Ini Kadar Alkohol dalam Berbagai Jenis Minuman Keras
Setiap orang yang ingin mengonsumsi minuman alkohol perlu mengetahui kadarnya untuk mengetahui batasan minum.

DAFTAR ISI
- Kadar Alkohol dalam Berbagai Jenis Minuman Keras
- Waspadai Bahaya Alkohol
- Interaksi Alkohol dengan Kondisi Tertentu
- Hubungi Dokter Ini Jika Kamu/Orang Terdekat Mengidap Kecanduan Alkohol
- FAQ
Minuman alkohol adalah minuman yang mengandung senyawa alkohol etil (etanol) dan menyebabkan efek memabukkan pada mereka yang mengonsumsinya. Nah, minuman alkohol sendiri ada banyak jenisnya dan memiliki kadar yang berbeda-beda.
Kadar alkohol diukur dalam bentuk persentase yang menggambarkan seberapa besar proporsi alkohol dalam total volume atau berat suatu bahan.
Pengukuran kadar alkohol ini untuk menentukan sejauh mana suatu minuman atau cairan dapat memabukkan atau berdampak pada kesehatan seseorang.
Kadar Alkohol dalam Berbagai Jenis Minuman Keras
Mengetahui kadar alkohol sangat penting untuk menentukan batasan seseorang untuk minum sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Nah, berikut jenis-jenis minuman keras berdasarkan kadar kandungan alkoholnya:
1. Anggur (Wine)
Wine adalah minuman keras yang terbuat dari fermentasi buah anggur. Kadar alkohol dalam anggur biasanya berkisar antara 12-15 persen.
Namun, ada jenis anggur tertentu, seperti port dan sherry, yang dapat memiliki kadar alkohol lebih tinggi, yakni mencapai 20 persen atau lebih.
Faktanya, anggur merah mengandung senyawa polifenol, seperti resveratrol, yang diyakini memiliki efek positif pada kesehatan jantung.
Mengonsumsi wine secukupnya ternyata justru menjaga fungsi pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Namun, efek menyehatkan ini hanya berlaku jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas. Itu sebabnya, kamu perlu konsumsi wine dengan bijak dan tidak berlebihan.
2. Bir
Beer atau bir adalah minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi malt dan hop.
Kadar alkohol dalam bir bervariasi tergantung pada jenisnya. Bir ringan memiliki kadar alkohol sekitar 3-4 persen, sedangkan bir berat (stout, porter) bisa mencapai 8 persen atau lebih.
Konsumsi bir kadar alkohol rendah juga berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Bir mengandung polifenol dan serat yang memiliki manfaat kesehatan jika kamu konsumsi dengan bijak.
Namun, ada juga bir khusus seperti barleywine yang memiliki kadar alkohol sangat tinggi, bisa mencapai 12 hingga 15 persen.
Lantas, Berapa Batasan Aman Mengonsumsi Minuman Beralkohol?
3. Sake
Minuman keras tradisional Jepang ini terbuat dari fermentasi beras. Kadar alkohol dalam sake berkisar antara 15 -20 persen.
Sake yang lebih kuat, dikenal sebagai “Junmai,” dapat memiliki kadar alkohol lebih tinggi, mencapai 20-22 persen.
Sake juga mengandung polifenol yang dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama terkait dengan sistem peredaran darah.
4. Vodka
Jenis minuman alkohol selanjutnya adalah vodka yang terbuat dari fermentasi pati atau biji-bijian.
Kadar alkohol dalam vodka biasanya berkisar antara 35-50 persen. Vodka biasanya dianggap sebagai minuman keras dengan kadar alkohol tinggi.
5. Rum
Minuman alkohol yang satu ini terbuat dari fermentasi gula dan molase. Kadar alkohol dalam rum bervariasi tergantung pada jenisnya.
Light rum memiliki kadar alkohol sekitar 40-45 persen, sedangkan dark rum dapat mencapai 50-60 persen.
6. Whiskey
Whiskey adalah minuman keras yang terbuat dari fermentasi sereal, seperti gandum, jagung, atau jelai.
Kadar alkohol dalam whiskey berkisar antara 40-60 persen, tergantung pada jenisnya.
Whiskey Scotch cenderung memiliki kadar alkohol lebih tinggi daripada bourbon.
7. Tequila
Minuman alkohol ini berasal dari Meksiko yang terbuat dari agave. Kadar alkohol dalam tequila berkisar antara 35-50 persen.
Tequila silver biasanya memiliki kadar alkohol yang lebih rendah daripada tequila anejo yang telah difermentasi lebih lama.
Tequila juga termasuk minuman yang bisa menjaga peredaran darah apabila dikonsumsi secara terbatas.
Jika berlebihan, kadar alkohol yang tinggi berisiko memicu kecanduan. Ketahui Fakta Medis Seputar Minuman Beralkohol lainnya.
8. Brandy
Kemudian, ada brandy yang terbuat dari fermentasi anggur atau buah-buahan lainnya.
Kadar alkohol dalam brandy berkisar antara 35 hingga 60 persen, tergantung pada jenis dan metode pembuatannya.
9. Liqueur
Liqueur adalah minuman keras yang dicampur dengan gula, buah-buahan, rempah-rempah, dan bahan lainnya.
Kadar alkohol dalam liqueur bervariasi secara signifikan, tetapi biasanya berkisar antara 15-30 persen.
Waspadai Bahaya Alkohol
Selain kadar alkohol, penting untuk memahami dampak kesehatan jangka panjang dari konsumsi alkohol.
Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi alkohol berlebihan merupakan faktor risiko utama untuk lebih dari 200 penyakit, termasuk sirosis hati, kanker, dan penyakit jantung.
Konsumsi alkohol kronis juga dapat menyebabkan gangguan neurologis, seperti sindrom Wernicke-Korsakoff, yang disebabkan oleh defisiensi tiamin.
Konsumsi alkohol dapat memberikan dampak yang berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada jumlah yang dikonsumsi, frekuensi, dan kondisi kesehatan individu.
Beberapa dampak negatif konsumsi alkohol berlebihan meliputi:
- Kerusakan hati (sirosis).
- Peningkatan risiko penyakit jantung.
- Gangguan pencernaan.
- Masalah mental (depresi, kecemasan).
- Ketergantungan alkohol (alkoholisme).
- Peningkatan risiko kanker (mulut, tenggorokan, hati, payudara).
Ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi alkohol sama sekali karena dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada janin (fetal alcohol syndrome).
Interaksi Alkohol dengan Kondisi Tertentu
Bukan hanya memerhatikan bahaya konsumsi alkohol, interaksi alkohol dengan kondisi medis tertentu juga perlu diperhatikan.
Misalnya, bagi penderita diabetes, alkohol dapat mengganggu kontrol gula darah dan meningkatkan risiko hipoglikemia.
Penelitian dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA) menunjukkan bahwa alkohol dapat berinteraksi dengan berbagai obat, termasuk obat penenang, antidepresan, dan obat penghilang rasa sakit, meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
Selain itu, konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol janin (FAS), yang menyebabkan cacat lahir dan masalah perkembangan pada anak.
Hubungi Dokter Ini Jika Kamu/Orang Terdekat Mengidap Kecanduan Alkohol
Penting untuk diingat bahwa beberapa manfaat kesehatan dari mengonsumsi minuman alkohol hanya berlaku ketika kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat terbatas.
Konsumsi berlebihan justru bisa memicu masalah kesehatan, seperti penyakit hati dan kecanduan alkohol.
Selain itu, manfaat kesehatan ini juga mungkin tidak berlaku untuk semua individu.
Ada sejumlah faktor, seperti kondisi kesehatan dan interaksi dengan obat-obatan yang harus diperhitungkan sebelum meminum alkohol.
Seseorang yang punya riwayat masalah alkohol atau masalah kesehatan tertentu, sebaiknya berdiskusi dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
Jika kamu atau orang terdekat memiliki tanda-tanda kecanduan alkohol, segera hubungi dokter di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran dan tindakan yang tepat untuk menangani kondisi ini.
Berikut beberapa dokter jiwa dan psikolog berpengalaman yang bisa kamu hubungi. Mereka telah mendapatkan penilaian baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani
- Munazilah S.Psi, M.Psi
- Dina Zhafarina M.Psi
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
Tak perlu khawatir jika dokter atau psikolog sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Alcohol content
American Addiction Centers. Diakses pada 2025. What are the average alcohol content rates for beer-wine and liquor.
The Spruce Eats. Diakses pada 2025. Alcohol content of liquor.
FAQ
1. Apakah semua minuman beralkohol sama?
Tidak, kadar alkohol dalam setiap minuman berbeda-beda. Bir umumnya memiliki kadar alkohol lebih rendah dibandingkan anggur atau minuman keras.
2. Bagaimana cara menghitung kadar alkohol yang saya konsumsi?
Dapat menghitungnya dengan mengetahui volume minuman dan kadar alkohol (ABV) yang tertera pada label.
3. Apakah alkohol bisa membantu mengatasi stres?
Meskipun alkohol dapat memberikan efek relaksasi sementara, penggunaannya sebagai cara untuk mengatasi stres jangka panjang dapat berbahaya dan menyebabkan masalah kesehatan mental.


