Ibu, Begini Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 September 2021
Ibu, Begini Cara Mengatasi Kolik pada BayiIbu, Begini Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Kolik pada bayi ditandai dengan tangisan kencang yang sulit dikendalikan. Penyebab kolik pada bayi masih terus diteliti, namun ada berbagai hal yang dapat memicu kolik pada bayi. Mulai dari sistem pencernaan belum sempurna, gangguan keseimbangan bakteri baik di usus, alergi susu serta alergi lainnya. Bayi yang mengalami kolik harus segera ditangani supaya tidak memengaruhi kualitas tidur dan kesehatannya.”

Halodoc, Jakarta – Menangis adalah hal yang lazim dilakukan oleh bayi. Saat popoknya basah, lapar, haus atau mengantuk, bayi pasti akan menangis sebagai cara dirinya berkomunikasi.

Namun, ibu harus waspada bila Si Kecil terus menangis sampai sulit dikendalikan. Bisa saja hal tersebut menandakan adanya masalah kolik infantil pada dirinya.

Bayi yang mengalami kolik dapat membuat orangtua frustasi karena penyebabnya sering kali sulit diidentifikasi. Penting untuk memahami cara mengatasi kolik yang tepat.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kolik infantil biasanya terjadi pada bayi berusia 2 minggu sampai 4 bulan. Kondisi ini juga sering disebut sebagai sindrom 4 bulan. Ibu harus lebih peka membedakan tangisan normal dengan tangisan kolik.

Masih menurut IDAI, saat mengalami kolik, kedua kaki dan tangan Si Kecil biasanya akan terangkat ke atas perut, dengan tangan mengepal dan wajah kemerahan. Dalam kebanyakan kasus, kolik infantil sering terjadi pada sore atau malam hari menjelang waktu tidur.

Lantas, apa sih penyebab dan cara mengatasi kolik infantil pada bayi?

Baca juga: Bayi Sering Menangis Tengah Malam, Apa Sebabnya?

Kenali Berbagai Penyebab Kolik Infantil

Tak sedikit orangtua yang kesulitan menenangkan Si Kecil yang mengalami kolik. Itu sebabnya, penting untuk mencari tahu hal apa saja yang dapat memicu kondisi ini.

Nah, berikut ini kemungkinan yang dapat menyebabkan kolik pada bayi:

  • Sistem pencernaan yang belum sempurna
  • Refluks gastrointestinal (GERD) dan peningkatan peristaltik usus.
  • Rasa nyeri akibat terganggunya sistem saraf enterik bayi.
  • Alergi susu sapi.
  • Intoleransi laktosa.
  • Terlalu banyak makan, kurang makan, atau jarang bersendawa.
  • Orangtua yang merasa cemas.

Selain berbagai penyebab di atas, kolik infantil juga bisa dipicu oleh ketidakseimbangan mikrobiota di dalam saluran cerna. Dibandingkan bayi sehat, bayi yang mengidap kolik cenderung memiliki bakteri Lactobacillus yang lebih rendah dan bakteri patogen yang lebih tinggi.

Dampak Jangka Panjang Kolik untuk Bayi

Sebaiknya ibu jangan pernah menyepelekan kolik yang terjadi pada bayi. Segera ketahui cara mengatasi kolik pada bayi. Sebab, ada berbagai masalah kesehatan lainnya yang mengintai jika kolik tidak segera ditangani.

Berikut kondisi-kondisi yang berisiko dialami bayi bila kolik infantil dibiarkan tanpa penanganan.

  • Sakit perut (abdominal pain).
  • Irritable bowel syndrome (IBS).
  • Dermatitis atopik.
  • Alergi.
  • Rhinitis.
  • Asma.
  • Kesulitan berkonsentrasi (ADHD) selama masa pertumbuhan.

Baca juga: 4 Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 0-12 Bulan

Bayi yang mengalami kolik juga rentan membuat orangtuanya stres dan mengalami kecemasan. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin kolik dapat memengaruhi kualitas hidup orangtua maupun Si Kecil. Maka dari itu, kolik perlu diterapi dan dicegah, salah satunya dengan pemberian Interlac.

Manfaat Interlac untuk Atasi Kolik pada Bayi

Ketidakseimbangan bakteri baik dalam usus sering menjadi pemicu kolik pada bayi. Studi yang telah dipublikasikan dalam National Library of Medicine, salah satu penanganan bayi kolik yang direkomendasikan adalah pemberian probiotik Lactobacillus reuteri (strain DSM 17938) dan mengurangi asupan alergen dari makanan yang ibu konsumsi.

Interlac adalah satu-satunya produk yang mengandung Lactobacillus reuteri DSM 17938. Produk ini juga telah teruji klinis dan direkomendasikan untuk terapi serta pencegahan kolik.

Data uji klinis membuktikan bahwa pemakaian Interlac mampu mengurangi waktu menangis bayi hingga 74 persen setelah satu minggu pemakaian. Selain itu, sebanyak 95 persen bayi ternyata merespon terapi Lactobacillus reuteri DSM 17938 setelah 4 minggu pemakaian. 

Memangnya, bagaimana dengan terapi lainnya untuk mengatasi kolik infantil pada bayi? Hingga saat ini, Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah satu-satunya strain probiotik yang teruji klinis dan didukung meta-analisis efektif untuk terapi kolik.

Penggunaan obat simethicone tidak menunjukkan efektivitas yang lebih baik dibandingkan plasebo. Sementara itu, terapi dengan obat antikolinergik belum terbukti efektif dan berisiko efek samping sedatif.

Dengan kata lain, Interlac merupakan satu-satunya solusi yang telah teruji klinis dan direkomendasikan untuk terapi dan pencegahan kolik pada anak.

Kini, Ibu tidak perlu bingung lagi sebab Interlac bisa menjadi solusi yang ampuh untuk mengatasi kolik pada Si Kecil. Lantas, seperti apa mekanisme kerja Interlac untuk mengatasi kolik pada bayi? Ini yang perlu ibu ketahui:

  • Meningkatkan jumlah bakteri baik dan mengurangi jumlah bakteri patogen di dalam saluran cerna.
  • Mengurangi refluks gastrointestinal.
  • Menurunkan sensasi nyeri akibat gangguan sistem saraf enterik.
  • Menurunkan inflamasi pada mukosa saluran cerna. 

Baca juga: Waspada, Ini Bahaya Asap Rokok pada Bayi dan Ibu Hamil

Produk Interlac bisa ibu dapatkan di Halodoc. Dengan layanan antar, ibu  tidak perlu repot ke luar rumah untuk membeli Interlac. Mudah dan praktis sekali, bukan? Sekarang tak perlu khawatir lagi saat Si Kecil mengalami kolik, tinggal klik lewat smartphone lalu Interlac akan segera diantar ke rumah. 

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Medscape. Diakses pada 2021. Colic.
National Library of Medicine. Diakses pada 2021. Infantile Colic: Recognition and Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Colic.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2021. Kolik pada Bayi (Bagian 1)

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan