Alergi Alkohol, Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Alergi alkohol terjadi saat tubuh bereaksi setelah mengonsumsi minuman beralkohol.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Alergi Alkohol?
- Ini Penyebab Alergi Alkohol
- Apa Kata Riset?
- Ketahui Gejala Alergi Alkohol
- Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Alkohol?
Alergi alkohol adalah reaksi tubuh yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi minuman beralkohol.
Meskipun alkohol bukan penyebab alergi yang umum, beberapa orang dapat mengalami reaksi tubuh yang mengganggu, seperti ruam, sesak napas, atau bahkan gejala yang lebih serius.
Reaksi ini terjadi karena sistem imun tubuh salah mengenali alkohol atau bahan tambahan dalam minuman beralkohol sebagai ancaman.
Mengenali gejala dan memahami cara penanganannya adalah hal penting agar bisa terhindar dari komplikasi lebih lanjut.
Apa Itu Alergi Alkohol?
Alergi alkohol adalah reaksi tubuh yang muncul setelah mengonsumsi alkohol. Meskipun jarang, kondisi ini bisa menyebabkan gejala seperti ruam, gatal, pembengkakan, atau bahkan kesulitan bernapas.
Reaksi ini berbeda dengan intoleransi alkohol, yang disebabkan oleh kesulitan tubuh mencerna alkohol.
Alergi alkohol biasanya terjadi karena sistem imun tubuh salah mengenali alkohol atau bahan tambahan dalam minuman, seperti sulfit atau gluten, sebagai ancaman.
Gejala alergi alkohol bisa ringan, seperti gatal atau ruam, hingga parah, seperti pembengkakan wajah atau kesulitan bernapas.
Dalam kasus serius, reaksi anafilaksis bisa terjadi, yang memerlukan penanganan medis segera.
Ini Penyebab Alergi Alkohol
Alergi alkohol terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap alkohol atau bahan lain yang terkandung dalam minuman beralkohol.
Berbagai penyebab yang dapat memicu reaksi alergi ini adalah:
1. Kekebalan Tubuh yang Sensitif
Sistem imun bisa salah mengenali alkohol atau bahan tambahan dalam alkohol sebagai ancaman.
Hal ini menyebabkan tubuh menghasilkan histamin dan reaksi peradangan yang menyebabkan gejala alergi.
2. Reaksi terhadap Bahan Tambahan
Selain alkohol itu sendiri, minuman beralkohol sering mengandung bahan tambahan seperti sulfit, pewarna, atau gluten.
Beberapa orang bisa alergi terhadap bahan-bahan ini, menyebabkan reaksi yang mirip dengan alergi alkohol.
Selain itu, yuk ketahui Kadar Alkohol dalam Berbagai Jenis Minuman Keras.
3. Enzim yang Tidak Cukup
Beberapa orang tidak memproduksi cukup enzim alkohol dehidrogenase, yang diperlukan untuk mencerna alkohol.
Kondisi ini tidak langsung menyebabkan alergi, tetapi bisa menyebabkan gejala mirip alergi seperti kemerahan pada wajah atau mual.
4. Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran dalam kondisi alergi ini.
Beberapa orang dapat menjadi rentan terhadap reaksi alergi alkohol karena faktor keturunan atau riwayat keluarga dengan alergi alkohol.
Apa Kata Riset?
Riset yang dipublikasikan oleh jurnal Allergologie Select ini mengkaji reaksi alergi terhadap minuman beralkohol, terutama anggur merah, yang sering terjadi pada sekitar 10 persen orang.
Reaksi alergi ini lebih sering dialami oleh orang yang sudah memiliki masalah pernapasan seperti asma atau rhinitis.
Terdapat dua jenis reaksi yang bisa terjadi: alergi yang melibatkan sistem imun, dan intoleransi, di mana tubuh tidak bisa mengatasi bahan tertentu dalam alkohol.
Beberapa bahan yang bisa menyebabkan alergi atau intoleransi ini antara lain protein dalam anggur, bahan tambahan dalam pembuatan anggur, serta senyawa-senyawa seperti etanol dan sulfit.
Sementara itu, intoleransi lebih sering terjadi pada orang dengan masalah pencernaan tertentu, seperti kekurangan enzim DAO.
Ketahui Gejala Alergi Alkohol
Gejala alergi alkohol bisa bervariasi, tetapi biasanya melibatkan reaksi dari sistem imun tubuh terhadap alkohol atau bahan lain dalam minuman beralkohol.
Gejala yang biasanya terjadi antara lain:
1. Kemerahan pada Wajah
Salah satu gejala yang sering terjadi adalah wajah menjadi merah atau memerah setelah mengonsumsi alkohol.
Hal ini bisa terjadi karena tubuh kesulitan dalam memproses alkohol, yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah di wajah.
2. Mual dan Muntah
Reaksi alergi terhadap alkohol juga bisa menyebabkan mual, muntah, atau perasaan tidak nyaman di perut setelah minum alkohol.
Ini bisa terjadi karena sistem pencernaan tubuh kesulitan mencerna alkohol.
3. Pembengkakan
Pembengkakan pada area wajah, tenggorokan, atau bibir juga bisa terjadi.
Hal ini terjadi karena reaksi inflamasi yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bereaksi terhadap alkohol atau bahan kimia lainnya dalam minuman.
4. Kesulitan Bernapas atau Sesak Dada
Dalam beberapa kasus, reaksi alergi terhadap alkohol bisa menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas, yang bisa berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
5. Ruam atau Gatal pada Kulit
Kondisi ruam merah atau gatal pada kulit adalah gejala alergi lain yang bisa muncul setelah mengonsumsi alkohol.
Konsisi ini dipicu oleh pelepasan histamin yang berlebihan dalam tubuh.
Selain itu, sakit kepala yang parah setelah mengonsumsi alkohol juga bisa menjadi tanda alergi alkohol, meskipun lebih sering disebabkan oleh intoleransi terhadap alkohol.
Apabila kamu mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi alkohol, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Fakta Menarik
1. Alergi alkohol bisa disebabkan oleh reaksi terhadap bahan tambahan dalam minuman, seperti sulfit atau pewarna.
2. Gejala alergi alkohol bisa muncul dalam waktu 20 menit setelah konsumsi, ditandai sesak napas, gatal, atau pembengkakan wajah.
Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Alkohol?
Mengatasi alergi alkohol memang memerlukan perhatian khusus.
Jika kamu mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi alkohol, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi gejalanya:
1. Hindari Alkohol
Cara terbaik untuk mengatasi alergi alkohol adalah dengan menghindari konsumsi alkohol sepenuhnya.
Apabila kamu sudah terdiagnosis memiliki alergi atau intoleransi alkohol, pastikan untuk tidak mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
2. Menggunakan Obat Antihistamin
Jika kamu mengalami gejala ringan seperti ruam atau gatal, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan antihistamin.
Obat ini membantu mengurangi reaksi alergi dengan memblokir histamin, senyawa yang menyebabkan peradangan.
3. Menggunakan Kortikosteroid
Pada kasus yang lebih parah, seperti pembengkakan wajah atau sesak napas, dokter bisa meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan yang terjadi.
Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk tablet atau krim topikal.
4. Lakukan Pemeriksaan Medis
Apahila kamu sering mengalami reaksi setelah mengonsumsi alkohol, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan apakah gejalanya disebabkan oleh alergi atau intoleransi alkohol, dan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Akan tetapi, jika reaksi alergi ditandai dengan kesulitan bernapas yang parah atau pembengkakan pada tenggorokan, segera hubungi layanan medis darurat.
Dalam kasus ekstrem, penggunaan epinefrin dapat diperlukan untuk menghentikan reaksi alergi berat.
Melakukan langkah-langkah di atas bisa membantu mengelola alergi alkohol, namun penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, kamu bisa menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi di mana saja dan kapan saja, tanpa harus pergi ke luar rumah.
Jangan khawatir jika dokter terlihat offline. Sebab, kamu bisa memesan jadwal lain dengan aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!