Bukan Cuma Orang Dewasa, Anak-anak Rentan Gangguan Jantung Bradikardia Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Oktober 2018
Bukan Cuma Orang Dewasa, Anak-anak Rentan Gangguan Jantung Bradikardia IniBukan Cuma Orang Dewasa, Anak-anak Rentan Gangguan Jantung Bradikardia Ini

Halodoc, Jakarta - Bradikardia merupakan salah satu gangguan denyut jantung. Ini adalah kondisi saat jantung berdenyut lebih lambat dari biasanya, yaitu kurang dari 60 kali per menit. Sebab secara umum, denyut jantung normal orang dewasa adalah 60 – 100 kali per menit.

Bradikardia umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika disertai dengan gangguan irama jantung, bradikardia akan menimbulkan beberapa tanda dan gejala berupa pusing, sesak napas, nyeri dada, pingsan, kebingungan, mudah lelah, warna kulit kebiruan (sianosis), kulit pucat, gangguan penglihatan, tubuh lemas, perut terasa nyeri, sakit kepala, sakit pada rahang atau lengan.

Apa Penyebab Bradikardia?

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan bradikardia, yakni:

  • Faktor usia. Semakin bertambah usia, denyut jantung semakin melemah. Ini alasan seseorang yang berusia lanjut (lansia) lebih rentan mengidap bradikardia dibanding yang berusia muda.
  • Penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Antara lain penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan infeksi pada otot atau selaput jantung.
  • Kondisi yang menurunkan tingkat impuls elektrik jantung. Misalnya, hipotiroidisme dan ketidakseimbangan elektrolit (seperti potasium dalam darah).
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi (hipertensi).

Bagaimana Cara Mengukur Denyut Jantung?

Cara mengetahui denyut jantung dapat dilakukan dengan mudah. Ibu hanya perlu menghitung denyut jantung per menit dengan cara berikut ini:

  • Letakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di sisi telapak pergelangan tangan kiri (atau sebaliknya), tepat di bawah pangkal ibu jari. Atau ibu juga bisa meletakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah di leher bagian rahang bawah. Sebisa mungkin, jangan menggunakan ibu jari untuk menghitung denyut jantung. Ibu jari memiliki denyut ringan yang bisa memengaruhi hasil perhitungan denyut jantung.
  • Tekan lembut jari sampai ibu merasakan denyut nadi di bawah jari. Mungkin ibu akan memindahkan posisi jari beberapa kali hingga bisa merasakan denyut nadi.
  • Hitung denyut nadi dalam 15 detik, lalu hasil tersebut dikalikan 4 untuk mendapat angka denyut nadi istirahat per menit. Agar lebih meyakinkan, ibu bisa menghitung denyut nadi hingga tiga kali, lalu ambil rata-rata dari ketiga hasil yang didapatkan.

Jika hasilnya lebih rendah dari normal, ibu bisa berbicara pada dokter untuk mengetahui kondisi tersebut normal atau disebabkan oleh faktor tertentu.

Apakah Anak-anak Bisa Mengidap Bradikardia?

Siapa saja bisa mengidap bradikardia, termasuk bayi dan anak-anak. Hal yang membedakan adalah denyut jantung bayi dan anak-anak cenderung lebih cepat dibanding orang dewasa. Alasannya karena kebutuhan suplai darah bayi dan anak-anak lebih tinggi sehingga jantung harus berdenyut lebih cepat untuk memenuhi pasokan darah dalam tubuhnya. Seperti halnya orang dewasa, seorang bayi dicurigai mengidap bradikardia jika denyut jantungnya lebih rendah dari normal, yakni lebih rendah dari batas bawah denyut jantung normal di usianya.  Ini rata-rata denyut jantung bayi dan anak-anak normal berdasarkan usia.

  • Kurang dari 1 tahun: 110-160 kali per menit
  • 1-2 tahun: 100-150 kali per menit
  • 2-5 tahun: 95 - 140 kali per menit
  • 5-12 tahun: 80-120 kali per menit
  • Lebih dari 12 tahun: 60-100 kali per menit

Jika ibu merasa denyut jantung Si Kecil lebih lambat dari normal, segera berbicara pada dokter Halodoc untuk mengetahui penyebab dan cara penanganannya. Untuk berbicara pada dokter, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui fitur Contact Doctor via Chat, dan Video/Voice Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan