Bukan Cuma Demam Tinggi, Ini 7 Gejala Chikungunya
Halodoc, Jakarta – Virus Chikungunya menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala infeksi yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lain mungkin, termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, ataupun ruam.
Wabah ini biasanya terjadi di negara-negara di Afrika, Asia, Eropa, dan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Pada akhir 2013, virus chikungunya ditemukan untuk pertama kalinya di Amerika, tepatnya pulau-pulau di Karibia. Ada risiko bahwa virus akan diimpor ke daerah baru oleh pelancong yang terinfeksi. Tidak ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk mengobati infeksi virus chikungunya.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Chikungunya Berbahaya
Saat bepergian ke negara-negara dengan virus chikungunya, gunakan obat nyamuk, kenakan lengan panjang dan celana panjang, serta tinggal di tempat-tempat dengan AC atau yang menggunakan kasa jendela dan pintu.
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait gejala chikungunya, sebagai berikut:
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus chikungunya akan mengalami beberapa gejala.
-
Gejala biasanya mulai 3–7 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi
-
Gejala yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi
-
Gejala lain mungkin, termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, ataupun ruam
-
Penyakit chikungunya tidak sering berakibat kematian, namun gejalanya bisa parah dan melumpuhkan
-
Sebagian besar pengidapnya merasa lebih baik dalam waktu seminggu. Pada beberapa orang, nyeri sendi dapat berlangsung selama berbulan-bulan
-
Orang-orang yang berisiko untuk penyakit yang lebih parah termasuk bayi baru lahir yang terinfeksi sekitar waktu kelahiran, orang dewasa yang lebih tua (≥65 tahun), dan orang-orang dengan kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, ataupun penyakit jantung
-
Setelah seseorang terinfeksi, ia kemungkinan akan dilindungi dari infeksi di masa depan
Gejala chikungunya mirip dengan demam berdarah dan zika, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk yang sama yang menularkan chikungunya. Segera memeriksakan diri ke rumah sakit jika kamu mengalami gejala-gejala yang dijelaskan di atas dan telah mengunjungi daerah di mana chikungunya ditemukan.
Baca juga: Cegah Chikungunya, Lakukan 2 Hal Ini
Jika kamu baru saja bepergian, beri tahu penyedia layanan kesehatan harus tahu kapan dan di mana kamu sudah bepergian. Umumnya, penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan tes darah untuk mencari chikungunya atau virus serupa lainnya, seperti demam berdarah dan zika.
Sayangnya, tidak ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk mengobati virus chikungunya. Perawatan paling disarankan adalah dengan cara mengobati gejala melalui tahapan sebagai berikut:
-
Beristirahatlah yang banyak
-
Minumlah cairan untuk mencegah dehidrasi
-
Minum obat, seperti acetaminophen (Tylenol) atau parasetamol untuk mengurangi demam dan nyeri
-
Jangan minum aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (OAINS sampai DBD dapat dikesampingkan untuk mengurangi risiko perdarahan)
-
Jika kamu minum obat untuk kondisi medis lain, bicarakan dengan dokter sebelum mengambil obat tambahan
-
Jika kamu mengidap chikungunya, cegah gigitan nyamuk pada minggu pertama gejala penyakit dirasakan.
Baca juga: 6 Tips Cegah Demam Berdarah di Rumah
Selama minggu pertama infeksi, virus chikungunya dapat ditemukan dalam darah dan ditularkan dari orang yang terinfeksi ke nyamuk melalui gigitan nyamuk dan nyamuk yang terinfeksi, kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai gejala chikungunya serta penanganan dan pencegahannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan