Bronkopneumonia Pada Anak: Info Lengkap dan Cara Atasi
Bronkopneumonia pada anak adalah infeksi paru yang menyebabkan peradangan saluran napas kecil dan jaringan paru.

Daftar Isi:
- Apa Itu Bronkopneumonia pada Anak?
- Gejala Bronkopneumonia pada Anak
- Penyebab Bronkopneumonia pada Anak
- Faktor Risiko Bronkopneumonia pada Anak
- Diagnosis Bronkopneumonia pada Anak
- Pengobatan Bronkopneumonia pada Anak
- Komplikasi Bronkopneumonia pada Anak
- Pencegahan Bronkopneumonia pada Anak
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pertanyaan Umum Seputar Bronkopneumonia
Bronkopneumonia adalah infeksi paru-paru yang umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada bronkiolus (saluran udara kecil) dan alveoli (kantung udara) di paru-paru.
Yuk, cari tahu info selengkapnya mengenai bronkopneumonia pada anak. Mulai dari gejala, penyebab, faktor risiko, hingga pencegahannya pada artikel berikut ini!
Apa Itu Bronkopneumonia pada Anak?
Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang ditandai dengan peradangan yang menyebar di kedua paru-paru. Peradangan ini biasanya terlokalisasi di sekitar bronkiolus dan alveoli.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, tetapi juga dapat disebabkan oleh jamur atau iritasi akibat zat kimia.
Gejala Bronkopneumonia pada Anak
Gejala bronkopneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia anak, penyebab infeksi, dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa gejala umum meliputi:
- Batuk, yang bisa disertai dahak atau tidak.
- Demam.
- Sesak napas atau napas cepat.
- Mengi (napas berbunyi “ngik”).
- Pilek atau hidung tersumbat.
- Nafsu makan menurun.
- Muntah.
- Rewel atau mudah marah.
- Pada bayi, gejala mungkin termasuk kesulitan menyusu atau minum dari botol.
Ini 4 Tanda Batuk yang Berbahaya pada Anak
Penyebab Bronkopneumonia pada Anak
Bronkopneumonia pada anak paling sering disebabkan oleh infeksi:
- Bakteri: Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum, tetapi bakteri lain seperti Haemophilus influenzae dan Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan bronkopneumonia.
- Virus: Virus pernapasan seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV), virus influenza (penyebab flu), dan adenovirus sering menjadi penyebab bronkopneumonia pada anak-anak, terutama pada bayi dan anak kecil.
- Jamur: Lebih jarang terjadi, tetapi jamur seperti Pneumocystis jirovecii dapat menyebabkan bronkopneumonia, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Aspirasi: Aspirasi (menghirup) makanan, cairan, atau benda asing ke dalam paru-paru juga dapat menyebabkan bronkopneumonia.
Menurut WHO, bronkopneumonia adalah penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.
Faktor Risiko Bronkopneumonia pada Anak
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena bronkopneumonia, antara lain:
- Usia: Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun lebih rentan terhadap bronkopneumonia.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Anak-anak dengan kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau kanker, lebih berisiko terkena bronkopneumonia.
- Kondisi medis kronis: Anak-anak dengan penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, atau diabetes lebih rentan terhadap bronkopneumonia.
- Paparan asap rokok: Paparan asap rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.
- Kurangnya ASI eksklusif: Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang berkembang dan lebih rentan terhadap infeksi.
- Gizi buruk: Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.
- Lingkungan yang padat dan tidak sehat: Tinggal di lingkungan yang padat, kurang ventilasi, dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko penularan infeksi pernapasan.
Yuk, Ketahui Ciri-Ciri Asma pada Anak yang Sering Diabaikan Orangtua
Diagnosis Bronkopneumonia pada Anak
Diagnosis bronkopneumonia biasanya didasarkan pada:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan mendengarkan suara paru-paru anak dengan stetoskop untuk mencari tanda-tanda peradangan, seperti suara napas yang tidak normal (misalnya, rales atau ronki).
- Riwayat medis: Dokter akan menanyakan tentang gejala anak, riwayat kesehatan, dan faktor risiko.
