Begini Cara Diagnosis Penyakit Buerger

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 November 2020
Begini Cara Diagnosis Penyakit BuergerBegini Cara Diagnosis Penyakit Buerger

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar penyakit bernama Buerger disease (penyakit Buerger)? Kalau belum tak perlu heran, karena penyakit yang satu ini memang terbilang langka. Menurut catatan National Institutes of Health (NIH) - Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD), pada tahun 1947, penyakit ini diperkirakan terjadi pada 104 dari 100.000 orang. Nah, sekarang diperkirakan terjadi pada 12-20 dari 100.000 orang. 

Seseorang yang mengidap penyakit Buerger umumnya mengalami rasa nyeri pada tangan dan kaki, serta diiringi dengan kulit yang memucat. Kondisi ini disebabkan akibat pembuluh darah tangan dan kaki yang mengalami gangguan peradangan dan pembengkakan.

Nah, gangguan ini yang dapat menyumbat aliran darah sehingga mengakibatkan terbentuknya gumpalan darah. Hati-hati, dalam beberapa kasus penyakit Buerger ini bisa menimbulkan kematian jaringan (gangrene) pada tangan atau kaki, dan berujung pada amputasi. Tuh, seram kan?

Lantas, bagaimana cara mendiagnosis penyakit Buerger? Lalu, seperti apa saja gejala-gejala yang umum dialami pengidapnya? 

Baca juga: Waspadai Komplikasi yang Diakibatkan Penyakit Buerger

Tes Darah sampai USG

Sebenarnya hingga kini belum ada metode yang spesifik atau tes yang dapat memastikan apakah seseorang mengidap penyakit Buerger atau tidak. Meski begitu, dokter mungkin akan merekomendasikan tes untuk menyingkirkan penyebab lain yang dapat menimbulkan gejala serupa, selain dari penyakit Buerger. 

Cara mendiagnosis penyakit Buerger diawali dengan wawancara medis untuk mengetahui faktor risiko yang dimiliki pasien, pemeriksaan fisik (gejala), dan memeriksa kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Selanjutnya, dokter melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti: 

  • Tes darah. Sebenarnya tidak ada tes darah untuk mendiagnosis penyakit Buerger. Tes darah ini bertujuan untuk mendeteksi zat-zat tertentu di dalam darah, yang kemunculannya bisa dipicu oleh kondisi selain penyakit Buerger.  
  • Tes Allen. Di pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa aliran darah pada tangan pasien. Di sini pasien diminta untuk mengepalkan tangan sekuat mungkin, lalu membukanya. Andaikan aliran darah melambat, bisa saja kondisi tersebut menjadi tanda adanya penyakit Buerger. 
  • Angiografi. Angiogram membantu melihat kondisi arteri tubuh. Angiogram dapat dilakukan secara non-invasif dengan menggunakan CT scan atau MRI. Sebelum pemindaian dilakukan, pembuluh darah pasien akan disuntik dengan zat pewarna kontras. Zat ini bertujuan untuk memperjelas gambaran kondisi pembuluh darah tubuh.
  • Plethysmography atau ultrasonografi pembuluh darah di ekstremitas. Tes ini mungkin dapat menunjukkan penyumbatan darah di tangan atau kaki yang terdampak.
  • Ultrasonografi (USG) Doppler. Sama dengan plethysmography, tes USG Doppler menunjukkan ada tidaknya penyumbatan pembuluh darah.

Baca juga : Sebelum Terlambat, Kenali Cara Pencegahan Penyakit Buerger

Nah, bagi kamu yang ingin melakukan berbagai pemeriksaan fisik terkait penyakit Buerger atau keluhan lainnya, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.

Gejala Penyakit Buerger

Gejala penyakit Buerger bisa berbeda-beda pada tiap individu. Pasalnya, gangguan pada pembuluh darah dan kaki ini bisa memicu berbagai keluhan pada tiap pengidapnya. Meski begitu, menurut NIH - GARD, gejala penyakit Buerger umumnya meliputi: 

  • Bekuan darah di arteri.
  • Kematian jaringan tubuh karena kurangnya aliran darah atau infeksi.
  • Kulit terbuka (luka) dan sakit.
  • Peradangan pada pembuluh darah.
  • Warna biru yang persisten pada tangan, kaki, atau bagian wajah.
  • Nyeri sendi.
  • Perasaan seperti tertusuk jarum.
  • Timbulnya sensasi geli.
  • Berkeringat berlebihan.
  • Kesulitan tidur atau insomnia. 

Baca juga: Mitos atau Fakta Penyakit Buerger Diturunkan Secara Genetik

Bagi kamu yang mengalami gejala penyakit Buerger di atas, segeralah temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Thromboangiitis obliterans
NIH - Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD). Diakses pada 2020 Buerger Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Buerger's disease

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan