Ketahui 7 Gejala yang Menandakan Munculnya Sindrom Gilbert

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Agustus 2019
Ketahui 7 Gejala yang Menandakan Munculnya Sindrom GilbertKetahui 7 Gejala yang Menandakan Munculnya Sindrom Gilbert

Halodoc, Jakarta - Beberapa jenis penyakit terjadi karena infeksi virus atau bakteri. Namun, tidak sedikit pula penyakit yang terjadi karena diwariskan atau diturunkan dari keluarga, salah satunya adalah sindrom gilbert. Kelainan ini terjadi karena tubuh memroduksi bilirubin dalam jumlah berlebih. Sebenarnya, bilirubin diproduksi secara alami oleh tubuh melalui pemecahan sel darah merah yang sudah tua. 

Terjadinya sindrom gilbert terkait dengan kesalahan genetik yang membuat organ hati memroduksi bilirubin dalam jumlah berlebih. Kelainan tersebut membuat bilirubin menumpuk pada aliran darah, sehingga memberikan warna kekuningan pada kulit dan mata. Namun, sindrom gilbert tidak ada hubungannya dengan penyakit hati seperti sirosis atau hepatitis C, juga faktor lingkungan atau gaya hidup. 

Kenali Gejala Sindrom Gilbert Sejak Dini

Kebanyakan orang dengan sindrom gilbert mengalami penyakit kuning dalam jangka waktu yang singkat karena menumpuknya bilirubin di dalam darah. Namun, penumpukan ini tidak sebanyak ketika kamu mengalami penyakit kuning, sehingga berubahnya warna mata dan kulit biasanya hanya ringan. 

Baca juga: Apakah Sindrom Gilbert Berbahaya?

Pada beberapa kondisi, pengidap sindrom gilbert juga mengeluhkan adanya gejala tambahan yang datang bersamaan dengan penyakit kuning, seperti: 

  • Sakit perut;

  • Merasa kelelahan sepanjang waktu;

  • Hilangnya nafsu makan;

  • Tubuh merasa sakit;

  • Pusing;

  • Irritable Bowel Syndrome atau gangguan pencernaan yang menyebabkan kram perut, kembung, diare, dan sembelit;

  • Masalah konsentrasi.

Sayangnya, gejala-gejala ini tidak berkaitan dengan meningkatkan kadar bilirubin dan mengindikasikan kondisi lainnya selain sindrom gilbert. Ada pula pengidap yang tidak merasakan adanya gejala hingga akhirnya dilakukan pemeriksaan yang lebih spesifik. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dini. Jika kamu merasakan gejala tadi, segera buat janji dengan dokter ahli di rumah sakit terdekat. Diagnosis lebih dini bisa membuat pengobatan bisa segera dilakukan, sehingga komplikasi pun dapat dicegah. 

Lalu, apa yang memicu gejalanya? Beberapa hal berikut ini menjadi pemicu terjadinya penyakit kuning atau meningginya kadar bilirubin di dalam darah. 

  • Sering dehidrasi;

  • Tidak makan dalam waktu yang lama;

  • Mengidap infeksi tertentu;

  • Stres;

  • Kurang tidur;

  • Sedang menjalani operasi;

  • Menstruasi pada wanita. 

Baca juga: Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengobati Sindrom Gilbert

Manajemen untuk Pengidap dengan Sindrom Gilbert

Sindrom gilbert adalah kelainan yang terjadi seumur hidup. Namun, sebenarnya tidak diperlukan penanganan khusus karena tidak menimbulkan komplikasi serius bagi kesehatan dan risiko terkait penyakit hati. Penyakit kuning dan gejala lainnya yang muncul biasanya hanya terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan menghilang dengan sendirinya. 

Mengubah pola makan dan rutin berolahraga tidak berpengaruh secara signifikan dengan apakah kamu memiliki kelainan ini atau tidak. Namun, hidup sehat tetap perlu dilakukan, karena meningkatkan imunitas tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit lainnya. Hindari segala hal yang bisa menjadi pemicunya, seperti stres dan dehidrasi, jadi pastikan kamu cukup cairan dan perhatikan waktu istirahat dengan mengurangi begadang. 

Jika kamu mengidap sindrom gilbert, permasalahan yang terjadi dengan organ hati juga berarti kamu berisiko terserang penyakit kuning atau efek samping lainnya setelah kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti misalnya obat untuk kolesterol tinggi. Oleh karena itu, penting untuk bertanya lebih pada dokter tentang obat yang hendak kamu konsumsi. 

Baca juga: Idap Sindrom Gilbert, Tubuh akan Alami Ini

Referensi:
Mayo Clinic. 2019. Gilbert’s Syndrome. 
NHS. 2019. Gilbert’s Syndrome.
Medical News Today. 2019. What is Gilbert’s Syndrome?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan