Advertisement

Catat, Ini Tahapan Pemeriksaan Leopold pada Ibu Hamil

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   13 Oktober 2025

Pemeriksaan Leopold adalah teknik penting dalam pemeriksaan kehamilan untuk menentukan posisi dan letak janin

Catat, Ini Tahapan Pemeriksaan Leopold pada Ibu HamilCatat, Ini Tahapan Pemeriksaan Leopold pada Ibu Hamil

Daftar Isi:

  1. Tujuan Pemeriksaan Leopold
  2. Tahapan Pemeriksaan Leopold
  3. Keakuratan Pemeriksaan Leopold
  4. Kondisi yang Memengaruhi Pemeriksaan Leopold
  5. Manfaat Pemeriksaan Leopold
  6. Kapan Pemeriksaan Leopold Dilakukan?
  7. Kesimpulan

Pemeriksaan Leopold adalah serangkaian manuver atau teknik palpasi abdomen yang dilakukan oleh tenaga medis (dokter atau bidan) pada ibu hamil. Tujuannya adalah untuk menentukan posisi, letak, dan presentasi janin di dalam kandungan.

Teknik ini dinamakan berdasarkan Christian Gerhard Leopold, seorang ginekolog Jerman yang mengembangkan prosedur ini pada akhir abad ke-19.

Pemeriksaan Leopold merupakan bagian penting dari perawatan antenatal atau pemeriksaan kehamilan rutin. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini membantu dokter atau bidan dalam merencanakan persalinan yang aman dan tepat.

Selain itu, pemeriksaan ini juga membantu mengidentifikasi potensi masalah atau komplikasi kehamilan.

Tujuan Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan Leopold memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

  • Menentukan usia kehamilan berdasarkan perkiraan ukuran janin.
  • Menentukan letak janin (posisi janin dalam rahim).
  • Menentukan presentasi janin (bagian tubuh janin yang berada paling dekat dengan jalan lahir).
  • Memperkirakan berat janin.
  • Mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi kehamilan, seperti letak sungsang atau plasenta previa.

Informasi ini sangat penting untuk menentukan apakah persalinan normal dapat dilakukan dengan aman atau apakah diperlukan tindakan medis lain, seperti operasi caesar.

Mau tahu vitamin yang bagus untuk ibu hamil? Baca di sini: Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus

Tahapan Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan Leopold terdiri dari empat tahapan atau manuver yang dilakukan secara berurutan. Setiap tahapan memberikan informasi spesifik mengenai posisi dan letak janin.

  1. Manuver Leopold I: Pemeriksa berdiri di sisi kanan ibu hamil dan menggunakan kedua tangan untuk meraba bagian atas rahim (fundus). Tujuannya adalah untuk menentukan bagian tubuh janin apa yang berada di fundus (kepala atau bokong).
  2. Manuver Leopold II: Pemeriksa masih berdiri di sisi kanan ibu hamil, meraba sisi kanan dan kiri rahim. Tujuannya adalah untuk menentukan di mana letak punggung janin dan bagian-bagian kecil tubuh janin (lengan dan kaki).
  3. Manuver Leopold III: Pemeriksa menggunakan satu tangan untuk meraba bagian bawah rahim (di atas simfisis pubis). Tujuannya adalah untuk menentukan bagian tubuh janin apa yang berada paling dekat dengan jalan lahir (kepala atau bokong) dan apakah bagian tersebut sudah masuk ke panggul.
  4. Manuver Leopold IV: Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil dan menggunakan kedua tangan untuk meraba bagian bawah rahim. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa jauh bagian presentasi janin sudah masuk ke dalam panggul.

Setiap tahapan pemeriksaan dilakukan dengan lembut dan hati-hati untuk menghindari ketidaknyamanan pada ibu hamil. Hasil pemeriksaan dicatat dengan cermat untuk membantu dalam perencanaan persalinan.

Keakuratan Pemeriksaan Leopold

Meskipun merupakan alat diagnostik yang berguna, keakuratan pemeriksaan Leopold dapat bervariasi. Beberapa faktor dapat mempengaruhi keakuratan, termasuk:

  • Usia kehamilan: Pemeriksaan Leopold lebih akurat pada usia kehamilan yang lebih lanjut (setelah 36 minggu) ketika janin sudah cukup besar untuk diraba dengan jelas.
  • Jumlah air ketuban: Jumlah air ketuban yang berlebihan (polihidramnion) atau kekurangan (oligohidramnion) dapat mempersulit perabaan janin.
  • Posisi ibu: Posisi ibu saat pemeriksaan juga dapat mempengaruhi keakuratan.
  • Pengalaman pemeriksa: Keahlian dan pengalaman pemeriksa sangat mempengaruhi keakuratan hasil pemeriksaan.

Karena keterbatasan ini, pemeriksaan Leopold seringkali dikombinasikan dengan pemeriksaan penunjang lain, seperti USG, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai posisi dan letak janin.

Pemeriksaan kehamilan yang komprehensif, termasuk pemeriksaan Leopold, penting untuk mendeteksi dini risiko dan komplikasi kehamilan.

Mau tahu jenis-jenis dan biaya pemeriksaan USG? Baca di sini: Ibu, Kenali Perbedaan USG 2D, 3D, 4D, dan Cek Biayanya

Kondisi yang Memengaruhi Pemeriksaan Leopold

Beberapa kondisi dapat mempengaruhi hasil dan interpretasi pemeriksaan Leopold, antara lain:

  • Obesitas Ibu: Pada ibu dengan obesitas, lapisan lemak abdominal yang tebal dapat mempersulit perabaan janin.
  • Uterus yang Tegang: Kontraksi uterus atau ketegangan otot perut dapat membuat palpasi menjadi sulit dan tidak akurat.
  • Kehamilan Ganda: Pada kehamilan ganda, menentukan posisi masing-masing janin bisa menjadi tantangan.
  • Riwayat Operasi Abdomen: Adanya jaringan parut dari operasi sebelumnya dapat mengubah anatomi dan mempersulit palpasi.

Dalam kasus-kasus ini, dokter mungkin akan lebih mengandalkan USG untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang posisi dan kondisi janin.

Manfaat Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan Leopold menawarkan berbagai manfaat penting dalam perawatan kehamilan:

  • Deteksi Dini Masalah Kehamilan: Membantu mengidentifikasi masalah seperti letak sungsang atau posisi lintang yang memerlukan penanganan khusus.
  • Perencanaan Persalinan: Membantu dalam merencanakan jenis persalinan yang paling aman untuk ibu dan bayi.
  • Mengurangi Risiko Komplikasi: Dengan mengetahui posisi janin, dokter dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko komplikasi selama persalinan.
  • Edukasi Ibu Hamil: Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang posisi bayinya dan apa yang diharapkan selama persalinan.

Pemeriksaan Leopold adalah alat yang berharga dalam memastikan kehamilan dan persalinan yang sehat.

Bagaimana cara menjaga kesehatan bumil? Baca di sini: Ini Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil Jelang Persalinan

Kapan Pemeriksaan Leopold Dilakukan?

Pemeriksaan Leopold umumnya mulai dilakukan pada trimester ketiga kehamilan, sekitar usia kehamilan 28 minggu. Pada usia ini, janin sudah cukup besar sehingga posisinya dapat diraba dengan lebih jelas.

Pemeriksaan ini biasanya diulang setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan antenatal untuk memantau perubahan posisi janin seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Jika terdapat indikasi medis tertentu, seperti riwayat persalinan sungsang atau kelainan letak pada pemeriksaan USG sebelumnya, pemeriksaan Leopold dapat dilakukan lebih awal dan lebih sering.

Kesimpulan

Pemeriksaan Leopold adalah teknik penting dalam pemeriksaan kehamilan untuk menentukan posisi dan letak janin. Meskipun memiliki keterbatasan, pemeriksaan ini memberikan informasi berharga bagi dokter dan bidan dalam merencanakan persalinan yang aman.

Kombinasi pemeriksaan Leopold dengan pemeriksaan penunjang lain, seperti USG, dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Pemeriksaan kehamilan rutin dan konsultasi dengan dokter kandungan sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang pemeriksaan Leopold atau kehamilan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan di Halodoc.

Bingung cari vitamin untuk bumil? Tidak perlu bingung cari vitamin atau obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2025. What Are Leopold Maneuvers?
Baby Med. Diakses pada 2025. Leopold Maneuvers.
Perinatology. Diakses pada 2025. Leopold’s Maneuvers.