Cara Penanganan Pertama Ketika Anak Mengidap Tinea Capitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Mei 2021
Cara Penanganan Pertama Ketika Anak Mengidap Tinea CapitisCara Penanganan Pertama Ketika Anak Mengidap Tinea Capitis

Halodoc, Jakarta - Anak ibu kerap menggaruk kepalanya? Mungkin saja anak ibu mengidap tinea capitis, yaitu infeksi pada kulit kepala dan rambut yang disebabkan oleh jamur. Biasanya pengidap tinea capitis akan merasakan gatal, kulit kepala bersisik, hingga kepala mengalami pitak atau kebotakan.

Tinea capitis adalah penyakit yang menular dan umumnya terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 3-7 tahun. Infeksi ini dapat menyebar melalui benda yang telah terkena jamur dermatofit. Penularan juga bisa melalui orang yang telah mengidap dan menularkannya pada binatang.

Sebelum membahas cara penanganannya, hal pertama yang dapat dilakukan ibu ketika anak mengidap tinea capitis, adalah mengetahui penyebab dan gejalanya. Simak selengkapnya berikut ini:

Penyebab Tinea Capitis

Tinea capitis disebabkan oleh jamur dermatofit yang berkembang biak di jaringan kulit. Jamur ini biasanya menyerang kulit yang lembap dan berkeringat. Lalu, jamur tersebut akan menyerang lapisan luar kulit kepala dan batang rambut. Jenis jamur dermatofit yang mampu menyebabkan tinea capitis pada manusia adalah Trichophyton (T) dan Microsporum (M).

Penyakit ini dapat menular dan penularannya dari manusia ke manusia. Jamur ini dapat menjangkiti orang lain melalui kontak kulit dengan seseorang yang mengidapnya. Lalu, jamur ini dapat menyebar melalui kontak dengan objek yang telah terinfeksi, seperti handuk, sisir, dan seprai. Cara penularan terakhir adalah dari hewan ke manusia, karena hewan merupakan salah satu pembawa jamur yang menyebabkan tinea capitis.

Gejala Tinea Capitis

Area yang rawan menunjukkan gejala tinea capitis adalah kulit kepala. Gejala yang muncul berupa kulit bersisik dan rambut rontok. Lalu, terdapat pola nanah yang berkerak (pustula) pada satu lokasi hingga menyebar. Selain itu, terdapat tanda kerontokan rambut pada kulit kepala yang bersisik.

Tinea capitis juga dapat menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening dan demam ringan. Lalu, pada kondisi yang parah akan terdapat koreng pada kulit yang bersisik dan timbulnya kerak kulit pada rambut yang kusut.

Penanganan Tinea Capitis

Penanganan tinea capitis pada anak yang dapat dilakukan yaitu dengan cara membunuh jamur yang berada di kepala. Cara awal yang dapat dilakukan ibu untuk menangani tinea capitis adalah:

Mengonsumsi Obat Anti-jamur

Penanganan tinea capitis yang dapat ibu lakukan pada anak yaitu dengan menggunakan obat anti-jamur. Pengobatan anti-jamur yang umum diberikan oleh dokter adalah Griseofulvin dan Terbinafin. Obat-obat ini dikonsumsi paling tidak 6 minggu dan menyebabkan efek samping, yaitu diare dan nyeri pada perut. Ketika mengonsumsi obat ini, disarankan agar melakukan diet tinggi lemak.

Selain itu, efek samping yang dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi griseofulvin adalah pusing, muntah, alergi, dan ruam. Lalu, efek samping dari terbinafin adalah gatal, mati rasa, alergi, pusing, demam, masalah hepar, dan nyeri lambung.

Menggunakan Sampo Anti-jamur

Tinea capitis juga dapat diatasi dengan menggunakan sampo anti-jamur. Sampo ini dapat berguna untuk menghilangkan jamur dan mencegah penyebaran infeksi. Sampo ini disarankan untuk dicampur dengan terapi obat oral. Penggunaan sampo paling tidak sehari dua kali selama sebulan.

Itu lah cara penanganan tinea capitis. Apabila kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit tinea capitis, dokter-dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan