BAB Berdarah Tiba-Tiba, Berbahayakah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Februari 2019
BAB Berdarah Tiba-Tiba, Berbahayakah?BAB Berdarah Tiba-Tiba, Berbahayakah?

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu menemukan darah ketika buang air besar (BAB)? Seperti halnya urine, feses juga merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan acuan atau penanda adanya gangguan kesehatan dalam tubuh. Jadi, ketika kamu mengalami BAB berdarah, jangan dianggap remeh, ya. Sebab, bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah kesehatan serius di dalam tubuh.

Seperti namanya, BAB berdarah adalah kondisi ketika terdapat darah dalam feses. Jumlah darah pada feses pun bisa beragam. Mulai dari yang sangat sedikit dan hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan khusus, hingga yang cukup banyak dan terlihat ketika bebersih usai buang air. Dari segi medis, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya BAB berdarah, yaitu:

Baca juga: Ibu Hamil BAB Berdarah, Bahaya atau Tidak?

1. Masalah pada Esofagus

Robekan yang terjadi pada esofagus atau kerongkongan dapat menyebabkan perdarahan. Hal ini mungkin juga memicu terjadinya BAB berdarah.

2. Gastritis

Gastritis atau peradangan pada lambung akibat produksi asam lambung berlebih, lama kelamaan dapat menyebabkan perdarahan pada lambung. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan dinding lambung, sehingga timbul luka atau dikenal sebagai tukak lambung.

3. Kolitis

Peradangan yang terjadi pada usus besar dan rektum dapat menyebabkan seseorang mengalami diare dengan feses yang bercampur dengan darah. Umumnya darah yang terdapat pada feses berasal dari peradangan pada bagian dinding usus.

Baca juga: Olahraga Bisa Lancarkan BAB, Kok Bisa?

4. Divertikulosis

Merupakan pembentukan divertikula, yakni tonjolan berbentuk kantung kecil pada dinding usus besar. Meski umumnya divertikula tidak menimbulkan masalah, namun jika terjadinya infeksi dan peradangan (divertikulitis), juga dapat menyebabkan BAB berdarah.

5. Fisura Ani

Robekan atau luka pada jaringan sekitar anus dapat menyebabkan buang air besar berdarah. Ukuran feses yang besar dan keras dapat menjadi penyebab fisura ani, pada kondisi ini buang air besar dapat terasa menyakitkan.

6. Hemoroid

Merupakan penyebab yang cukup umum dari BAB berdarah. Kondisi ini dikenal sebagai wasir atau ambeien, yang ditandai dengan pembuluh darah sekitar anus yang membesar dan rentan menimbulkan perdarahan

Baca juga: Ciri BAB Normal Pada Anak untuk Ketahui Kondisi Kesehatannya

Perhatikan Warna Darah

Warna yang terdapat pada feses kerap dikaitkan dengan lokasi perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan. Pada perdarahan yang terjadi di sekitar anus, maka buang air besar berdarah cenderung berwarna merah cerah. Sementara itu, jika perdarahan terjadi di usus besar, warna tinja biasanya adalah merah tua. Kemudian, perdarahan yang terjadi di usus kecil, lambung dan saluran cerna bagian atas lainnya, akan menimbulkan efek warna tinja yang berubah menjadi merah kehitaman.

Oleh sebab itu, jika merasa warna feses tidak seperti biasanya, lakukan pemeriksaan ke dokter guna mengetahui penyebab buang air besar berdarah tersebut. Dokter mungkin akan mengumpulkan data riwayat penyakit yang dialami, menilai faktor risiko yang dimiliki, dan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Kemudian dokter juga mungkin akan menganjurkan pemeriksaan dengan mengambil sampel feses yang mengandung darah untuk dilakukan analisis laboratorium.

Selain pemeriksaan feses, pemeriksaan penunjang lain seperti endoskopi berupa kolonoskopi maupun esophago-gastro-duodenoscopy (EGD) untuk melihat struktur dan kondisi saluran pencernaan, pemeriksaan darah, atau pemeriksaan lainnya mungkin akan direkomendasikan berdasarkan riwayat kesehatan dan hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan.

Itulah sedikit penjelasan tentang BAB berdarah dan bahayanya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan