Alasan Limfoma Non Hodgkin Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Maret 2020
Alasan Limfoma Non Hodgkin Bisa Sebabkan Gangguan PernapasanAlasan Limfoma Non Hodgkin Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan

Halodoc, Jakarta – Limfoma non-Hodgkin (NHL) adalah jenis limfoma yang paling umum yang bisa dikenali dari salah satu gejala khasnya yaitu gangguan pernapasan. Sebenarnya mengapa limfoma non-Hodgkin dapat menyebabkan masalah dalam pernapasan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Mengenal Limfoma Non-Hodgkin

Limfoma non-Hodgkin (NHL) adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik. Kanker ini berawal dari sel darah putih yang dikenal dengan limfosit, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh. Dari sistem limfatik, kanker ini kemudian bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Limfoma non-Hodgkin lebih umum terjadi daripada limfoma Hodgkin. Perbedaan utama antara kedua jenis limfoma tersebut adalah adanya jenis sel abnormal yang disebut sel Reed-Sternberg. Jenis sel abnormal ini hanya ada pada limfoma Hodgkin. Oleh karena itu, limfoma Hodgkin dan NHL memerlukan tindakan perawatan yang sangat berbeda.

Ada banyak jenis kanker yang dapat menyebar ke kelenjar getah bening. Namun, kanker yang bisa dianggap sebagai limfoma adalah kanker yang dimulai di jaringan getah bening.

Baca juga: Perbedaan dari Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin yang Perlu Diketahui

Mengapa Limfoma Non-Hodgkin Bisa Menyebabkan Gangguan Pernapasan?

Ketika limfoma mulai di timus atau kelenjar getah bening di dada, kanker tersebut mungkin dapat menekan trakea terdekat, yaitu tenggorokan. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan berbagai macam gangguan pernapasan, seperti batuk, kesulitan bernapas, atau nyeri dada.

Vena cava superior (SVC) adalah vena besar yang membawa darah dari kepala dan lengan kembali ke jantung. Aliran darah kemudian juga melewati dekat timus dan kelenjar getah bening di dalam dada. Namun, limfoma yang terjadi di daerah tersebut dapat mendorong SVC, sehingga menyebabkan darah kembali ke dalam pembuluh darah. 

Akibatnya, terjadi pembengkakan dan terkadang perubahan warna kulit menjadi merah kebiruan di kepala, lengan, dan dada bagian atas. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan perubahan kesadaran bila hal itu memengaruhi otak. Kondisi ini disebut juga sindrom SVC. Sindrom ini bisa mengancam jiwa dan harus segera diobati. 

Baca juga: Benarkah Limfoma Non-Hodgkin Bisa Sebabkan Kemandulan?

Gejala Limfoma Non Hodgkin Lainnya yang Perlu Diwaspadai

Selain pembengkakan kelenjar getah bening, berikut adalah gejala limfoma non-Hodgkin lainnya yang perlu kamu waspadai:

  • Pembengkakan, penumpukan cairan atau rasa sakit di perut.

  • Napas pendek, mengi, atau batuk.

  • BAB berdarah atau muntah darah.

  • Penyumbatan aliran urine.

  • Sakit tulang.

  • Penurunan berat badan tanpa sebab.

  • Sakit kepala.

  • Demam yang berlangsung setidaknya selama 2 minggu berturut-turut.

  • Kejang.

  • Masalah penglihatan.

  • Perubahan status mental.

  • Masalah keseimbangan.

  • Berkeringat di malam hari dan menggigil setidaknya selama 2 minggu berturut-turut.

Bila kamu mengalami beberapa dari gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Ketahui 4 Stadium Limfoma Non Hodgkin

Pengobatan Limfoma Non-Hodgkin

Limfoma non-Hodgkin tidak selalu memerlukan penanganan medis. Bila perkembangan limfoma tampak lambat dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin hanya akan menunggu dan memantau penyakit. Dokter akan menjadwalkan pemeriksaan rutin setiap beberapa bulan sekali untuk memantau kondisi kamu dan memastikan kanker tidak berkembang.

Namun, bila NHL sudah berkembang menjadi agresif, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker tersebut. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan usia pengidap, jenis NHL yang dialami pengidap dan tingkat keparahan NHL. Berikut ini beberapa pilihan untuk mengobati limfoma non-Hodgkin:

  • Kemoterapi

Kemoterapi adalah penanganan dengan obat-obatan yang dapat diberikan secara oral atau injeksi. Tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker. Obat kemoterapi dapat diberikan sendiri maupun dikombinasikan dengan perawatan lain.

  • Radiasi

Tindakan pengobatan ini melibatkan penggunaan sinar energi berkekuatan tinggi untuk membunuh sel-sel kanker dan menyingkirkan tumor. Radiasi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan lain.

  • Transplantasi Sel Induk

Perawatan ini memungkinkan dokter untuk meningkatkan dosis kemoterapi. Transplantasi sel ini bertujuan untuk membunuh sel induk dan sel kanker, kemudian dokter akan mengembalikan sel-sel yang sehat ke dalam tubuh melalui metode transplantasi. Sel-sel tersebut bisa berasal dari tubuh pengidap sendiri ataupun dari pendonor.

Itulah penjelasan mengenai mengapa limfoma non-Hodgkin dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Bila kamu masih ingin bertanya-tanya lebih lanjut tentang penyakit ini, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk bertanya-tanya seputar kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Non-Hodgkin's lymphoma.
WebMD. Diakses pada 2020. Understanding Non-Hodgkin Lymphoma – Symptoms.
Healthline. Diakses pada 2020. Non-Hodgkin's Lymphoma.
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Signs and Symptoms of Non-Hodgkin Lymphoma.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan