Apakah Boleh Berhubungan Seksual saat Darah Haid Tinggal Sedikit? Ini Faktanya!
“Berhubungan seks saat haid sebaiknya dihindari, karena bisa memicu masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual (IMS) hingga endometriosis.”

DAFTAR ISI
- Bolehkah Berhubungan saat Darah Haid Tinggal Sedikit?
- Risiko Berhubungan Seksual saat Haid
- Riset Menyebut Hubungan Seksual saat Haid Bisa Sebabkan Endometriosis
Banyak orang yang merasa ragu dan penasaran, apakah boleh berhubungan saat haid sedikit? Topik ini kerap memunculkan berbagai pandangan, baik dari segi medis maupun budaya.
Selain bisa menimbulkan ketidaknyamanan, berhubungan seksual dalam kondisi ini juga sering dikaitkan dengan risiko kesehatan tertentu. Contohnya IMS, vaginosis bakterialis, hingga endometriosis.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami lebih jauh. Simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini!
Bolehkah Berhubungan saat Darah Haid Tinggal Sedikit?
Kamu penasaran, apakah boleh berhubungan saat haid sedikit? Secara umum, tidak ada larangan mutlak untuk berhubungan seksual saat haid (menstruasi), termasuk ketika darah yang keluar hanya sedikit.
Namun, jika kamu ingin melakukannya, ada beberapa aspek perlu dipertimbangkan, baik dari sudut pandang medis maupun kebersihan.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Obstetrics & Gynecology, hubungan seksual saat haid dapat meningkatkan risiko infeksi. Sebab, perubahan kadar pH di area vagina saat menstruasi, membuatnya lebih rentan terhadap bakteri.
Selain itu, jurnal Sexually Transmitted Infections juga mencatat bahwa, aktivitas seksual saat haid dapat meningkatkan kemungkinan penularan infeksi menular seksual, khususnya human immunodeficiency virus (HIV).
Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kontak langsung dengan darah, yang berpotensi membawa virus atau bakteri.
Oleh karena itu, meskipun secara teknis boleh dilakukan, kamu dan pasangan tetap perlu berhati-hati jika ingin melakukan hubungan seksual saat haid.
Fakta tentang Hubungan Seksual saat Haid
1. Berhubungan seksual saat haid tetap bisa menyebabkan kehamilan, terutama jika ovulasi terjadi lebih cepat dari perkiraan.
2. Berhubungan seksual saat haid bisa meredakan kram, berkat pelepasan hormon endorfin.
3. Dalam beberapa budaya, hubungan seksual saat haid dianggap tabu, karena alasan kebersihan dan kepercayaan.
Risiko Berhubungan Seksual saat Haid
Apakah boleh berhubungan saat haid sedikit? Seperti penjelasan studi di atas, hal tersebut berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya:
1. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual adalah penyakit infeksi yang dapat menular melalui kontak seksual, baik seks vaginal, oral, maupun anal.
Kontak dengan darah menstruasi dapat meningkatkan risiko penularan IMS. Contohnya seperti sifilis, gonore, klamidia, hingga HIV, terutama jika salah satu pasangan terinfeksi.
Hal ini bisa terjadi karena virus dan bakteri lebih mudah berpindah melalui cairan tubuh saat menstruasi.
2. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK merupakan infeksi yang terjadi di sistem kemih. Gejalanya berupa rasa nyeri saat buang air kecil, intensitas buang air kecil yang semakin meningkat atau sering, demam, urine berbau, hingga nyeri panggul atau perut bagian bawah.
Nah, faktanya, aktivitas seksual saat haid dapat memindahkan bakteri dari area genital ke saluran kemih, sehingga risiko infeksi saluran kemih pun meningkat.
Infeksi saluran kemih bisa diatasi dengan mengonsumsi obat. Berikut ini rekomendasi Obat Infeksi Saluran Kemih yang Umum Diresepkan.
3. Vaginosis bakterialis
Perubahan kadar pH di area vagina selama menstruasi membuat bakteri jahat lebih mudah berkembang, sehingga dapat memicu vaginosis bakterialis.
Masalah kesehatan yang satu ini memiliki gejala berupa keputihan dengan warna putih keabuan dan berbau amis, terutama setelah berhubungan intim dan saat haid.
4. Iritasi atau cedera
Dinding vagina umumnya lebih sensitif selama haid, sehingga risiko iritasi atau cedera akibat gesekan saat berhubungan seksual menjadi lebih tinggi.
Kamu perlu tahu, berikut Ini Cara Mengobati Miss V yang Lecet dan Perih.
5. Endometriosis
Beberapa teori menyebutkan bahwa, aktivitas seksual saat haid dapat meningkatkan risiko endometriosis.
Endometriosis terjadi karena aliran darah haid yang seharusnya keluar melalui vagina, justru berbalik arah dan masuk ke dalam rongga perut.
Riset Tentang Hubungan Seksual saat Haid dengan Endometriosis
Sebuah studi berjudul Association between Sexual Activity during Menstruation and Endometriosis: A Case-Control Study yang diterbitkan dalam International Journal of Fertility & Sterility (2019) menyoroti kemungkinan kaitan antara hubungan seksual saat menstruasi dan risiko endometriosis.
Studi ini menganalisis 259 wanita dengan endometriosis dan menemukan bahwa, aktivitas seksual selama menstruasi dapat menjadi salah satu faktor risiko potensial.
Peneliti menduga bahwa tekanan selama hubungan seksual, dapat mendorong aliran darah menstruasi kembali ke dalam rongga perut melalui saluran tuba, yang dikenal sebagai retrograde menstruation.
Kondisi ini memungkinkan jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, yang pada gilirannya dapat memicu gejala endometriosis. Contohnya seperti nyeri panggul kronis dan infertilitas.
Namun, studi ini juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan sebab-akibat yang jelas.
Selain berhubungan seksual saat haid, ini 5 Kondisi yang Bisa Memicu Terjadinya Endometriosis.
Sebaiknya, tunda aktivitas seksual hingga menstruasi benar-benar selesai untuk menghindari komplikasi seperti infeksi atau potensi masalah reproduksi lainnya.
Jika kamu memiliki kekhawatiran terkait menstruasi atau kesehatan reproduksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran perawatan dan pengobatan yang tepat.
Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat dan vitamin kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc.
Yuk, download aplikasi Halodoc, sekarang juga!