5 Dokter Kulit yang Mampu Mengobati Kutu Air

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Januari 2024

“Kutu air merupakan masalah kulit yang menyebabkan merah dan gatal-gatal di sela jari kaki. Dokter spesialis kulit di Halodoc bisa mendiagnosisnya secara akurat serta memberikan solusi perawatan yang tepat.”

5 Dokter Kulit yang Mampu Mengobati Kutu Air5 Dokter Kulit yang Mampu Mengobati Kutu Air

DAFTAR ISI

  1. Alasan Kutu Air Tidak Boleh Disepelekan
  2. Dokter Kulit di Halodoc untuk Mengobati Kutu Air
    1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
    2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
    3. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
    4. dr. Frieda Sp.D.V.E
    5. dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E

Halodoc, Jakarta – Kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur yang sering muncul di kulit kaki, terutama di antara jari-jari kaki. Penyebab utamanya adalah berbagai macam jamur.

Namun, jenis jamur yang paling umum ditemui adalah dermatophytes, yaitu jamur yang juga menjadi penyebab kurap.

Jenis jamur ini hidup di lingkungan dengan suhu hangat dan kelembapan tinggi, seperti kamar mandi dan kolam renang.

Kutu air atau yang punya nama lain athlete’s foot ini menimbulkan gejala, berupa rasa gatal, sensasi panas, terbakar, dan menyengat di antara jari-jari kaki. 

Area kulit yang terkena dapat tampak merah dan bagian samping serta telapak kaki juga seringkali terasa gatal.

Alasan Kutu Air Tidak Boleh Disepelekan

Meskipun kutu air terdengar sederhana dan tidak berbahaya, tetapi membiarkannya tanpa mengobati penyakit tersebut dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang jauh lebih berbahaya.

Jika dibiarkan, infeksi kutu air dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan risiko penyakit lainnya.

Oleh karena itu, berikut alasan kenapa kutu air tidak boleh disepelekan:

1. Dapat menyebabkan infeksi pada kuku

Infeksi pada kuku juga dapat disebabkan oleh kutu air yang dibiarkan. Hal ini dapat terjadi karena virus pada kutu air dapat memicu jamur kuku atau onychomicosis.

2. Bisa menyebar pada anggota tubuh lain

Apabila dibiarkan, kutu air dapat menyebabkan kurap sehingga menginfeksi bagian lain pada tubuh.

3. Memicu bakteri sekunder

Munculnya bakteri sekunder (infeksi lain yang muncul bersamaan) juga dapat disebabkan oleh kutu air yang dibiarkan. 

Hal ini menjadi risiko muncul dan berkembangnya selulitis. Bagian tubuh yang terkena infeksi ini akan mengalami peradangan dan pembengkakan.

4. Menimbulkan jock itch

Jock itch atau rasa gatal pada selangkangan dapat terjadi karena tangan yang menyentuh bagian selangkangan setelah menyentuh bagian tubuh yang terinfeksi kutu air.

Umumnya akan menimbulkan iritasi di sekitar area selangkangan, paha bagian dalam, serta bokong. Munculnya benjolan kecil atau luka pada area tersebut juga bisa menjadi tanda jock itch.

5. Menimbulkan bau busuk

Bagian kulit yang terinfeksi kutu air juga dapat menyebabkan bau busuk, yang terjadi karena adanya bakteri atau jamur yang menginfeksi kulit.

6. Mengeluarkan nanah

Pada kasus yang lebih parah dapat menyebabkan benjolan yang mengeluarkan nanah.

Hal tersebut juga diakibatkan oleh bakteri atau virus yang berkembang pada bagian kulit yang terinfeksi.

7. Infeksi pada kelenjar getah bening

Meskipun penyebab utama pembengkakan kelenjar getah bening pada area selangkangan bukanlah kutu air, hal tersebut dapat terjadi akibat infeksi atau iritasi yang disebabkan oleh kutu air.

8. Menularkannya pada orang terdekat

Kutu air dapat menular melalui lantai, handuk, atau pakaian yang terkontaminasi.

Beberapa alasan serta risiko tersebut tidak boleh kamu sepelekan karena dapat menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.

Kutu air dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebiasaan. Nah, Ini 7 Kebiasaan yang Bisa Memicu Kutu Air di Tubuh.

Kamu bisa menghubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk menyembuhkannya.

Dokter Kulit di Halodoc untuk Mengobati Kutu Air

Apabila kamu mengalami gejala kutu air seperti di atas, kamu bisa menghubungi dokter kulit. 

Mereka mampu mendiagnosis kondisi kamu secara akurat serta memberikan tips perawatan terbaik.

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis kulit Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 6 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

1.  dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Kamu bisa menghubungi dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E apabila mengidap kutu air. 

Ia adalah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2013 dan Universitas Hasanuddin tahun 2022. 

Saat ini, dr. Dyah Ayu berpraktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dan terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 

Dengan pengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E bisa memberikan konsultasi melalui Halodoc terkait kutu air maupun penyakit kulit lainnya.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 49.000,- di Halodoc

Dokter biasanya akan menyarankan berbagai obat setelah pemeriksaan. Nah, Ini Pilihan Obat Kutu Air yang Ampuh dan Tersedia di Apotek

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Pilihan selanjutnya, yaitu dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E jika mengidap kutu air. 

Dokter ini alumni Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya tahun 2011 dan Universitas Udayana tahun 2017. 

Saat ini, dr. Made Martina berpraktik di Denpasar, Bali, serta tergabung dalam PERDOSKI. 

Dengan pengalaman 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E siap memberikan konsultasi Halodoc terkait penyakit kulit dan kelamin, termasuk kutu air. 

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc

3. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E

Rekomendasi lainnya adalah dr. Dina Febriani Sp.D.V.E. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta tahun 2009 dan Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2023. 

Saat ini, dr. Dina Febriani berpraktik di Pekanbaru, Riau, dan terdaftar sebagai anggota PERDOSKI. 

Dengan pengalaman 14 tahun, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E memberikan konsultasi di Halodoc, terkait penyakit kulit dan kelamin, tidak terkecuali kutu air. 

Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc

4. dr. Frieda Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi dr. Frieda Sp.D.V.E. Dokter ini alumni Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya tahun 2015 dan Universitas Sebelas Maret tahun 2022. 

Sekarang, dr. Frieda berpraktik di Bogor, Jawa Barat, serta terdaftar sebagai anggota PERDOSKI. 

Berbekal pengalaman 8 tahun, dr. Frieda Sp.D.V.E memberikan konsultasi di Halodoc terkait kutu air maupun masalah kulit dan kelamin lainnya. 

Chat dr. Frieda Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc

5. dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E

Rekomendasi dokter lain yang bisa kamu hubungi yaitu, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E.

Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pada 2010 dan Universitas Airlangga pada 2016. 

Dokter Ryski saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit kelamin dan kulit, termasuk kutu air. 

Chat dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc

Itulah berbagai daftar dokter spesialis kulit dan kelamin yang bisa kamu hubungi terkait kutu air. Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Kamu juga bisa konsultasi dengan biaya yang lebih hemat menggunakan kode kupon. Klik gambar di bawah ini untuk chat dokter kulit terpercaya di Halodoc dengan biaya lebih murah.

dokter kulit halodoc
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Athlete’s foot
DermNet NZ. Diakses pada 2024. Tinea pedis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Athlete’s Foot Tinea Pedis.
Medical News Today. Diakses pada 2024. Swollen Lymph Nodes in Groin.
City MD. Diakses pada 2024. How Get Rid Athlete’s Foot Tips Tricks.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan