Alasan Bayi Tidur Satu Ranjang dengan Orangtua Bisa Sebabkan SIDS

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 September 2021
Alasan Bayi Tidur Satu Ranjang dengan Orangtua Bisa Sebabkan SIDSAlasan Bayi Tidur Satu Ranjang dengan Orangtua Bisa Sebabkan SIDS

“Risiko SIDS rentan terjadi pada bayi di bawah 1 tahun. Salah satu kasus yang terjadi yaitu saat bayi tidur satu ranjang dengan orangtuanya. Namun, tidur di box pun masih tidak aman jika kasur di dalamnya terlalu empuk dan banyak mainan empuk seperti bantal dan boneka. Untuk itu, penting menciptakan lingkungan tidur yang aman untuk bayi di mana pun ia tidur.”

Halodoc, Jakarta - Bagi beberapa orangtua, mungkin akan terasa lebih nyaman ketika tidur di satu ranjang yang sama dengan sang buah hatinya yang baru saja lahir ke dunia. Namun, tidak banyak yang tahu kalau hal ini justru sangat membahayakan bagi sang buah hati. Bayi yang tidur di satu ranjang yang sama dengan kedua orangtuanya sangat berisiko mengalami SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome. 

SIDS sendiri merupakan kematian mendadak yang terjadi pada bayi tanpa adanya gejala atau tanda yang mendahuluinya. Kondisi ini, sayangnya, lebih sering terjadi pada bayi yang belum berusia 1 tahun, dan tidur bersama dengan kedua orangtuanya di satu ranjang yang sama. Namun, banyak orangtua yang belum tahu apa itu SIDS dan mengapa kondisi ini bisa terjadi pada sang buah hati. 

Baca juga: SIDS pada Bayi Bisa Terjadi Tanpa Penyakit

Hubungan Tidur Bersama Orangtua dengan SIDS pada Bayi

Tidak sedikit orangtua yang mengira bahwa tidur di satu kasur yang sama dengan bayinya bisa menguatkan ikatan batin yang terjadi antara mereka. Mungkin tidak salah, tetapi ayah dan ibu tetap perlu tahu bahwa tidur bersama sang buah hati pada satu kasur yang sama, jauh lebih baik dilakukan apabila anak sudah memasuki usia 1 tahun. 

Apabila Si Kecil masih berusia di bawah 1 tahun, tidur bersama dengan orangtua pada satu ranjang yang sama sangat berisiko untuknya. Ia bisa saja terhimpit antara ranjang dan dinding, tergencet tubuh ibu atau ayah ketika sedang mengubah posisi tanpa disadari, atau tertimpa batal maupun guling yang tidak sengaja ibu dan ayah pindahkan ketika sedang terlelap. Bukan tidak mungkin, anak bisa terjatuh akibat tidak sengaja terdorong badan ayah maupun ibu. 

Tidak hanya tidur di satu tempat tidur yang sama dengan ayah dan ibu, SIDS juga bisa terjadi karena banyak faktor lainnya. Beberapa termasuk kebiasaan merokok yang dilakukan oleh ibu, konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan, penggunaan obat-obatan selama ibu dalam masa kehamilan dan setelah melahirkan, hingga adanya riwayat keluarga yang memiliki SIDS. Namun, dari banyaknya faktor risiko, tidur bersama orangtua pada satu tempat tidur menduduki urutan pertama sebagai penyebab SIDS. 

Saat meletakkan bayi tidur di boks pun, sebenarnya bayi juga masih bisa berisiko mengalami SIDS. Untuk itu penting untuk membuat lingkungan tidur bayi yang aman di mana pun ia tidur. Seperti permukaan alas kasur yang lembut dan terlalu banyak bantal atau mainan empuk di dalamnya, bisa meningkatkan risiko dari SIDS. Maka itu, ibu harus tau tentang lingkungan tidur yang aman untuk bayi.

Selain itu masih ada faktor risiko SIDS lainnya, yaitu:

  • Jenis kelamin. Biasanya bayi laki-laki lebih sering terkena SIDS.
  • Kelahiran prematur.
  • Posisi tidur.
  • Terkena asap rokok selama dalam kandungan.
  • Adanya kondisi tidak normal pada bagian tertentu dari otak sang bayi ketika mengendalikan pernapasan dan proses bangun tidur.
  • Faktor usia. Umumnya SIDS dialami oleh bayi di bawah enam bulan.
  • Berat badan bayi di bawah normal saat lahir.
  • Adanya gangguan pernapasan.
  • Terkena infeksi pernapasan.

Selama kehamilan, ibu juga bisa meningkatkan risiko terjadinya SIDS bila dengan kondisi:

  • Mengandung di bawah usia 20 tahun.
  • Merokok selama kehamilan.
  • Menggunakan NAPZA atau mengonsumsi alkohol.
  • Perawatan pralahir yang kurang memadai.

Baca juga: SIDS Rentan Menyerang Bayi, Ini Alasannya

Bagaimana Tidur yang Aman Bersama Sang Buah Hati?

Kalau memang ayah dan ibu selalu ingin bersama dengan Si Kecil, bahkan menjelang waktu tidur, ada beberapa hal yang perlu ayah dan ibu perhatikan untuk mengurangi terjadinya SIDS pada anak. Apa saja?

  • Ibu bisa menempatkan ranjang bayi pada satu kamar yang sama dan bersisian dengan ranjang besar ayah dan ibu. 
  • Jangan meletakkan benda-benda yang keras di ranjang Si Kecil untuk menghindarinya tertimpa benda tersebut. 
  • Pastikan kamar ibu dan ayah bersih, sehat, dan bebas dari asap rokok. Pastikan juga anak mengenakan pakaian yang nyaman ketika tidur. 
  • Taruh bayi pada posisi telentang saat tidur, setidaknya dalam satu tahun pertama kehidupannya atau sampai ia sudah bisa membalik badan sendiri. 
  • Atur tempat tidur bayi sebaik mungkin. Hindari menggunakan tempat tidur yang tebal dan terlalu empuk, karena bayi bisa “tenggelam” yang akhirnya menghalangi jalan napasnya. Hindari juga menaruh bantal atau mainan yang empuk di boks bayi.
  • Kenakan pakaian yang hangat dan nyaman pada bayi, tapi jangan balut lagi dengan kain atau selimut tambahan. Hindari juga menyelimuti kepala bayi dengan apapun. 

Baca juga: Perhatikan 5 Langkah Pencegahan SIDS

Itulah yang perlu ayah dan ibu waspadai mengenai SIDS. Jika terjadi masalah terkait kesehatan bayi yang baru lahir, jangan ragu untuk segera tanyakan pada dokter berpengalaman melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi: 
Kids Health. Diakses pada 2021. Bed-Sharing.
Verywell Family. Diakses pada 2021. Co-Sleeping or Sleep Sharing Benefits and Criticism.
Healthline. Diakses pada 2019. Is Side Sleeping Safe for My Baby?
NIH. Diakses pada 2021. Myths and Facts About SIDS and Safe Infant Sleep.
Burdett Birth Center. Diakses pada 2021. A Few Myths and Facts About Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan