Apakah Boleh Berhubungan Seksual saat Darah Haid Tinggal Sedikit? Ini Faktanya!

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   27 Desember 2024

“Berhubungan seks saat haid sebaiknya dihindari, karena bisa memicu masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual (IMS) hingga endometriosis.”

Apakah Boleh Berhubungan Seksual saat Darah Haid Tinggal Sedikit? Ini Faktanya!Apakah Boleh Berhubungan Seksual saat Darah Haid Tinggal Sedikit? Ini Faktanya!

DAFTAR ISI


Banyak orang yang merasa ragu dan penasaran, apakah boleh berhubungan saat haid sedikit? Topik ini kerap memunculkan berbagai pandangan, baik dari segi medis maupun budaya. 

Selain bisa menimbulkan ketidaknyamanan, berhubungan seksual dalam kondisi ini juga sering dikaitkan dengan risiko kesehatan tertentu. Contohnya IMS, vaginosis bakterialis, hingga endometriosis. 

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami lebih jauh. Simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini!

Bolehkah Berhubungan saat Darah Haid Tinggal Sedikit?

Kamu penasaran, apakah boleh berhubungan saat haid sedikit? Secara umum, tidak ada larangan mutlak untuk berhubungan seksual saat haid (menstruasi), termasuk ketika darah yang keluar hanya sedikit. 

Namun, jika kamu ingin melakukannya, ada beberapa aspek perlu dipertimbangkan, baik dari sudut pandang medis maupun kebersihan. 

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Obstetrics & Gynecology, hubungan seksual saat haid dapat meningkatkan risiko infeksi. Sebab, perubahan kadar pH di area vagina saat menstruasi, membuatnya lebih rentan terhadap bakteri. 

Selain itu, jurnal Sexually Transmitted Infections juga mencatat bahwa, aktivitas seksual saat haid dapat meningkatkan kemungkinan penularan infeksi menular seksual, khususnya human immunodeficiency virus (HIV). 

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kontak langsung dengan darah, yang berpotensi membawa virus atau bakteri. 

Oleh karena itu, meskipun secara teknis boleh dilakukan, kamu dan pasangan tetap perlu berhati-hati jika ingin melakukan hubungan seksual saat haid. 

Risiko Berhubungan Seksual saat Haid

Apakah boleh berhubungan saat haid sedikit? Seperti penjelasan studi di atas, hal tersebut berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya:

1. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual adalah penyakit infeksi yang dapat menular melalui kontak seksual, baik seks vaginal, oral, maupun anal. 

Kontak dengan darah menstruasi dapat meningkatkan risiko penularan IMS. Contohnya seperti sifilis, gonore, klamidia, hingga HIV, terutama jika salah satu pasangan terinfeksi. 

Hal ini bisa terjadi karena virus dan bakteri lebih mudah berpindah melalui cairan tubuh saat menstruasi.

2. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK merupakan infeksi yang terjadi di sistem kemih. Gejalanya berupa rasa nyeri saat buang air kecil, intensitas buang air kecil yang semakin meningkat atau sering, demam, urine berbau, hingga nyeri panggul atau perut bagian bawah. 

Nah, faktanya, aktivitas seksual saat haid dapat memindahkan bakteri dari area genital ke saluran kemih, sehingga risiko infeksi saluran kemih pun meningkat. 

Infeksi saluran kemih bisa diatasi dengan mengonsumsi obat. Berikut ini rekomendasi Obat Infeksi Saluran Kemih yang Umum Diresepkan

3. Vaginosis bakterialis

Perubahan kadar pH di area vagina selama menstruasi membuat bakteri jahat lebih mudah berkembang, sehingga dapat memicu vaginosis bakterialis

Masalah kesehatan yang satu ini memiliki gejala berupa  keputihan dengan warna putih keabuan dan berbau amis, terutama setelah berhubungan intim dan saat haid.

4. Iritasi atau cedera

Dinding vagina umumnya lebih sensitif selama haid, sehingga risiko iritasi atau cedera akibat gesekan saat berhubungan seksual menjadi lebih tinggi.

Kamu perlu tahu, berikut Ini Cara Mengobati Miss V yang Lecet dan Perih. 

5. Endometriosis

Beberapa teori menyebutkan bahwa, aktivitas seksual saat haid dapat meningkatkan risiko endometriosis

Endometriosis terjadi karena aliran darah haid yang seharusnya keluar melalui vagina, justru berbalik arah dan masuk ke dalam rongga perut. 

Riset Tentang Hubungan Seksual saat Haid dengan Endometriosis

Sebuah studi berjudul Association between Sexual Activity during Menstruation and Endometriosis: A Case-Control Study yang diterbitkan dalam International Journal of Fertility & Sterility (2019) menyoroti kemungkinan kaitan antara hubungan seksual saat menstruasi dan risiko endometriosis. 

Studi ini menganalisis 259 wanita dengan endometriosis dan menemukan bahwa, aktivitas seksual selama menstruasi dapat menjadi salah satu faktor risiko potensial.

Peneliti menduga bahwa tekanan selama hubungan seksual, dapat mendorong aliran darah menstruasi kembali ke dalam rongga perut melalui saluran tuba, yang dikenal sebagai retrograde menstruation

Kondisi ini memungkinkan jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, yang pada gilirannya dapat memicu gejala endometriosis. Contohnya seperti nyeri panggul kronis dan infertilitas.

Namun, studi ini juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan sebab-akibat yang jelas.

Selain berhubungan seksual saat haid, ini 5 Kondisi yang Bisa Memicu Terjadinya Endometriosis. 

Sebaiknya, tunda aktivitas seksual hingga menstruasi benar-benar selesai untuk menghindari komplikasi seperti infeksi atau potensi masalah reproduksi lainnya. 

Jika kamu memiliki kekhawatiran terkait menstruasi atau kesehatan reproduksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran perawatan dan pengobatan yang tepat.

Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat dan vitamin kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc

Yuk, download aplikasi Halodoc, sekarang juga!

Referensi:
Obstetrics & Gynecology. Diakses pada 2024. Hubungan Seksual Saat Haid.
Sexually Transmitted Infections. Diakses pada 2024. Risiko Penularan IMS.
Healthline. Diakses pada 2024. Infeksi Saluran Kemih.
International Journal of Fertility & Sterility. Diakses pada 2024. Association between Sexual Activity during Menstruation and Endometriosis: A Case-Control Study.