Ibu, Begini Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir Bayi
Ibu bisa menghitung hari perkiraan lahir bayi melalui HPHT, detak jantung janin, dan USG.

DAFTAR ISI
- Mengapa Mengetahui HPL Itu Penting?
- Cara Menghitung HPL yang Akurat
- HPL Tidak Selalu Tepat
- Aplikasi Kehamilan untuk Memudahkan Perhitungan HPL
- Faktor-faktor yang Memengaruhi Ketepatan HPL
- Kapan Harus ke Dokter Jika Ada Kekhawatiran?
Hari Perkiraan Lahir (HPL) adalah tanggal yang diperkirakan menjadi hari kelahiran bayi. HPL membantu ibu hamil dan tenaga medis untuk mempersiapkan persalinan dan memantau perkembangan kehamilan.
Mengapa Mengetahui HPL Itu Penting?
Mengetahui HPL memiliki beberapa manfaat penting:
- Persiapan Persalinan: Membantu ibu dan keluarga mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk persalinan.
- Pemantauan Kehamilan: Memungkinkan dokter untuk memantau perkembangan kehamilan dan mengidentifikasi potensi masalah lebih awal.
- Pengambilan Keputusan Medis: Membantu dalam pengambilan keputusan medis terkait kehamilan, seperti kapan harus melakukan induksi jika persalinan tidak terjadi secara alami.
Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Cara Menghitung HPL yang Akurat
Ternyata, menghitung Hari Perkiraan Lahir atau HPL bayi bisa ibu lakukan dengan mengetahui berapa usia kandungan ibu saat ini.
Namun, perhitungan ini kerap keliru, karena sebagian besar ibu hamil menyebutkan usia kandungan dalam hitungan bulan.
Padahal, usia kehamilan seharusnya diperkirakan dengan hitungan hari atau minggu.
Perhitungan dalam hari atau minggu ini ada hubungannya dengan Hari Pertama Haid Terakhir atau HPHT ibu.
Umumnya, kehamilan akan berlangsung antara 38 hingga 40 minggu atau selama 280 hari sampai waktunya persalinan.
Perkiraan waktu ini juga sudah termasuk 14 hari atau dua minggu masa ovulasi meski ibu belum positif mengandung saat itu.
Nah, ibu bisa menghitung HPL dengan rumus di bawah ini.
Tanggal HPHT + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun
Supaya lebih mudah menghitungnya, ibu bisa simak contoh berikut ini:
HPHT ibu adalah tanggal 20 Mei 2025. Tambahkan 7 hari sehingga hasilnya adalah 27 Mei 2025. Nah, minggu pertama kehamilan ibu adalah tanggal 27 Mei 2022.
Setelahnya, ibu bisa menguranginya dengan 3 bulan. Jadi, tanggalnya adalah 27 Februari 2025 (Mei adalah bulan ke-5 dikurangi 3 bulan).
Terakhir, tambahkan 1 tahun dari tahun 2025, yaitu tahun 2026. Jadi, HPL ibu adalah tanggal 27 Februari 2026.
Meski begitu, hasil perhitungan ini akan lebih akurat apabila ibu memiliki siklus menstruasi normal antara 28 sampai 30 hari.
Perhitungan HPL Menggunakan USG
Jika ibu tidak ingat kapan HPHT, menghitung HPL bisa dilakukan dengan menggunakan USG. Namun, biasanya USG juga menunjukkan hasil yang lebih akurat apabila siklus haid ibu normal. Selain itu, dokter juga tidak yakin akan akurasi hasil USG apabila ibu hamil sudah berusia 35 tahun atau lebih.
Selain itu, perhitungan HPL melalui pemeriksaan USG juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang pernah mengalami keguguran atau masalah kehamilan lainnya. Sebab kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap HPL berdasarkan hasil pemeriksaan fisik.
Perhitungan HPL dengan Menghitung Detak Jantung Janin
Cara perhitungan HPL lainnya adalah melalui detak jantung janin. Biasanya, detak jantung janin akan terdengar saat minggu ke-9 atau 10, tetapi dapat juga bervariasi dan kapan pertama kali ibu merasakan janin bergerak di dalam rahim.
Nah, gerakan janin sendiri umumnya terdeteksi pertama kali saat kehamilan berusia 18 sampai 22 minggu.
Beberapa ibu merasakan munculnya gerakan janin, bisa lebih lama atau lebih cepat.
Ini yang perlu kamu pahami tentang Komplikasi Kehamilan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya.
HPL Tidak Selalu Tepat
Meski ibu sudah tahu kapan perkiraan kelahiran sang buah hati, hasil perhitungan ini tidak bisa dijadikan tolok ukur.
Sebab, HPL tetap bisa mengalami perubahan, bisa bergeser lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari perkiraan awalnya.
Penyebabnya sendiri bisa karena perkiraan HPHT yang kurang tepat, ukuran leher rahim yang mengalami perubahan, dan posisi janin di dalam kandungan yang bisa berubah.
Jadi, sebaiknya ibu tidak terlalu bergantung pada perkiraan HPL. Persalinan bisa diketahui dari beberapa tanda.
Salah satunya keluarnya lendir yang bercampur dengan darah dari vagina dan kontraksi yang terasa konstan. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Aplikasi Kehamilan untuk Memudahkan Perhitungan HPL
Saat ini, banyak aplikasi kehamilan yang tersedia untuk membantu ibu hamil menghitung HPL.
Aplikasi ini biasanya meminta informasi tentang HPHT dan memberikan perkiraan HPL serta informasi penting lainnya tentang perkembangan kehamilan.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Ketepatan HPL
Meskipun perhitungan HPL dapat memberikan perkiraan yang baik, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi ketepatannya:
- Siklus Menstruasi Tidak Teratur: Jika siklus menstruasi tidak teratur, perhitungan HPL berdasarkan HPHT mungkin kurang akurat.
- Pembuahan Terlambat: Jika pembuahan terjadi lebih lambat dari yang diperkirakan, HPL mungkin perlu disesuaikan.
- Kehamilan Ganda: Pada kehamilan ganda (kembar), persalinan cenderung terjadi lebih awal dari HPL yang dihitung.
Kapan Harus ke Dokter Jika Ada Kekhawatiran?
Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami hal-hal berikut:
- Tidak yakin dengan HPHT.
- Mengalami pendarahan atau flek selama kehamilan.
- Merasa ada yang tidak normal dengan kehamilan.
- Tidak merasakan gerakan bayi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Jika ada kekhawatiran atau ketidakpastian, konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan dan kehamilan di Halodoc untuk mendapatkan informasi dan saran yang tepat.
Kamu bisa klik banner di bawah ini untuk hubungi dokter spesialis di Halodoc!



