Advertisement

CPAP Bayi: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   14 Agustus 2025

Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) pada bayi adalah metode dukungan pernapasan non-invasif.

CPAP Bayi: Pengertian, Fungsi, dan ManfaatnyaCPAP Bayi: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya

DAFTAR ISI

  1. Bagaimana CPAP Bekerja pada Bayi?
  2. Indikasi Penggunaan CPAP pada Bayi
  3. Manfaat CPAP untuk Bayi
  4. Prosedur Pemasangan CPAP pada Bayi
  5. Perawatan Bayi dengan CPAP
  6. Potensi Risiko dan Komplikasi CPAP
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. CPAP vs. Ventilator Mekanis: Apa Bedanya?

Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) pada bayi adalah metode dukungan pernapasan non-invasif yang memberikan tekanan udara positif secara terus menerus ke saluran pernapasan bayi.

Tujuannya adalah menjaga alveoli (kantong udara kecil di paru-paru) tetap terbuka sehingga memudahkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Bagaimana CPAP Bekerja pada Bayi?

CPAP bekerja dengan memberikan aliran udara bertekanan melalui hidung bayi menggunakan sungkup hidung (nasal mask) atau prong.

Tekanan positif ini membantu mencegah kolaps alveoli pada akhir setiap napas, sehingga meningkatkan efisiensi pernapasan.

Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan anak.

Indikasi Penggunaan CPAP pada Bayi

CPAP umumnya digunakan pada bayi baru lahir dan bayi prematur dengan masalah pernapasan, termasuk:

  • Sindrom Gawat Napas (RDS): Kondisi yang umum terjadi pada bayi prematur karena kekurangan surfaktan, zat yang membantu menjaga alveoli tetap terbuka.
  • Apnea Prematuritas: Berhentinya napas sementara pada bayi prematur.
  • Pneumonia: Infeksi paru-paru.
  • Bronkiolitis: Infeksi pada saluran pernapasan kecil di paru-paru.
  • Pasca Operasi: Dukungan pernapasan setelah operasi besar.

Manfaat CPAP untuk Bayi

Penggunaan CPAP menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi bayi dengan gangguan pernapasan:

  • Meningkatkan Oksigenasi: Membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
  • Mengurangi Kerja Pernapasan: Memudahkan bayi bernapas sehingga mengurangi kelelahan.
  • Mencegah Kolaps Paru: Menjaga alveoli tetap terbuka, mencegah atelektasis (kolaps paru-paru).
  • Menghindari Ventilasi Mekanis Invasif: Berpotensi mengurangi kebutuhan intubasi dan penggunaan ventilator mekanis, yang memiliki risiko komplikasi lebih tinggi.

Pahami soal Pertumbuhan Anak – Tahapan, Dukungan, dan Gangguannya agar kondisi Si Kecil tetap terpantau.

Prosedur Pemasangan CPAP pada Bayi

Pemasangan CPAP dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:

  1. Persiapan: Pemilihan sungkup hidung atau prong yang sesuai dengan ukuran bayi.
  2. Pemasangan: Sungkup atau prong dipasang dengan hati-hati ke hidung bayi dan difiksasi dengan tali atau penutup kepala.
  3. Pengaturan: Pengaturan tekanan CPAP sesuai dengan kebutuhan bayi. Dokter akan memantau respons bayi terhadap terapi dan menyesuaikan tekanan jika diperlukan.
  4. Pemantauan: Pemantauan saturasi oksigen, detak jantung, dan pernapasan bayi secara terus menerus.

Perawatan Bayi dengan CPAP

Perawatan yang cermat sangat penting selama bayi menggunakan CPAP:

  • Posisi: Ubah posisi bayi secara berkala untuk mencegah penekanan pada kulit.
  • Kebersihan: Bersihkan hidung bayi secara teratur untuk mencegah penyumbatan.
  • Pemantauan Kulit: Periksa kulit di sekitar sungkup atau prong untuk mencegah iritasi atau luka tekan.
  • Nutrisi: Pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup melalui ASI atau susu formula.

Potensi Risiko dan Komplikasi CPAP

Meskipun CPAP umumnya aman, ada beberapa potensi risiko dan komplikasi yang perlu diperhatikan:

  • Iritasi Hidung: Tekanan dari sungkup atau prong dapat menyebabkan iritasi pada hidung.
  • Kebocoran Udara: Kebocoran udara di sekitar sungkup dapat mengurangi efektivitas terapi.
  • Distensi Abdomen: Udara dapat masuk ke perut, menyebabkan distensi.
  • Pneumotoraks: Jarang terjadi, tetapi tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan paru-paru bocor (pneumotoraks).

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika bayi menunjukkan tanda-tanda berikut selama menggunakan CPAP:

  • Peningkatan kerja pernapasan (napas cepat, retraksi dada).
  • Penurunan saturasi oksigen.
  • Perubahan warna kulit menjadi biru (sianosis).
  • Iritasi kulit yang parah di sekitar sungkup atau prong.
  • Distensi abdomen yang signifikan.

Kamu pun dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

CPAP vs. Ventilator Mekanis: Apa Bedanya?

CPAP memberikan dukungan pernapasan non-invasif dengan memberikan tekanan positif kontinu.

Ventilator mekanis, di sisi lain, adalah alat invasif yang mengambil alih seluruh proses pernapasan.

Ventilator mekanis digunakan ketika bayi tidak dapat bernapas sendiri atau membutuhkan dukungan pernapasan yang lebih intensif.

Jika bayi mengalami masalah pernapasan, konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mengetahui apakah CPAP merupakan pilihan yang tepat.

Dapatkan informasi dan penanganan medis yang akurat dan tepercaya hanya di Halodoc dengan cara klik banner di bawah ini!

Referensi:
The Royal Children’s Hospital. Diakses pada 2025. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).
Starship Hospita. Diakses pada 2025. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).