Alasan Pengidap Diabetes Sering Alami Bau Mulut
Halodoc, Jakarta - Kamu pernah mengalami bau mulut? Biasanya, munculnya bau tidak sedap pada mulut disebabkan karena malas menggosok gigi, membuat kuman dari sisa makanan yang bersarang di mulut menimbulkan bau. Ternyata malas sikat gigi bukan satu-satunya alasan mulut menjadi bau. Ternyata, bau mulut bisa menjadi gejala penyakit diabetes. Ada dua hal yang menyebabkan pengidap penyakit gula ini sering mengalami bau mulut, yaitu:
-
Keton
Tubuh pengidap diabetes tidak mampu memproduksi cukup insulin yang bisa digunakan untuk energi. Sebagai gantinya, tubuh mengambil lemak agar tetap seimbang. Pembakaran lemak ini akan menghasilkan keton pada tubuh.
Selain itu, keton juga diproduksi ketika kamu berpuasa atau sedang menjalani diet tinggi protein atau rendah karbohidrat. Pembakaran lemak menjadi energi sebagai pengganti insulin yang memicu munculnya bau mulut.
Oleh para ahli kesehatan, terjadinya bau mulut karena penyakit gula ini disebut Ketoasidosis Diabetik atau DKA, dengan gejala:
-
Napas berbau tidak sedap.
-
Peningkatan frekuensi buang air kecil.
-
Mual, muntah, dan perut terasa sakit.
-
Kesulitan bernapas atau sesak napas.
-
Pusing.
-
Tingginya kadar gula darah.
Umumnya, pengidap diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi mengalami DKA ini, karena kandungan gula darah yang sudah tidak mampu dikontrol.
-
Gangguan Kesehatan Periodontal
Penyakit gula dapat membuat aliran darah menuju seluruh tubuh berkurang, tak terkecuali dengan gigi dan gusi, yang menyebabkan masalah pada area tersebut. Gangguan kesehatan ini disebut juga penyakit periodontal.
Gangguan kesehatan periodontal adalah terjadinya peradangan pada bagian gusi, termasuk juga periodontitis ringan, gingivitis, dan periodontitis lanjut. Ketika terjadi peradangan, tulang dan jaringan yang terhubung dengan gigi akan terinfeksi oleh bakteri. Akibatnya, metabolisme terganggu dan berdampak pada peningkatan kadar gula darah yang membuat diabetes semakin parah.
Berdasarkan data dari IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, setidaknya satu dari tiga pengidap penyakit gula turut mengalami masalah periodontal yang mengakibatkan bau mulut menjadi tidak sedap. Pasokan darah yang tidak mencukupi pada area mulut membuat gusi dan gigi mudah mengalami infeksi.
Selain bau mulut, ini gejala periodontal lainnya:
-
Gusi mudah berdarah.
-
Gusi menjadi lebih sensitif.
-
Letak gusi semakin tenggelam atau surut.
-
Berubahnya warna gusi menjadi dan lebih lembut.
Mencegah Bau Mulut pada Diabetes
Lalu, bagaimana caranya mencegah terjadinya bau mulut? Beberapa cara berikut ini bisa dicoba:
-
Mengurangi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan bahan makanan tinggi protein dan serat.
-
Membiasakan hidup sehat dengan rutin berolahraga, setidaknya 30 menit setiap hari.
-
Rutin menggosok gigi.
-
Konsumsi air putih cukup sehingga tenggorokan atau mulut tidak mudah kering.
-
Guna merangsang produksi air liur, cobalah konsumsi permen karet.
-
Hindari merokok.
Nah, itu tadi alasan mengapa pengidap diabetes juga rentang mengalami bau mulut. Kamu bisa menanyakan langsung pada dokter mengenai masalah kesehatan lainnya. Tidak perlu harus berkunjung, karena aplikasi Halodoc bisa kamu manfaatkan. Download di App Store atau Play Store, dan pilih layanan Tanya Dokter. Tidak hanya itu, aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk membeli obat dan melakukan cek lab tanpa perlu keluar rumah.
Baca juga: