Bisakah Tumor Jinak Fibroadenoma Sebabkan Kanker Payudara?
Halodoc, Jakarta - Tumor jinak fibroadenoma adalah jenis tumor pada payudara yang paling umum terjadi dan sebagian besar tidak meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Wanita di segala usia dapat mengidap tumor jinak fibroadenoma, tetapi lebih rentan terjadi pada wanita yang lebih muda dan dalam keadaan pre-menopause.
Tumor jinak fibroadenoma umumnya memiliki bentuk bulat atau oval yang terlihat jelas dan perasaan kenyal, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Saat kamu menyentuh tonjolan tersebut, bagian tersebut akan bergerak di bawah kulit dan tidak berdiam pada satu tempat saja.
Fibroadenoma berasal dari gabungan kata "fibroma" yang artinya tumor yang terdiri dari jaringan berserat, dan "adenoma" yaitu tumor jaringan kelenjar. Tumor jinak fibroadenoma yang terjadi dapat tumbuh pada ukuran tertentu atau bahkan menyusu,t kemudian menghilang.
Baca Juga: Termasuk Tumor Jinak, Ini Penyebab Fibroadenoma
Rata-rata fibroadenoma memiliki diameter sekitar 2,5 sentimeter. Jika fibrodenoma tumbuh hingga 5 sentimeter atau lebih, keadaan tersebut disebut dengan tumor jinak fibroadenoma raksasa. Tingkat estrogen yang lebih tinggi dikarenakan kehamilan atau terapi hormon dapat menyebabkan tumor jinak tersebut menjadi lebih besar. Sedangkan pada wanita yang mengidap menopause, tumor tersebut akan menjadi lebih kecil.
Tumor jinak fibroadenoma umumnya hanya berupa benjolan tunggal. Meski demikian, beberapa wanita dapat mengalami lebih dari satu benjolan pada satu atau kedua payudara. Apabila kamu berusia di bawah 30 tahun dan didiagnosis dengan fibroadenoma melalui USG, biopsi mungkin tidak dibutuhkan. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah benjolan tersebut tumbuh atau tidak.
Sebagian besar tumor jinak fibroadenoma yang terjadi tidak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Namun, nampaknya terdapat sedikit peningkatan risiko yang berhubungan dengan fibroadenoma. Tumor jinak yang terjadi dapat disebabkan oleh satu faktor atau lebih, seperti kista lebih besar dari 3 milimeter, adenosis sklerosis, klasifikasi epitel, atau perubahan apokrin papiler.
Baca Juga: Bukan Kista atau Kanker, Ini yang Dimaksud Fibroadenoma pada Payudara
Gejala Tumor Jinak Fibroadenoma
Gejala fibroadenoma yang timbul umumnya tidak menyebabkan rasa sakit. Selain itu, kamu tidak akan sadar terserang penyakit ini hingga terasa ada benjolan ketika tidak sengaja memegang payudara saat mandi atau melakukan hal lain. Tidak seperti kanker payudara, fibroadenoma yang terjadi tidak menyebabkan keputihan, pembengkakan, kemerahan, atau iritasi kulit di sekitar payudara.
Orang yang Berisiko Mengidap Tumor Jinak Fibroadenoma
Tumor ini sangat umum terjadi. Sekitar 10 persen wanita memiliki benjolan pada payudara karena penyakit ini. Terkadang, orang-orang yang terserang fibroadenoma tidak menyadari bahwa ia mengidap penyakit ini. Seseorang yang berusia 15 hingga 35 tahun dan sedang hamil atau menyusui memiliki risiko yang lebih tinggi mengidap gangguan ini.
Selain itu, disebutkan bahwa wanita yang memiliki riwayat kanker payudara pada keluarganya mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengidap fibroadenoma. Kebanyakan wanita yang mengidap satu tonjolan. Namun, sekitar 10-15 persen dari wanita yang mengidap tumor jinak ini memiliki lebih dari satu tonjolan secara bersamaan atau bergantian.
Baca Juga: Inilah 4 Jenis Fibroadenoma yang Perlu Diketahui
Itulah pembahasan tentang tumor jinak fibroadenoma dengan hubungannya terhadap kanker payudara. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal tumor pada payudara ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!