Bahagia Kunci Panjang Usia bagi Orang Tua

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   29 Mei 2020
Bahagia Kunci Panjang Usia bagi Orang TuaBahagia Kunci Panjang Usia bagi Orang Tua

Halodoc, Jakarta - Banyak orang menduga bahwa angka harapan hidup sangat ditentukan oleh genetik. Namun, kenyataannya gen memainkan peran yang jauh lebih kecil daripada yang diyakini semula. Faktor lingkungan seperti diet dan gaya hidup adalah kunci untuk panjang umur. Salah satunya adalah merasa bahagia, merupakan faktor penting untuk orangtua agar bisa panjang umur dan selalu sehat.

Hasil penelitian di Duke-NUS Medical School di Singapura yang diterbitkan pada jurnal ilmiah British Geriatrics Society mengatakan orang tua yang bahagia bisa hidup lebih lama. Para penulis menemukan bahwa peningkatan kebahagiaan akan berbanding lurus dengan pengurangan angka kematian. 

Baca juga: Kapan Sebaiknya Lansia Mengunjungi Dokter Geriatri?

Hubungan Kebahagiaan dengan Panjang Umur

Studi yang dilakukan di Singapura ini menggunakan data untuk 4.478 peserta survei yang representatif secara nasional yang dinilai pada tahun 2009, dan kemungkinan kematian hingga 31 Desember 2015. Survei difokuskan pada usia individu 60 tahun dan lebih tua yang tinggal di Singapura.

Kebahagiaan dinilai dengan bertanya pada peserta survei seberapa sering dalam seminggu terakhir mereka merasa bahagia, merasa menikmati hidup, dan merasakan harapan tentang masa depan. Respons mereka dipertimbangkan dalam dua cara yang berbeda yakni ‘skor kebahagiaan', dan 'variabel kebahagiaan biner atau ‘Bahagia / Tidak Bahagia’. Dalam penelitian ini, berbagai data demografi, pilihan gaya hidup, kesehatan dan faktor sosial juga diperhitungkan dalam analisis.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa di antara orang tua yang bahagia, 15 persen di antaranya meninggal hingga 31 Desember 2015. Sebaliknya, proporsi yang sesuai lebih tinggi, yaitu 20 persen, di antara orang tua yang tidak bahagia. Setiap peningkatan satu poin pada skor kebahagiaan menurunkan kemungkinan kematian akibat sebab apa pun. 

Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan kecil dalam kebahagiaan bermanfaat bagi mereka yang berusia lanjut. Oleh karena itu, kegiatan tingkat individu serta kebijakan dan program pemerintah yang mempertahankan atau meningkatkan kebahagiaan atau kesejahteraan psikologis dapat berkontribusi untuk kehidupan yang lebih lama pada orang lanjut usia. 

Baca juga: Merasa Susah Bahagia? Coba Lakukan Ini

Langkah untuk Mendapatkan Umur Panjang dari Sisi Psikologis

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur jika dilihat dari segi psikologi, seperti: 

  • Memprioritaskan Kebahagiaan

Merasa bahagia dapat secara signifikan meningkatkan umur. Faktanya, individu yang lebih bahagia mengalami penurunan 3,7 persen pada kematian dini selama periode studi 5 tahun. Sebuah studi terhadap 180 biarawati Katolik juga menganalisis tingkat kebahagiaan yang mereka laporkan sendiri ketika mereka pertama kali memasuki biara dan kemudian membandingkan tingkat-tingkat ini dengan umur mereka.

Mereka yang merasa paling bahagia pada usia 22 tahun 2,5 kali lebih mungkin masih hidup enam dekade kemudian. Akhirnya, tinjauan terhadap 35 studi menunjukkan bahwa orang yang bahagia dapat hidup hingga 18 persen lebih lama daripada rekan mereka yang kurang bahagia.

  • Hindari Stres dan Kecemasan

Kecemasan dan stres dapat secara signifikan mengurangi masa hidup seseorang.  Misalnya, wanita yang stres atau kecemasan dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru.  Demikian pula, risiko kematian dini hingga tiga kali lebih tinggi untuk pria yang cemas atau stres dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih santai.

Jika kamu merasa stres, tertawa dan optimisme bisa menjadi dua komponen kunci dari solusi ini. Studi menunjukkan bahwa orang yang pesimistis memiliki risiko kematian dini 42 persen lebih tinggi daripada orang yang lebih optimis. Jadi, tawa dan pandangan positif tentang kehidupan mengurangi stress dan berpotensi memperpanjang hidup. 

  • Jaga Pertemanan

Para peneliti juga melaporkan bahwa menjaga jejaring sosial yang sehat dapat membantu seseorang hidup hingga 50 persen lebih lama. Bahkan, memiliki hanya 3 ikatan sosial dapat mengurangi risiko kematian dini lebih dari 200 persen.

Studi juga menghubungkan jaringan sosial yang sehat dengan perubahan positif pada jantung, otak, hormonal, dan fungsi kekebalan tubuh, yang dapat menurunkan risiko penyakit kronis. Lingkaran sosial yang kuat juga membantu seseorang bereaksi kurang negatif terhadap stres. Memberikan dukungan kepada orang lain juga lebih bermanfaat daripada menerimanya. Selain menerima perawatan dari teman dan keluarga, pastikan untuk membalas budi baik orang-orang terdekat kamu. 

Baca juga: Tidur Cukup Bisa Bikin Bahagia, Ini Faktanya

Itulah kaitan antara kebahagiaan dan efek panjang umur yang bisa terjadi pada orangtua. Namun, jika kamu tinggal dengan orangtua, pastikan ia rutin memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit terdekat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dokter yang lebih mudah. Tunggu apalagi, ambil smartphone kamu sekarang dan nikmati kemudahan mengakses layanan kesehatan di Halodoc.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Habits Linked to Long Life.
Science Daily. Diakses pada 2020. Happy Older People Live Longer.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan