3 Cara Mengobati Nyeri Otot Fibromyalgia
Halodoc, Jakarta – Fibromyalgia syndrome (FMS) alias fibromyalgia merupakan penyakit yang menyebabkan pengidapnya mengalami rasa sakit di seluruh tubuh. Kabar buruknya, penyakit ini tergolong sebagai gangguan kesehatan jangka panjang atau kronis dan tidak dapat disembuhkan. Fibromyalgia bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak.
Meski begitu, penyakit ini paling sering dialami orang dewasa yang berusia di antara 30 sampai 50 tahun. Penyakit yang menyerang otot ini juga disebut lebih rentan menyerang wanita dibandingkan pria. Meski demikian, hingga kini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang bisa terserang penyakit ini. Tapi, orang yang memiliki riwayat penyakit atau memiliki anggota keluarga yang memiliki fibromyalgia cenderung lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Baca juga: Nyeri Otot, Rematik Polimialgia atau Fibromyalgia? Ini Bedanya!
Meski tidak bisa disembuhkan, namun pengobatan tetep dibutuhkan untuk mengatasi nyeri otot fibromyalgia. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala, sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-sehari. Cara merawat dan menangani penyakit ini berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, namun ada tiga cara pengobatan yang umum dilakukan pada pengidap fibromyalgia:
1. Konsumsi Obat
Salah satu cara menangani penyakit ini adalah dengan konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat pereda nyeri atau antidepresan jika dibutuhkan. Bahkan dalam beberapa kondisi, pengidapnya bisa saja diresepkan obat relaksan otot, obat penenang, hingga obat tidur oleh dokter. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kesehatan tubuh pengidap fibromyalgia.
2. Terapi Psikologis
Selain pengobatan, nyeri otot karena penyakit ini juga bisa diatasi dengan terapi psikologis. Salah satunya dengan terapi perilaku kognitif. Terapi ini dilakukan dengan tujuan membantu pengidap fibromyalgia menemukan strategi menangani stres dan nyeri yang dipicu penyakit ini.
3. Terapi Fisik
Tujuannya untuk meringankan rasa sakit yang merupakan salah satu gejala dari penyakit ini. Terapi fisik bisa dilakukan dengan teknik relaksasi serta olahraga ringan atau berenang dalam air hangat.
Baca juga: Mandi Malam Hari Bisa Sebabkan Rematik?
Mengenali Gejala Fibromyalgi
Selain riwayat keluarga, ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini. Orang yang memiliki trauma fisik atau emosional, misalnya pernah mengalami cedera atau menjalani operasi, juga disebut memiliki risiko mengalami fibromyalgia.
Adanya ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak, gangguan tidur alias insomnia, hingga penyakit yang berhubungan dengan sendi, otot, dan tulang, seperti lupus, juga bisa menjadi penyebabnya.
Penyakit ini memiliki gejala yang khas, yaitu munculnya rasa sakit atau nyeri tak tertahankan yang menyebar ke seluruh tubuh. Beda tingkat keparahan, maka beda pula gejala yang muncul. Namun umumnya, gejala yang muncul karena penyakit ini meliputi nyeri, seperti ditusuk-tusuk, nyeri tumpul, hingga sensasi terbakar yang dapat terus dirasakan hingga 12 minggu lamanya.
Pada tingkat yang lebih parah atau setelah gejala muncul cukup lama, biasanya gejala lain mulai muncul. Seperti otot terasa kaku, tubuh menjadi sangat sensitif terhadap rasa sakit, sakit kepala, gangguan kognitif, hingga gangguan kecemasan dan depresi akibat rasa sakit yang tak kunjung hilang. Selain itu, rasa nyeri yang terjadi juga menyebabkan pengidapnya menjadi sulit tidur di malam hari dan mudah merasa lelah.
Baca juga: Udara Dingin Bisa Sebabkan Rematik Kambuh, Mitos atau Fakta?
Cari tahu lebih lanjut mengenai fibromyalgia atau penyakit lain dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan