5 Alasan Kenapa Mata Sering Berair Tiba-Tiba
Air mata yang keluar terus menerus menjadi tanda adanya gangguan pada saluran mata.

DAFTAR ISI
- Penyebab Mata Sering Berair
- Cara Mengatasi Mata Berair
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Mata Berair
- Pencegahan Mata Berair
- FAQ
Air mata merupakan air yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal di kelopak mata atas. Air ini termasuk ke dalam komponen sistem kekebalan yang memiliki peran penting bagi tubuh.
Misalnya saja, air mata membantu mencegah infeksi mata, melumasi mata agar mudah bergerak, menjaga mata tetap lembap saat seseorang melakukan refleks berkedip, serta membantu membersihkan partikel asing dan debu.
Tapi perlu diketahui, air mata yang keluar secara tiba-tiba atau berlebihan bisa jadi pertanda gangguan kesehatan. Yuk, ketahui selengkapnya beberapa alasan kenapa mata sering berair tiba-tiba.
Penyebab Mata Sering Berair
Air mata dikeluarkan melalui saluran air mata, kemudian menguap. Terlalu banyak air mata bisa berisiko membanjiri saluran air mata, serta meningkatkan risiko mata berair.
Dalam kebanyakan kasus, pengidap dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Namun, mata berair terkadang menjadi pertanda kondisi kronis yang memerlukan penanganan medis segera.
Ini beberapa penyebab mata berair yang perlu diwaspadai:
1. Iritasi akibat perubahan musim
Musim yang berubah cenderung memicu perubahan pada mata karena penurunan jumlah kelembapan udara dan alergen.
Saat cuaca dingin misalnya, mata cenderung lebih kering. Ini yang kemudian dapat meningkatkan risiko iritasi mata.
Dalam kondisi tersebut, mata secara otomatis akan meningkatkan jumlah produksi air mata. Namun, jenis air mata ini tidak dapat membantu melumasi mata, sehingga mata jadi berair.
2. Terkena bahan kimia tertentu
Paparan bahan kimia bisa menjadi penyebab mata berair. Ini bisa disebabkan oleh parfum, hair spray, body spray, dan penyegar udara yang mengandung zat iritan.
Meskipun produk tersebut tidak disemprotkan langsung ke mata, terkena uapnya di udara dapat menyebabkan iritasi. Jika kamu mengalami ini, sebaiknya bilas dengan air atau tetes mata.
3. Alergi
Alergi jadi salah satu penyebab mata berair yang umum dialami. Jika gejala alergi sudah muncul, hidung menjadi terasa sangat gatal.
Kemudian, serangan bersin-bersin dan pilek juga tidak bisa dihindari. Alhasil, mata jadi berair tanpa henti.
Jika ini terjadi, kamu bisa mencuci muka untuk menghilangkan alergen yang menempel pada wajah.
Apabila cara tersebut belum berhasil, kamu bisa mengonsumsi obat alergi yang dijual bebas di apotek. Rekomendasi obatnya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: 5 Daftar Obat yang Mengandung Antihistamin untuk Pereda Alergi.
4. Penyakit mata merah
Penyakit mata merah bisa menyebabkan iritasi mata sehingga air mata keluar terus menerus. Sebagian besar kasusnya disebabkan oleh virus, salah satunya flu.
Jika benar disebabkan oleh virus, tidak ada obat tetes mata antibiotik yang dapat mengatasi kondisi tersebut.
Langkah penanganannya hanya dapat dilakukan dengan mengompres dingin kelopak mata, serta mencuci tangan hingga bersih sebelum menyentuh area wajah, terutama mata.
5. Masalah kelopak mata
Masalah pada kelopak mata cenderung terjadi akibat gesekan dari kelopak dan bulu mata. Kondisi ini disebut dengan istilah entropion.
Kondisi medis terkait selanjutnya adalah ectropion. Ini disebabkan karena kelopak mata tidak dapat menutup keseluruhan bola mata saat berkedip.
Meski terdengar mirip, kedua kondisi ini nyatanya berbeda. Yuk, cari tahu Apa Beda Entropion dan Ektropion?
Dalam kasus yang parah, kedua kondisi tersebut harus diatasi dengan prosedur operasi. Ini bertujuan untuk menormalkan bentuk kelopak mata pada umumnya.
Cara Mengatasi Mata Berair
Apabila kamu mengalami mata berair, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, antara lain:
1. Menggunakan obat-obatan
Cara mengatasi mata berair yang pertama yaitu menggunakan obat tetes mata yang sesuai dengan kondisi. Misalnya saja, mata berair disebabkan oleh alergi, maka kamu bisa menggunakan obat mata yang mengandung antihistamin.
Terkadang mata berair yang disebabkan oleh alergi juga disertai dengan rasa gatal dan kemerahan. Kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan obat tetes mata berikut ini: “11 Rekomendasi Obat Tetes Mata untuk Redakan Gatal dan Kemerahan”.
Obat-obatan untuk mata berair bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Lakukan kompres mata
Ketika mengalami mata berair, kamu disarankan untuk mengompres mata menggunakan air dingin. Tujuannya, agar mata berair bisa mereda dan kamu merasa lebih nyaman.
Selain itu, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan kompres mata dengan air dingin untuk mengatasi mata merah, mata kering, mata bengkak, hingga mata gatal akibat iritasi.
3. Istirahatkan mata
Kamu juga disarankan untuk mengistirahatkan mata sementara waktu, agar mata berair bisa mereda.
Caranya, kamu bisa memejamkan mata untuk sementara waktu, serta menghindari tatapan mata ke layar komputer atau ponsel.
Kapan Harus ke Dokter?
Selain itu, kamu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter di Halodoc, jika mengalami gejala berikut ini:
- Mengalami gangguan penglihatan.
- Mata terluka atau tergores.
- Terdapat bahan kimia dalam mata.
- Keluarnya darah dari dalam mata.
- Mata merah, iritasi, bengkak, atau sakit.
- Masalah mata yang disertai sakit kepala parah.
- Mata berair tidak membaik dengan sendirinya.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Mata Berair
Mata berair pastinya membuat kamu tidak nyaman selama berkativitas.
Sebelum semakin parah, ada baiknya kamu segera menghubungi dokter spesialis mata di Halodoc.
Berikut ini rekomendasi dokter spesialis mata yang bisa bantu mengobati mata berair.
Mereka sudah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun dan memiliki rating bagus dari pasien-pasien yang mereka tangani:
1. dr. Febria Restissa Sp.M

Kamu bisa menghubungi dr. Febria Restissa Sp.M untuk bantu obati mata berair yang kamu alami.
Ia adalah dokter spesialis mata yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2011 dan 2018.
Dokter Febria Restissa Sp.M juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dan saat ini berpraktik di Tangerang, Banten.
Dengan pengalaman sebagai dokter mata selama 13 tahun, dr. Febria Restissa Sp.M mampu memberikan konsultasi seputar cara mengatasi mata berair di Halodoc.
Tak sebatas itu saja, ia juga bisa memberikan konsultasi seputar infeksi mata, gangguan retina, mata bintitan, sampai penglihatan buram.
Chat dr. Febria Restissa Sp.M mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Supaya tidak terulang kembali, Ini Penyebab Bintitan yang perlu kamu ketahui.
2. dr. Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M

Dokter Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M adalah pilihan dokter spesialis mata lain yang bisa kamu hubungi. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2007 dan 2019.
Saat ini, dr. Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M berpraktik di Tabanan, Bali, dan juga menjadi anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
Ia memiliki pengalaman selama 17 tahun, sehingga kamu tak perlu ragu lagi untuk bertanya seputar perawatan mata berair di Halodoc.
Dokter Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M juga bisa memberikan konsultasi seputar mata bintitan, pembuluh darah pecah, penglihatan buram dan infeksi mata.
Chat dr. Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
3. dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes

Dokter spesialis mata lainnya yang bisa kamu hubungi adalah dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes. Ia mendapatkan gelar dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada 2011 dan Universitas Sriwijaya Palembang pada 2022.
Dokter Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes juga salah satu anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dan saat ini menjalani praktik di Bandar Lampung.
Hingga saat ini, dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes sudah memiliki pengalaman selama 13 tahun sebagai dokter spesialis mata.
Itu sebabnya, kamu bisa bertanya seputar cara mengatasi konjungtivitis di Halodoc dengan dokter Lilianty.
Ia juga bisa memberikan solusi terkait masalah penglihatan lain, seperti penglihatan buram, gangguan saluran air mata, infeksi mata dan mata bintitan.
Chat dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Jadi, itulah dokter-dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan saran mengobati mata yang mengalami konjungtivitis.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Kamu alami mata perih dan berair? Simak selengkapnya, ini 5 Cara Ampuh Mengatasi Mata Merah, Kenali Penyebabnya.
Pencegahan Mata Berair
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mata berair antara lain:
- Hindari paparan alergen seperti debu, serbuk sari, dan bulu hewan.
- Jaga kelembapan mata dengan menggunakan tetes mata pelembap, terutama saat berada di lingkungan yang kering.
- Lindungi mata dari paparan sinar matahari dan angin dengan menggunakan kacamata.
- Istirahat yang cukup dan hindari kelelahan mata akibat terlalu lama menatap layar komputer atau gadget.
- Rutin membersihkan kelopak mata untuk mencegah blefaritis.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!
Referensi:
The Ohio State University. Diakses pada 2025. Causes of eye watering.
Healthline. Diakses pada 2025. Why Are My Eyes Watering?
WebMD. Diakses pada 2025. Why Are My Eyes Watery?
FAQ
1. Apakah mata berair bisa terjadi karena kekeringan, bukan karena kelembapan berlebih?
Ya. Ketika mata terlalu kering, kelenjar air mata justru memproduksi air mata berlebih sebagai reaksi kompensasi, sehingga tampak seperti mata berair terus-menerus.
2. Benarkah pencernaan yang terganggu bisa memicu mata berair?
Benar. Gangguan pada sistem pencernaan, terutama hati dan kantong empedu, dapat memengaruhi keseimbangan enzim dan menyebabkan iritasi ringan pada sistem saraf mata yang memicu mata berair.
3. Apakah posisi tidur miring bisa menyebabkan mata berair saat bangun tidur?
Bisa. Tidur miring dalam waktu lama dapat menekan saluran air mata di satu sisi wajah, sehingga cairan menumpuk dan menetes saat kamu bangun.
4. Apakah defisiensi vitamin tertentu bisa membuat mata mudah berair?
Ya. Kekurangan vitamin B2 (riboflavin) dan asam lemak omega-3 dapat mengganggu fungsi kelenjar meibom, menyebabkan lapisan air mata tidak stabil dan akhirnya membuat mata berair.
5. Apakah mata berair bisa jadi tanda alergi terhadap suhu dingin?
Bisa. Fenomena ini disebut cold-induced lacrimation, di mana suhu dingin memicu saraf trigeminal di sekitar mata sehingga produksi air mata meningkat secara refleks.


