Jakarta - Kebutuhan untuk buang air kecil merupakan suatu hal yang alami. Itu lah sebabnya kita, terutama sang buah hati, perlu melakukannya dengan frekuensi tertentu. Dengan begitu, tubuh dapat menghilangkan semua sisa dan limbah produk yang tidak diperlukan.

Namun, ada kalanya sang buah hati memiliki kebiasaan buang air kecil karena malas ke toilet. Kebiasaan ini dapat menyebabkan konsekuensi yang serius. Retensi urine dapat menghasilkan infeksi saluran kemih yang berat. Hal itu terjadi karena kuman hadir dalam urin yang telah berada terlalu lama di kandung kemih.

Seiring berjalannya waktu, infeksi ini dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan kondisi yang lebih serius. Agar Si Kecil tidak terkena infeksi saluran kemih, ada baiknya ibu mengajaknya untuk melakukan kebiasaan berikut ini.

  1. Jangan Menahan Buang Air Kecil

Bawalah anak ke toilet setiap tiga atau empat jam. Kebanyakan anak senang menahan kencing karena asyik dengan kegiatan yang sedang mereka lakukan. Padahal, kebiasaan tersebut memberi kesempatan pada bakteri untuk terus berkembang biak yang dapat menyebabkan infeksi.

Kebiasaan menahan buang air kecil selain menyebabkan infeksi saluran kemih, juga dapat menyebabkan sakit ginjal. Untuk itu, jangan biarkan si kecil menunda-nunda buang air kecil meski sedang asyik bermain.

  1. Membersihkan Organ Vital

Perhatikan kebersihan organ vital setelah anak buang air, terutama anak perempuan. Selalu bersihkan kelamin dengan pola pembersihan dari depan ke belakang untuk menghilangkan bakteri di area tersebut.

  1. Pilih Pakaian yang Tepat

Pemilihan bahan pakaian dalam merupakan hal penting. Hal ini juga berpengaruh pada risiko terkena infeksi saluran kemih. Pilihlah pakaian dalam berbahan katun. Bahan ini adalah yang terbaik, karena membuat sirkulasi udara lancar. Jika anak tidak dapat mengontrol frekuensi ke toilet, cobalah untuk sering mengganti pakaian mereka supaya bakteri tidak tumbuh karena pakaian lembab.

Pemilihan celana dalam berbahan katun dapat membantu menyerap keringat dan menurunkan risiko berkembangnya bakteri. Selain itu, upayakan mengganti celana dalam minimal tiga kali sehari dan hindari celana yang terlalu ketat.

  1. Hindari Mandi Busa

Mandi penuh sabun berbusa dapat menyebabkan iritasi kulit di sekitar alat kelamin. Cukup mandi dengan air pancuran atau mandi seperti biasa saja.

  1. Terapkan Kebiasaan Banyak Minum

Semakin banyak anak minum, semakin sering anak ke toilet. Hal ini sehat bagi organ kemih. Banyak ahli kesehatan yang menekankan pentingnya minum cukup air dalam sehari. Zat ajaib ini akan membuat tubuh si kecil tetap sehat, karena mampu membuang racun. Air juga mampu menghalau bakteri dalam saluran kemih dan mengurangi kemungkinan infeksi.

  1. Hindari Menahan BAB

Anak-anak yang menahan buang air besar biasanya juga menahan kencing. Ketika kotoran berada di bagian bawah usus besar, bakteri semakin dekat dengan uretra (saluran tempat urine keluar).

Saraf mengirim sinyal ke otak saat kandung kemih penuh, penting bagi kamu untuk memperhatikan tanda-tanda Si Kecil siap untuk buang air kecil. Sebuah perasaan kembung atau penuh pada kandung kemih akan menunjukkan saat-saat yang tepat untuk buang air kecil.

Untuk memastikan kandung kemih tetap sehat, Si Kecil harus membuang air kecil sesering yang diperlukan untuk menghindari penumpukan urine. Ibu bisa menanyakan kepada Si Kecil apakah ia ingin buang air kecil, atau ajak ia saat kamu juga ingin buang air kecil.

Apabila ada tanda-tanda infeksi saluran kemih pada sang buah hati, segera lakukan tanya jawab dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Baca juga:



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan