Gangguan Pendengaran Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Maret 2019
Gangguan Pendengaran Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?Gangguan Pendengaran Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

Halodoc, Jakarta – Kamu sering mendengarkan musik dengan volume yang super tinggi? Hati-hati, kebiasaan tersebut bisa membuatmu mengalami masalah pendengaran yang bisa berujung pada kehilangan pendengaran. Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan indra pentingnya tersebut sampai akhirnya pendengarannya hilang baru mau memerhatikan kesehatan pendengarannya. Padahal, bila pendengaran terganggu, enggak hanya kesehatan tubuh saja lho yang akan terpengaruh, tapi kesehatan mental juga. Simak penjelasan bagaimana gangguan pendengaran bisa pengaruhi kesehatan mental.

Pendengaran dan Kesehatan Otak

Ternyata kemampuan pendengaran seseorang berpengaruh terhadap kesehatan otaknya, lho. Sebuah studi di Amerika yang melibatkan 253 relawan pria dan wanita menemukan bahwa gangguan pendengaran secara umum dapat memengaruhi daya ingat dan kesehatan mental. Sebuah penelitian lain yang dimuat di American Journal of Epidemiology, menemukan bahwa peserta penelitian berusia lanjut yang mengalami gangguan pendengaran tingkat sedang hingga serius, ternyata mengalami penurunan daya ingat serta kemampuan mental lainnya, seperti berpikir dan mengambil keputusan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan melalui mesin pemindaian, para ahli juga melaporkan bahwa orang dengan gangguan pendengaran mengalami atrofi atau penyusutan otak. Kondisi inilah yang menyebabkan fungsi otak menurun. Mereka yang mengalami atrofi otak juga lebih mudah mengalami demensia. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa hilang pendengaran memang bisa berujung pada masalah otak.

Ini terjadi karena suara-suara yang kamu dengar bisa menjadi impuls yang merangsang aktivitas otak. Bila kamu tidak bisa mendengar suara apa pun karena kehilangan pendengaran, maka otak pun lama-kelamaan akan menjadi pasif, sehingga fungsinya pelan-pelan menurun.

Untungnya, penelitian dalam Journal of The American Medical Association (JAMA) menguak penemuan bahwa penggunaan alat bantu dengar, yaitu implan koklea (saluran tulang melingkar di bagian dalam telinga) bisa mencegah penurunan fungsi otak. Bahkan, lansia yang menggunakan implan tersebut terbukti mengalami peningkatan, khususnya dalam daya ingat dan konsentrasi.

Baca juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui

Faktor Penyebab Hilang Pendengaran

Menurut The Occupational Safety and Health Administration (OSHA), kehilangan pendengaran paling sering disebabkan oleh kebiasaan mendengar suara keras. Ini karena suara keras menyebabkan pendengaran menurun secara bertahap dan tidak didahului rasa sakit, sehingga banyak orang sering mengabaikan kondisi tersebut. Tapi, enggak hanya suara keras saja, gangguan pendengaran juga bisa disebabkan oleh infeksi, trauma di kepala, pertumbuhan tulang telinga yang tidak normal, dan indikasi medis lainnya.

Selain itu, gangguan pendengaran juga paling sering dialami oleh orang yang lanjut usia. Tapi, ini bukan berarti orang muda sama sekali tidak berisiko mengalami gangguan pendengaran. Justru berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak remaja dan orang dewasa zaman now lebih rentan kehilangan pendengaran akibat kebiasaan buruk, seperti menggunakan headset terlalu lama.

Baca juga: Sering Mendengarkan Musik Keras, Berisiko Terkena Tinnitus?

Yuk, Ikuti Tes Pendengaran Ini

Untuk tahu apakah pendengaran kamu masih sehat atau sudah mulai terganggu, kamu bisa menjawab 10 pertanyaan berikut. Bila kamu menjawab ya pada tiga dari sepuluh pertanyaan berikut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis THT untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut:

  1. Apakah kamu sering salah dengar ketika sedang melakukan percakapan via telepon?
  2. Apakah kamu sering tidak bisa menangkap informasi saat dua orang berbicara padamu dalam waktu yang bersamaan?
  3. Apakah orang-orang di sekitarmu sering komplain karena kamu menonton TV dengan suara yang terlalu keras?
  4. Apakah kamu baru bisa mendengar dengan jelas ketika suasana sepi?
  5. Apakah kamu harus berkonsentrasi penuh baru bisa mendengar panggilan jarak dekat yang ditujukan padamu?
  6. Apakah kamu sering meminta orang lain mengulangi pembicaraannya?
  7. Apakah kamu sering salah mendengar sehingga bereaksi salah?
  8. Apakah kamu sering merasa orang-orang bicara seperti bergumam padamu?
  9. Apakah kamu bisa membedakan suara wanita dengan anak-anak?
  10. Apakah orang lain sering protes karena kamu salah mendengar sehingga salah mengartikan?

Institut Kesehatan Nasional Amerika serikat, menyarankan agar kamu waspada bila mendengar bunyi desis pada telingamu dan bila telinga terasa sakit ketika ada orang yang berteriak di dekatmu. Bisa jadi itu adalah tanda bahwa kemampuan mendengar kamu menurun.

Baca juga: 5 Penyebab Telinga Berdenging

Bila kamu mengalami masalah pendengaran, coba saja bicarakan ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan