Benarkah Penggunaan Pil KB Jangka Panjang Picu Kanker Serviks?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB dalam jangka panjang memang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

DAFTAR ISI
- Penggunaan Pil KB Jangka Panjang Picu Kanker Serviks? Ini Faktanya
- Waspadai Gejala Kanker Serviks
- Pencegahan Kanker Serviks
- Kapan Harus ke Dokter?
Pil KB atau kontrasepsi oral merupakan salah satu metode praktis yang paling banyak dipilih wanita untuk mencegah kehamilan.
Meski memiliki banyak manfaat, muncul kekhawatiran mengenai efek samping penggunaannya dalam jangka panjang.
Salah satu yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah pil KB jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Benarkah demikian, dan bagaimana penjelasan medisnya? Simak ulasannya berikut!
Penggunaan Pil KB Jangka Panjang Picu Kanker Serviks? Ini Faktanya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB dalam jangka panjang memang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Risiko ini terutama terlihat pada wanita yang mengonsumsi kontrasepsi oral selama 5 tahun atau lebih.
Sebuah studi yang dirilis oleh U.S. National Cancer Institute menemukan bahwa:
- Risiko kanker serviks meningkat 10 persen pada wanita yang menggunakan pil KB kurang dari 5 tahun.
- Risiko meningkat hingga 60 persen jika digunakan selama 5–9 tahun.
- Risiko bisa menjadi dua kali lipat jika digunakan selama 10 tahun atau lebih.
Meski begitu, risikonya akan menurun secara bertahap setelah kamu berhenti menggunakan pil KB.
Artinya, faktor durasi pemakaian memiliki peran penting dalam kaitannya dengan risiko kanker serviks.
Perlu diingat, pil KB bukan satu-satunya faktor risiko. Infeksi Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks.
Faktor gaya hidup, sistem kekebalan tubuh yang lemah, hingga kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Apakah Siklus Menstruasi Tidak Teratur? Saatnya Konsultasi ke Dokter Ini untuk tahu penanganan yang tepat.
Waspadai Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala.
Oleh karena itu, banyak wanita baru menyadari saat penyakit sudah berkembang. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Pendarahan vagina di luar siklus menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau setelah menopause.
- Keputihan berlebihan yang berbau tidak biasa atau bercampur darah.
- Nyeri panggul atau punggung bawah.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas, disertai kelelahan berlebih.
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini secara terus-menerus, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini? Ini Rekomendasi Dokter Bedah Onkologi di Halodoc yang bisa kamu hubungi.
Pencegahan Kanker Serviks
Meskipun pil KB jangka panjang dapat meningkatkan risiko, ada banyak langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kemungkinan terjadinya kanker serviks, seperti:
- Melakukan vaksinasi HPV. Vaksin ini efektif mencegah sebagian besar kasus kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV.
- Rutin melakukan pap smear atau tes IVA. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi adanya perubahan sel pada serviks sejak dini.
- Hindari kebiasaan merokok. Rokok dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko kanker serviks.
- Menjaga pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, serta mengelola stres bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, kamu juga perlu mendiskusikan pilihan kontrasepsi. Jika kamu khawatir dengan risiko pil KB, bicarakan dengan dokter mengenai alternatif kontrasepsi lain yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan jika kamu atau orang terdekat mengalami:
- Pendarahan tidak normal dari vagina.
- Rasa nyeri berulang pada panggul atau saat berhubungan intim.
- Memiliki riwayat penggunaan pil KB jangka panjang dan khawatir terhadap risiko kanker serviks.
- Belum pernah melakukan pap smear atau vaksin HPV.
Pemeriksaan sejak dini sangat penting karena kanker serviks lebih mudah ditangani bila ditemukan pada tahap awal.
Apabila kamu khawatir soal penggunaan pil KB atau ingin tahu lebih lanjut tentang kesehatan serviks, kamu bisa menghubungi dokter obgyn melalui aplikasi Halodoc.
Dengan Halodoc, kamu bisa konsultasi dengan mudah, aman, dan kapan saja tanpa perlu keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!


