Energi Matahari Bantu Pembentukan Provitamin D dalam Tubuh, Ini Faktanya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 September 2023

“Kurangnya kandungan vitamin D pada tubuh dapat menyebabkan kelainan pada tulang bahkan kanker. Energi matahari berperan untuk membantu produksi vitamin D pada tubuh. Namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, contohnya lamanya waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari.”

Energi Matahari Bantu Pembentukan Provitamin D dalam Tubuh, Ini FaktanyaEnergi Matahari Bantu Pembentukan Provitamin D dalam Tubuh, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Tubuh membutuhkan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang seperti rakhitis pada anak-anak dan nyeri tulang osteomalasia pada orang dewasa.

Apabila vitamin D dalam tubuh tidak tercukupi, terutama pada anak-anak yang berusia 1 hingga 4 tahun, mereka berisiko tinggi harus megonsumsi suplemen tambahan.

Kabar baiknya, mereka tak mesti mengonsumsi suplemen tambahan tersebut setiap hari. Sebab, sinar matahari dapat membantu pembentukan provitamin D pada tubuh. Yuk, simak fakta-faktanya di bawah ini!

Sinar Matahari Merupakan Sumber Terbaik untuk Vitamin D

Vitamin D memiliki banyak peran dalam tubuh. Selain mencegah kelainan tulang seperti osteoporosis, vitamin D juga bisa mengurangi risiko kanker, depresi, dan kelemahan otot. 

Saat kulit terkena sinar matahari, energi akan mengubah bahan kimia pada kulit menjadi vitamin D3. Kemudian dibawa ke hati, selanjutnya ke ginjal untuk kemudian mengubahnya menjadi vitamin D aktif.

Untuk mengetahui manfaat vitamin D3 bagi kesehatan tubuh, kamu bisa baca artikel “Mengetahui Manfaat Vitamin D3 bagi Kesehatan Tubuh

Faktor yang Perlu Diperhatikan

Produksi jumlah vitamin D tubuh saat terkena sinar matahari bergantung pada banyak faktor,. Beberapa faktornya meliputi:

1. Tempat Teduh

Kamu tetap bisa mendapatkan benefit vitamin D harian tanpa harus terkena dengan sinar matahari secara langsung. Saat kamu menempati lokasi yang teduh, kulit kamu akan terkena sinar UVB yang tersebar.

Sinar ini memang tidak sekuat sinar matahari langsung. Namun, tetap memungkinkan tubuh memproduksi sejumlah vitamin D. Ide tersebut merupakan pilihan yang cukup baik bagi kamu yang memiliki kulit sensitif akibat sinar matahari langsung.

2. Jarak dari Garis Khatulistiwa

Semakin jauh dari garis khatulistiwa, semakin sedikit sinar UVB yang sampai ke permukaan bumi. Ini artinya, orang-orang yang tinggal jauh dengan garis khatulistiwa butuh waktu ‘lebih’ terpapar sinar matahari untuk memproduksi vitamin D.

3. Waktu di Siang Hari

Intensitas sinar matahari sangat bervariasi sepanjang hari. Pada sebagian besar tempat, sinar matahari paling kuat antara jam 10 pagi dan jam 4 sore atau saat matahari berada pada titik tertingginya.

Apabila kamu keluar rumah pada waktu tersebut, tubuh akan memproduksi lebih banyak vitamin D dalam waktu lebih singkat ketimbang keluar rumah saat pagi atau sore hari.

4. Melanin

Melanin adalah zat pada kulit yang menyerap sinar UVB untuk mencegah kerusakan pada kulit. Semakin banyak melanin yang kamu miliki, kian banyak sinar UVB yang diserap daripada menjadi vitamin D.

Artinya, orang-orang dengan kulit lebih gelap, umumnya perlu menghabiskan waktu lebih banyak terpapar sinar matahari ketimbang mereka yang lebih sedikit melaninnya untuk mendapatkan jumlah vitamin D yang sama.

5. Usia

Seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi tidak bisa mensintesis vitamin D secara efisien. Biasanya, lansia cenderung tidak banyak menghabiskan waktu berada di luar ruangan.

Hal ini menyebabkan mereka yang berusia 70 tahun ke atas berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin D. Biasanya, golongan lansia akan mendapat rujukan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D untuk mengatasi hal ini.

6. Obesitas

Vitamin D larut dalam lemak. Artinya vitamin D dapat tersimpan dalam sel-sel lemak setelah tercerna oleh tubuh. Karena itu, orang dengan lemak yang berlebih lebih mungkin kekurangan vitamin D.

Kamu juga dapat konsumsi beberapa makanan ini untuk membantu dalam meningkatkan kandungan vitamin D di tubuh kamu, lho! Yuk, simak artikel ini! “Ini 4 Makanan yang Banyak Mengandung Vitamin D

Agar Aman Menerima Vitamin D dari Sinar Matahari

Meski energi matahari penting untuk produksi vitamin D, namun berlama-lama terpapar sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Pasalnya, paparan sinar matahari yang berlebih berpotensi menyebabkan kulit terbakar dan meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Terdapat hal-hal yang dapat kamu lakukan agar tetap aman dalam menerima vitamin D dari sinar matahari, yaitu dengan cara-cara berikut:

  • Batasi waktu terpapar sinar matahari; Untuk mengurangi risiko kerusakan, batasi waktu yang kamu habiskan terpapar sinar matahari. Bagi sebagian orang, menghabiskan 15-30 menit sebanyak 3-4 kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kadar vitamin D.
  • Gunakan sunscreen; Apabila kamu akan menghabiskan waktu di luar ruangan lebih dari 15 menit, aplikasikan sunscreen 30 menit sebelum kamu bepergian. Sunscreen dengan kandungan SPF 30 atau lebih, dapat melindungi kamu dari sinar UVB atau UVA.
  • Lindungi wajah dan mata; Paparan sinar matahari dapat merusak mata dan dapat menyebabkan katarak bahkan kanker mata. Akan lebih baik jika kamu menggunakan topi atau sunglasses.

Selain melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung, ini manfaat lain dari menggunakan sunscreenWajib Dipakai, 5 Manfaat Sunscreen bagi Kesehatan Kulit

Itu tadi adalah fakta mengenai bagaimana energi matahari dapat membantu pembentukan provitamin D serta hal yang perlu kamu pertimbangkan.

Kamu dapat konsultasikan kondisi kesehatan kamu atau keluargamu dengan menghubungi dokter melalui Halodoc. Selain itu, kamu juga dapat download aplikasi Halodoc untuk informasi kesehatan yang lebih lengkap! Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi
NHS. Diakses Pada 2023. Vitamin D.
Everlywell. Diakses Pada 2023. How Much Vitamin D Do You Get from the Sun?
Harvard Health Publishing. Diakses Pada 2023. Vitamin D and your health: Breaking old rules, raising new hopes.