Bikin Kulit Ruam, Ini Cara Diagnosis Pityriasis Rosea

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   23 Juni 2019
Bikin Kulit Ruam, Ini Cara Diagnosis Pityriasis Rosea Bikin Kulit Ruam, Ini Cara Diagnosis Pityriasis Rosea

Halodoc, Jakarta - Pityriasis rosea adalah penyakit kulit yang dicirikan dengan kondisi ruam merah atau merah muda, bersisik, dan muncul sedikit menonjol. Penyebabnya adalah infeksi virus dari golongan virus herpes dengan kondisi yang tidak menular pada orang lain.

Penyakit ini tidak tergolong dalam penyakit yang berbahaya tetapi karena menyebabkan gatal dan membuat rasa tidak nyaman. Selain itu karena bisa menyebar ke bagian dada, punggung, perut, leher, lengan atas, dan paha, kondisi ini benar-benar bisa mengganggu aktivitas pengidapnya.

Baca Juga: Peduli Kesehatan Kulit, Ini Bedanya Pityriasis Rosea dan Eksim

Apa Saja Gejala Pityriasis Rosea?

Saat terserang pityriasis rosea, pengidapnya bisa melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya muncul ruam di kulit yang menyebabkan sensasi gatal. Gejala awal penyakit ini adalah demam, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, serta sakit kepala selama beberapa hari sebelum timbulnya ruam.

Ruam dari penyakit ini terbilang khas dan dikenal dengan nama Herald patch. Bentuknya oval, berwarna merah atau merah muda, dan berukuran 2-10 cm. Ruam bisa menyebar namun dengan ukuran yang lebih kecil, yaitu sekitar 0,5-1,5 cm. Ruam pityriasis rosea bertahan dari 12 minggu hingga 5 bulan dan setelah hilang dapat menyebabkan bekas hitam. Namun, jangan khawatir karena kondisi kembali normal setelah beberapa bulan tanpa menimbulkan bekas.

Langkah Apa Saja yang Dibutuhkan dalam  Proses Diagnosis Pityriasis Rosea?

Secara umum, proses diagnosis dilakukan dengan mengamati gambaran ruam kulit yang muncul. Diagnosis akan lebih mudah saat ruam mulai menyebar. Jika hanya muncul Herald patch, diagnosis menjadi lebih sulit karena ruam tersebut mirip dengan penyakit kulit lainnya seperti infeksi jamur atau eksim. Bila diperlukan, terdapat juga beberapa langkah untuk membantu diagnosis, misalnya:

  • Pemeriksaan Kerokan dengan larutan KOH (kalium hidroksida). Tes KOH ini digunakan untuk mengetahui apakah ruam disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit.

  • Pemeriksaan sifilis. Pemeriksaan ini dapat dilakukan, bila ruam kulit dicurigai karena sifilis.

  • Biopsi. Langkah ini dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan kulit (bukan sekadar kerokan) untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Baca Juga: Waspada, Ruam Sebesar Koin di Dada dan Kulit Bercak Bersisik

Bagaimana Cara Tepat Mengobati Pityriasis Rosea?

Mengobati penyakit pityriasis rosea sebetulnya tidak memerlukan perawatan khusus. Pada sebagian besar kasus, ia bisa hilang dalam waktu 12 pekan. Sementara itu, pengobatan dilakukan dengan tujuan mengurangi gejala yang muncul, yakni dengan cara:

  • Menggunakan krim pencegah kulit kering sebagai pelembap kulit.

  • Menggunakan salep steroid dan antihistamin sebagai pereda rasa gatal.

  • Berendam menggunakan air hangat untuk meredakan rasa gatal.

  • Terapi sinar ultra violet untuk mengurangi rasa gatal dan munculnya ruam.

Pencegahan Pityriasis Rosea

Penyebabnya yang belum diketahui secara pasti, sehingga pencegahan terhadap penyakit ini juga belum dapat dilakukan. Namun, sebaiknya kamu selalu menjaga kebersihan diri dan selalu konsumsi makanan sehat untuk memperkuat sistem imun tubuh. Selain itu, seseorang yang terkena penyakit ini wajib memeriksakan kondisinya ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.

Baca Juga: Ini Cara Sembuhkan Pityriasis Rosea Agar Tak Menyebar

Jika suatu hari kamu atau orang terdekat mengalami gejala penyakit ini, maka kamu harus segera memeriksakannya ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu bisa pilih dan membuat janji dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui Halodoc. Praktis, bukan? Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play, ya!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan