Alergi Pada Suhu Dingin, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Januari 2019
Alergi Pada Suhu Dingin, Kok Bisa?Alergi Pada Suhu Dingin, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta – Alergi dingin dalam istilah medis disebut urtikaria dingin, yaitu reaksi kulit terhadap dingin yang menyebabkan munculnya ruam kemerahan pada kulit dan terasa gatal. Meski dapat terjadi pada kelompok usia mana saja, alergi dingin rentan terjadi pada usia remaja dengan tingkat keparahan yang berbeda - beda. Lantas, kenapa ada orang yang alergi dingin, ya? Ketahui faktanya di sini.

Baca Juga: 4 Alasan Tubuh Bisa Mengidap Alergi Dingin

Alergi Dingin Bukan Sekadar Sugesti

Alergi dingin terjadi saat tubuh melepas histamin dan zat kimia lain dalam darah akibat cuaca dingin. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi kebanyakan kasus alergi dingin disebabkan oleh faktor genetik (memiliki kulit sensitif yang diturunkan orang tua) dan infeksi penyakit (seperti virus, bakteri, dan jamur). Segera bicara pada dokter jika kamu mengalami gejala berikut setelah mengonsumsi makanan atau minuman dingin, serta terpapar suhu dingin:

1. Tangan dan Kaki Membengkak

Misalnya saat menyentuh makanan dingin, minuman dingin, mandi di pagi hari, dan paparan suhu dingin lainnya. Selain tangan dan kaki, pembengkakan dapat terjadi pada lidah dan tenggorokan. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan karena menyebabkan sulit bernapas dan meningkatkan risiko kematian.

2. Ruam Kemerahan yang Terasa Gatal

Merupakan gejala umum alergi dingin. Ruam atau bentol kemerahan muncul akibat sel darah putih melepaskan histamin ke aliran darah. Akibatnya, tubuh merespons peradangan dengan memunculkan bentol merah ruam dan bentol kemerahan yang terasa gatal.

Gejala ini tergolong ringan sebab pada kasus yang parah, alergi dingin menyebabkan penurunan tekanan darah, jantung berdebar, hilangnya kesadaran (pingsan), hingga kematian. Segera bicara pada dokter jika gejala alergi dingin tak kunjung membaik dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Ini Reaksi Umum Tubuh Saat Alergi Dingin Kambuh

Atasi Alergi Dingin untuk Cegah Komplikasi

Diagnosis alergi dingin cukup mudah dilakukan. Kamu dapat melakukannya di rumah dengan meletakkan es batu di kulit selama 5 menit. Jika muncul gejala setelahnya, kamu berpotensi mengidap alergi dingin. Jika dokter mencurigai adanya gangguan sistem imun, dibutuhkan tes darah dan tes penunjang lainnya untuk diagnosis alergi dingin. Setelah diagnosis ditetapkan, pengobatan dilakukan untuk mengurangi gejala yang muncul, bukan menyembuhkannya. Sebab hingga saat ini, belum ada obat yang menyembuhkan alergi dingin. Jenis obat yang diberikan biasanya golongan antihistamin non-sedatif dengan dosis tinggi. Antihistamin berfungsi menghambat zat histamin dalam tubuh yang menghasilkan gejala alergi.

Alergi Dingin Dapat Dicegah dengan Cara Ini

Jika kamu mengidap alergi dingin, berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kekambuhan gejala:

  • Hindari konsumsi makanan dan minuman dingin.

  • Konsumsi obat secara rutin dan sesuai dosis yang diresepkan dokter.

  • Konsumsi obat antihistamin sebelum terpapar suhu dingin.

  • Lindungi kulit dari suhu dingin. Misalnya dengan memakai pakaian tebal dan jaket.

  • Beritahu dokter mengenai riwayat alergi dingin yang dialami saat hendak menjalani operasi. Ruang dingin saat operasi dapat memicu timbulnya gejala alergi.

  • Bawa suntikan adrenalin saat bepergian untuk mengantisipasi terjadinya syok anafilaktik yang mengancam nyawa.

Kalau kamu mengidap alergi dingin, tanya dokter Halodoc terkait cara penanganan yang tepat. Kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!