Advertisement

4 Jenis Penyakit Sel Darah Putih yang Jarang Diketahui

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   07 November 2025

Kenali jenis penyakit langka akibat gangguan sel darah putih dan gejala yang perlu kamu waspadai.

4 Jenis Penyakit Sel Darah Putih yang Jarang Diketahui4 Jenis Penyakit Sel Darah Putih yang Jarang Diketahui

DAFTAR ISI

  1. Jenis Penyakit Gangguan Sel Darah Putih
  2. FAQ

Sel darah putih atau leukosit memiliki fungsi yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Sel darah putih menjadi bagian dari sistem imun tubuh yang bekerja untuk mencegah infeksi, dan mempertahankan tubuh dari berbagai paparan benda asing yang memicu gangguan.

Namun, adanya gangguan pada sel darah putih dapat menyebabkan berbagai gangguan yang berbahaya untuk kesehatan. Nah, berikut beberapa jenis penyakit sel darah putih yang masih jarang diketahui. 

Jenis Penyakit Gangguan Sel Darah Putih

Sel punca hematopoietik pada sumsum tulang memproduksi sel darah putih. Di dalam tubuh, sel darah ini akan mengalir bersama dengan sel darah yang lainnya untuk menemukan lokasi infeksi yang ada pada tubuh.

Ketika menemukan lokasi infeksi, sel darah putih akan memberikan perlindungan untuk mencegah masuknya organisme berbahaya yang bisa memicu penyakit.

Begitu pentingnya fungsi sel darah ini dalam tubuh membuat kamu perlu menjaga kesehatan agar tidak memicu gangguan sel darah putih.

Nah, berikut beberapa gangguan sel darah putih:

1. Leukositosis

Kondisi ini terjadi ketika kadar sel darah putih meningkat dalam tubuh. Hal ini sangat umum terjadi ketika kamu mengalami gangguan kesehatan. Selain adanya penyakit dalam tubuh, leukositosis juga bisa terjadi saat kamu mengalami tingkat stres yang cukup parah.

Leukositosis yang terjadi dalam tubuh dapat memicu pengentalan darah sehingga berisiko menyebabkan penyumbatan pada aliran darah. Gejala leukositosis juga berbeda-beda dan sesuai dengan jenis darah putih yang jumlahnya cukup tinggi.

Namun, secara umum ada beberapa gejala yang perlu kamu waspadai, seperti:

  • Demam.
  • Menjadi lebih mudah memar.
  • Kesulitan bernapas.
  • Mengi.
  • Kulit gatal.
  • Penurunan berat badan.
  • Lebih sering berkeringat pada malam hari.

Agar tidak terkena penyakit yang satu ini, penting bagi kamu untuk menjaga kadar leukosit tetap normal. Jika kamu Ingin Tahu Seputar Leukosit Normal, Segera Hubungi Dokter Ini.

2. Leukemia

Leukemia adalah salah satu jenis penyakit kanker yang menyerang darah. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan mutasi pada sel DNA darah putih sehingga menjadi abnormal dan berkembang secara tidak terkendali.

Gejala pengidap leukemia juga akan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan tahapan penyakit. Namun, penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang cukup umum, seperti:

  • Menjadi lebih mudah kelelahan.
  • Demam.
  • Keringat pada malam hari.
  • Napas menjadi lebih pendek.
  • Mudah memar.
  • Lebih mudah berdarah.
  • Nyeri tulang dan sendi.

Pahami lebih dalam tentang Leukemia – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya di sini.

3. Chronic granulomatous disease

Chronic granulomatous disease (CGD) adalah kelainan genetik yang terjadi ketika fagosit (salah satu jenis sel darah putih), tidak dapat membunuh bakteri atau jamur jenis tertentu. 

CGD terjadi akibat adanya gangguan dan cacat pada enzim yang dibutuhkan fagosit untuk membunuh jamur dan bakteri. Ada beberapa gejala yang akan terjadi pada seseorang yang mengidap CGD, seperti:

  • Munculnya abses pada paru-paru, limpa, hingga kulit.
  • Memicu radang usus.

Penyakit ini bisa terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan seberapa baik fagosit dalam menghasilkan hidrogen peroksida.

4. Defisiensi adhesi leukosit tipe 1

Kondisi kelainan ketika sel darah putih tidak dapat bergerak menuju ke lokasi yang mengalami infeksi. Akibatnya sistem kekebalan tubuh tidak dapat memberikan perlindungan secara optimal dari virus, bakteri, hingga fungi.

5. Neutropenia

Neutropenia adalah kondisi ketika jumlah neutrofil, jenis utama sel darah putih menurun drastis. Neutrofil berperan penting melawan infeksi bakteri. Kekurangannya membuat tubuh rentan terhadap infeksi ringan yang bisa berkembang cepat menjadi berat.

Beberapa penyebab neutropenia meliputi efek samping kemoterapi, infeksi virus seperti hepatitis atau HIV, serta kelainan sumsum tulang.

Gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi, sariawan berulang, dan infeksi kulit yang tidak kunjung sembuh.

6. Limfoma

Limfoma merupakan kanker sistem limfatik, di mana sel limfosit (salah satu jenis sel darah putih) tumbuh tidak terkendali dan menumpuk di kelenjar getah bening. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh.

Ketahui lebih dalam tentang Apa Itu Limfoma? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya agar kamu makin waspada dengan kondisi ini.

Gejala umum limfoma antara lain:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak
  • Demam tanpa sebab jelas
  • Penurunan berat badan
  • Keringat malam berlebih
  • Mudah lelah

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait gangguan pada sel darah putih, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. What Is Leukocytosis?
Medline Plus. Diakses pada 2025. Leukocyte Adhesion Deficiency Type 1.
National Institute of Allergy and Infectious Disease. Diakses pada 2023. Chronic Granulomatous Disease (CGD).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Leukemia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Function of White Blood Cells.

FAQ

1. Apakah sel darah putih hanya berfungsi melawan infeksi?

Tidak. Selain melawan infeksi, sel darah putih juga berperan dalam proses penyembuhan luka, membersihkan sel mati, dan menjaga keseimbangan sistem imun agar tidak menyerang jaringan tubuh sendiri.

2. Mengapa jumlah sel darah putih bisa berubah saat seseorang stres?

Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan atau menurunkan sel darah putih, tergantung durasi stres. Stres kronis justru menurunkan daya tahan tubuh karena menekan produksi sel imun.

3. Apakah olahraga berat bisa memengaruhi kadar sel darah putih?

Ya. Setelah olahraga intens, kadar sel darah putih bisa meningkat sementara waktu karena tubuh menyiapkan diri menghadapi potensi peradangan akibat aktivitas fisik tinggi.

4. Benarkah sel darah putih bisa menua seperti sel tubuh lainnya?

Benar. Sel darah putih memiliki umur bervariasi tergantung jenisnya, neutrofil hanya bertahan sekitar 1–2 hari, sedangkan limfosit bisa hidup bertahun-tahun untuk membentuk memori imun terhadap penyakit.

5. Apakah pola tidur bisa memengaruhi kinerja sel darah putih?

Ya. Kurang tidur terbukti menurunkan respons sel darah putih, terutama limfosit dan sel pembunuh alami (NK cells), sehingga tubuh jadi lebih rentan terhadap infeksi virus maupun bakteri.