Awas, Ini Penyebab dan Faktor Risiko dari Aneurisma Aorta
Halodoc, Jakarta – Aneurisma aorta adalah penyakit yang ditandai kemunculan benjolan pada dinding pembuluh darah utama dan terbesar (aorta). Jika dibiarkan tanpa penanganan, penyakit ini menyebabkan dinding aorta robek dan pecah hingga penggumpalan darah yang mengancam nyawa.
Komplikasi aneurisma aorta biasanya ditandai dengan sulit bernapas, tekanan darah rendah, nyeri parah, sulit menelan, pusing, jantung berdebar cepat, mual, muntah, hingga kehilangan kesadaran.
Penyebab dan Faktor Risiko Aneurisma Aorta
Aneurisma aorta terjadi akibat kelemahan dinding aorta yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, kebiasaan merokok, dan mengidap penyakit bawaan yang melemahkan pembuluh darah (seperti sindrom Marfan). Orang berjenis kelamin pria, berusia lebih dari 55 tahun, dan ada riwayat keluarga dengan aneurisma aorta juga meningkatkan risiko penyakit ini.
Selain itu, beberapa penyakit ini menjadi faktor risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu sebagai berikut.
1. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan dinding arteri akibat penumpukan plak. Akibatnya, peredarah darah dan oksigen dari arteri ke organ tubuh menjadi terhambat. Kondisi ini yang membuat aorta melemah dan meningkatkan risiko terjadinya aneurisma aorta. Penyakit lain yang rentan terjadi akibat penumpukan plak adalah serangan jantung dan stroke.
2. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi memberi tekanan besar pada dinding aorta sehingga jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini memicu penggelembungan dinding pembuluh darah yang melemahkan dinding aorta. Hipertensi meningkatkan risiko terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung, masalah ginjal, sindrom metabolik, dan masalah mata.
Baca Juga: 7 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui semua orang
3. Diabetes
Diabetes tanpa penanganan yang tepat membuat penyakit aterosklerosis datang lebih awal, sehingga berpotensi merusak pembuluh darah dan melemahkan aorta. Pengidap diabetes rentan mengidap penyakit kardiovaskuler, stroke, retinopati, dan kanker.
4. Nekrosis Medial Kistik
Nekrosis medial kistik membuat lapisan tengah pembuluh darah memburuk dan menimbulkan lapisan abnormal yang melemahkan struktur pendukung dinding pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko aneurisma aorta pada pengidap nekrosis medial kistik.
5. Aneurisma Mikotik dan Inflamasi
Aneurisma mikotik terjadi saat bakteri masuk dan menyerang sistem pembuluh darah. Sedangkan aneurisma inflamasi (seperti psoriasis dan rheumatoid arthritis) bisa menyebabkan peradangan pembuluh darah. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, kedua jenis aneurisma ini bisa melemahkan dinding aorta.
6. Cedera
Benturan keras di dada dan perut bisa merusak dan melemahkan dinding aorta, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aneurisma aorta.
Aneurisma Otak Bisa Dicegah
Aneurisma otak tidak bisa dicegah dengan mengonsumsi obat. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat dan kuat. Antara lain dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan kolesterol, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan rutin memantau tekanan darah.
Baca Juga: Hati-Hati Ini 5 Jenis Cedera yang Bisa Terjadi Saat Olahraga
Itulah penyebab dan faktor risiko aneurisma otak yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar aneurisma aorta, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Ibu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!