- Rontgen dada: Rontgen dada dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis bronkopneumonia dan menentukan tingkat keparahan infeksi.
- Tes laboratorium: Tes darah atau sampel dahak dapat membantu mengidentifikasi penyebab infeksi.
Pengobatan Bronkopneumonia pada Anak
Pengobatan bronkopneumonia pada anak tergantung pada penyebab infeksi dan tingkat keparahan penyakit.
- Antibiotik: Jika bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai petunjuk dokter, bahkan jika anak sudah merasa lebih baik.
- Obat antivirus: Jika bronkopneumonia disebabkan oleh virus, dokter mungkin meresepkan obat antivirus, terutama jika anak memiliki risiko komplikasi yang tinggi.
- Obat pereda gejala: Obat pereda gejala seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit. Dekongestan atau ekspektoran dapat membantu meredakan hidung tersumbat dan batuk.
- Terapi oksigen: Jika anak mengalami sesak napas, dokter mungkin memberikan terapi oksigen untuk membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
- Fisioterapi dada: Fisioterapi dada dapat membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru.
Selain itu, ibu juga bisa melakukan perawatan di rumah seperti:
- Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup
- Memastikan anak minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Gunakan humidifier atau vaporizer untuk membantu melembapkan udara dan melonggarkan dahak.
- Hindari paparan asap rokok dan polusi udara lainnya.
Dalam kasus yang parah, anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Batuk bikin anak jadi rewel dan susah tidur? Ketahui selengkapnya, ini 7 Rekomendasi Obat Batuk Anak yang Perlu Ada di Rumah.
Komplikasi Bronkopneumonia pada Anak
Bronkopneumonia yang tidak diobati atau diobati dengan tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Empiema: Penumpukan nanah di ruang antara paru-paru dan dinding dada.
- Abses paru-paru: Pembentukan kantung nanah di dalam paru-paru.
- Sepsis: Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
- Gagal napas: Kondisi di mana paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup ke dalam darah.
- Kematian: Dalam kasus yang jarang terjadi, bronkopneumonia dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan Bronkopneumonia pada Anak
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah bronkopneumonia pada anak:
- Vaksinasi: Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah bronkopneumonia yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Vaksin yang direkomendasikan untuk anak-anak meliputi vaksin pneumokokus (PCV) dan vaksin influenza.
- ASI eksklusif: Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.
- Cuci tangan secara teratur: Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin, sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet.
- Hindari paparan asap rokok: Jangan merokok di dekat anak-anak.
- Pastikan gizi yang cukup: Berikan anak makanan yang sehat dan bergizi untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.
- Hindari kontak dengan orang sakit: Jauhkan anak dari orang yang sakit, jika memungkinkan.
- Ventilasi yang baik: Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik untuk membantu mengurangi penyebaran infeksi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus menggalakkan program imunisasi sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit menular, termasuk pneumonia.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa anak ke dokter jika mereka menunjukkan gejala bronkopneumonia, terutama jika mereka:
- Sesak napas atau napas cepat.
- Demam tinggi.
- Batuk parah.
- Nafsu makan menurun.
- Lesu atau tidak aktif.
- Warna kulit kebiruan (sianosis).
Konsultasi dengan dokter spesialis anak kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2025. Acute Respiratory Infections in Children.
Healthline. Diakses pada 2025. Acute Respiratory Infection.
Web MD. Diakses pada 2025. Children’s Cough: Causes and Treatment.
Pertanyaan Umum Seputar Bronkopneumonia
T: Apakah bronkopneumonia menular?
J: Ya, bronkopneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dapat menular melalui droplet pernapasan yang dihasilkan saat batuk atau bersin.
T: Berapa lama bronkopneumonia berlangsung?
J: Durasi bronkopneumonia bervariasi tergantung pada penyebab infeksi dan tingkat keparahan penyakit. Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar anak akan pulih dalam 1-3 minggu.
T: Apakah bronkopneumonia bisa dicegah?
J: Ya, bronkopneumonia dapat dicegah dengan vaksinasi, menjaga kebersihan, dan menghindari paparan faktor risiko.


