Anak Sering Bersin di Pagi Hari Tanda Idap Rinitis Alergi, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Sebenarnya, bersin merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan hal asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Namun, bersin juga dapat menjadi penanda adanya gangguan kesehatan dalam tubuh. Seperti misalnya ketika anak sering bersin di pagi hari. Bisa jadi itu merupakan gejala dari rinitis alergi. Apa itu rinitis alergi dan mengapa kondisi ini kerap menyerang anak-anak?
Rinitis alergi adalah salah satu penyakit alergi yang umumnya dialami pada usia anak sekolah dan dapat terus berlangsung sampai dewasa, apabila tidak ditangani dengan baik. Ketika mengalami rinitis alergi, terjadi reaksi alergi yang menyebabkan peradangan pada daerah hidung yang dapat menyebabkan keluarnya lendir, rasa gatal, bersin, dan hidung buntu. Gejala ini dapat disertai juga dengan mata merah, gatal, dan berair. Pada beberapa kasus, gejala lain yang juga dapat menyertai adalah mimisan, tidur mengorok, gangguan pada telinga, sakit kepala, apabila terjadi komplikasi sinusitis.
Baca juga: Serba-Serbi Bersin, Ini yang Perlu Diketahui
Gejala-gejala ini bervariasi dari ringan-sedang sampai berat. Pada anak dengan gejala rinitis alergi yang berat, kegiatannya anak pada pagi hari dapat terganggu karena kualitas tidur malam tidak optimal, akibat obstruksi atau sumbatan pada hidung yang cukup berat. Konsentrasi anak di sekolah juga dapat terganggu karena anak merasa masih mengantuk, sehingga prestasi belajarnya pun menurun.
Apa yang Membuat Anak Rentan Mengalami Rinitis Alergi?
Sebagai salah satu jenis alergi, pemicu terjadinya rinitis alergi adalah adanya alergen yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas. Alergen yang paling sering menjadi dalang dari kasus rinitis alergi di Indonesia atau negara tropis lainnya adalah tungau debu rumah, bulu binatang, dan kecoa.
Alergen makanan sangat jarang menjadi pencetus rhinitis alergi. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi pencetus rhinitis alergi pada anak agar dapat dilakukan penghindaran dengan tepat dan seoptimal mungkin. Penentuan alergen penyebab rinitis alergi dapat dilakukan melalui riwayat penyakit anak dan dapat didukung dengan tes alergi baik melalui darah atau pun tes kulit. Hal yang harus diperhatikan selain alergen adalah masalah polutan seperti asap rokok yang dapat merusak saluran napas. Polutan dapat memperberat penyakit alergi di saluran napas seperti asma dan rinitis alergi.
Perlu diketahui pula bahwa anak yang berisiko mengidap rinitis alergi adalah anak-anak dengan riwayat penyakit alergi pada keluarga. Oleh sebab itu, perlu ditelusuri riwayat penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi, atau dermatitis atopik (eksim) pada orangtua dan saudara sekandung. Apabila ada orangtua atau saudara sekandung memiliki riwayat penyakit alergi, anak pun mempunyai risiko lebih tinggi mengidap penyakit alergi termasuk rinitis alergi.
Baca juga: Kenali Alergi Anak dari Gejala-gejalanya
Pengobatan yang Dapat Diberikan
Bagi anak yang alergi terhadap tungau debu rumah, hindari kontak dengan tungau debu rumah. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari barang menumpuk di dalam kamar, penggunaan karpet, kapuk, dan boneka bulu. Gantilah seprai, sarung bantal atau guling, kelambu, gorden setiap 1 minggu sekali. Jemur atau vacuum tempat tidur 1 minggu sekali. Bersihkan pendingin ruangan setiap minimal 2-3 bulan sekali.
Konsentrasi tungau debu rumah akan tinggi di tempat manusia sering berada, karena makanan tungau debu rumah adalah serpihan kulit manusia. Itulah sebabnya jumlah tungau debu rumah paling banyak di kamar tidur. Untuk itu, sebaiknya anak tidak terlalu sering berada di kamar tidur, anjurkan anak lebih banyak bermain di luar kamar.
Obat-obatan yang digunakan bergantung pada berat ringannya penyakit. Pada rinitis alergi ringan dengan kekambuhan yang jarang, obat yang dapat digunakan adalah antihistamin. Sementara apabila rinitis alergi berat atau dengan kekambuhan yang sering, anak akan diminta menggunakan obat semprot hidung yang berisi steroid dosis sangat rendah untuk mengurangi reaksi peradangan pada hidung. Lama penggunaan obat antihistamin dan obat semprot hidung steroid bervariasi dan dapat berlangsung sampai sekitar 6 bulan bergantung pada berat ringannya penyakit.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Rhinitis
Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit rinitis alergi pada anak. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!